Chapter 98: Great War

975 136 5
                                    

Luna Pov

Pasukan Arethea menatap pasukan Rilevare. Suasana hening, tidak ada yang bicara hanya saling menatap satu sama lain. Secara tiba-tiba, pasukan Rilevare membelah menjadi dua, membuat semacam jalan.

Dari belakang, seekor naga undead yang besar berjalan ke depan. Di belakang naga tersebut terlihat lah seorang laki-laki berambut hitam panjang. Dia sedang menaiki naga itu.

"Selamat pagi semuanya~ perkenalkan, namaku Hail,"kata Hail sang pemimpin Rilevare.

"Biar aku katakan ini, kalian berkumpul di sini untuk perang. Namun, dengarkan aku... perang bisa saja kita hindari jika, kalian semua tunduk padaku,"kata Hail

"Kami, dari ras-ras yang berbeda bersatu di sini untuk mengalahkanmu! Kami tidak akan tunduk!"teriak raja dari Daimonas. Semua pasukan Arethea berteriak setuju, para naga pun ikut meraung setuju.

"Ha~ menyebalkan sekali... kalau begitu... maju!"teriak Hail. Pasukan Rilevare berlari ke arah kami dengan kecepatan penuh. Melihat itu, para raja mengangkat pedang mereka lalu berteriak.

"Maju!"teriak para raja sambil para kuda yang mereka tunggangi berlari ke arah pasukan Rilevare.

Pasukan Arethea pun berlari mengikuti para raja termasuk kami. Sedangkan para naga, mereka terbang untuk menyerang para titan dan naga undead. Kedua sisi saling bertemu.

Third Pov

Pasukan Arethea dan pasukan Rilevare saling menyerang satu sama lain. Para murid academy menggunakan sihir mereka, para dwarf menyerang menggunakan senjata mereka, dan para ksatria menyerang menggunakan pedang mereka, dan ras-ras lain menyerang menggunakan senjata atau sihir mereka.

Di atas pasukan Arethea dan pasukan Rilevare, para naga bertarung melawan naga undead. Namun, ada juga beberapa naga yang bertarung melawan para titan.

Luna menembakkan sihirnya ke arah para goblin dan orc yang berada di sekitarnya. Bahamut terbang di samping Luna dan menyemburkan api hijau dari mulutnya.

Dari tempatnya, Luna dapat melihat Hail yang duduk di atas naga undead nya. Dia sedang melihat pertempuran dengan senyum sadis. Luna mengerutkan keningnya sebelum akhirnya kembali menyerang para orc dan goblin.

Tidak jauh dari Luna, Luke sedang menyerang menggunakan pedangnya. Dia juga mengontrol sihir kegelapannya untuk menyerang seekor mahluk sihir yang berada di dekatnya. Austin ikut membantu Luke, dan menyerang mahluk sihir yang berada di dekat mereka.

Pasukan Arethea dengan mudah mengalahkan para orc dan goblin. Namun, mereka kesusahan saat melawan mahluk sihir yang kuat. Ada juga beberapa dari mereka yang harus melindungi diri mereka dari para titan yang menyerang.

Luna mengsummon pedangnya, lalu dia menyerang seekor mahluk sihir. Dia berhasil mengalahkan mahluk sihir tersebut namun secara tiba-tiba, ada seekor naga undead yang terbang ke bawah.

Naga undead itu membuka mulutnya sambil dia terbang sangat dekat ke tanah. Akibatnya, banyak pasukan yang dimakan naga undead tersebut. Melihat naga yang mendekat ke arahnya, Luna menghindar namun, dia tidak sengaja menancapkan pedangnya ke leher naga tersebut.

Naga itu terbang ke atas membawa Luna yang berpegangan pada pedangnya. Luna mengerutkan keningnya, lalu dia memanjat ke atas naga undead tersebut. Saat setelah sampai di atas leher naga tersebut, Luna menarik pedangnya.

Naga undead tersebut meraung saat menyadari kalau Luna berada di atasnya. Luna langsung berpegangan pada naga tersebut dengan kecang. Namun Luna terlempar ke atas, dan naga undead tersebut membuka mulutnya.

Luna memegang pedangnya dengan kedua tangannya lalu mengangkatnya ke atas. Tato naga Luna bersinar mengeluar kan sedikit cahaya putih. Luna mengalirkan sihir demon nya ke pedangnya lalu, dia mengayun kan pedangnya ke bawah. Kepala naga itu terpotong menjadi dua beserta tubuhnya.

"Grr... raaa!!"raung Bahamut yang sekarang sudah berada di wujud dewasanya.

Bahamut meraung lalu, dia menangkap Luna yang jatuh dai atas. Luna pun duduk di atas Bahamut. Bahamut dengan cepat terbang menghindari naga-naga undead.

"Grrr....,"geram Bahamut memberikan Luna peringatan. Luna mengangguk lalu dia menggunakan sihir esnya dan membekukan sayap naga undead yang mengejarnya dan Bahamut.

Hail yang melihat itu semua tersenyum sadis.

"Hehehe~ dia menarik sekali," kata Hail sambil melihat ke arah Luna dan Bahamut.

"Bahamut, ayo kalahkan para titan,"kata Luna. Bahamut meraung setuju, dia pun terbang mendekati salah satu titan lalu, menyemburkan apinya.

Titan itu meraung kesakitan lalu, mengayunkan tangannya untuk menyerang Bahamut. Namun, Bahamut menghindar dengan cepat. Menggunakan empat kakinya, Bahamut menahan titan tersebut lalu, menyemburkan api hijau nya lagi. Titan itu meraung sebelum akhirnya berubah menjadi debu.

Di tempat lain, Ar'har dan Ra'ag menyemburkan api mereka untuk membakar para titan yang berada di dekat mereka. Mereka berdua dengan gampang membunuh titan yang lebih lemah.

"Tch! Titan-titan ini tidak ada apa-apanya,"kata Ar'har

"Jangan sombong dulu Ar'har, mereka masih banyak,"kata Ra'ag sambil melihat ke arah titan-titan Rilevare.

"Heh! Belum juga masih ada para naga undead,"kata Ar'har dengan kesal. Mereka bedua pun kembali menyerang pasukan Rilevare.

Di tempat Luke dan yang lain~

"Apakah kalian baik-baik saja?" tanya Luke

"Yep!"balas Elroy

"Oh ya, apakah ada yang melihat kakak?"tanya Luke khawatir

"Tadi bukannya dia sedang melawan naga undead ya?"tanya Keith sambil menyerang seekor mahluk sihir.

"Yep, dia sedang bersama Bahamut,"kata William

"Apakah dia akan baik-baik saja?" tanya Luke

"Aku yakin dia pasti baik-baik saja,"kata Bael. Namun, walaupun dia bilang seperti itu, dapat didengar Bael yang sebenarnya khawatir.

"Tch! Pasukan ini tidak ada habis-habisnya,"kata Allan

"Iya, mereka terus saja bertambah,"kata Austin

"Mereka menyebalkan sekali," kata William sambil menyerang para goblin dan orc.

"Setuju,"balas Elroy

Di tempat Luna~

Luna menyerang seekor naga undead bersama Bahamut. Jujur, menyerang mahluk sihir sambil menaiki Bahamut sedikit mengerikan namun, Luna tetap fokus dan menyerang mahluk sihir yang mendekat.

Setelah mengalahkan naga undead lain, Bahamut terbang sedikit ke bawah. Namun secara tiba-tiba, seseorang atau sesuatu menabrak Bahamut sehingga menyebabkan Bahamut yang kesusahan terbang.

"Tenang Bahamut,"kataku menenangkan Bahamut

Bahamut pun mendapat keseimbangannya lagi lalu, dia menggeram ke arah depan. Aku melihat depanku dan mendapati Hail yang menaiki naga undead nya.

Sial... sedang apa dia? Mengapa secara tiba-tiba dia menyerang ku? Tidak mungkin dia menyerang orang yang random... jadi, apa yang dia inginkan?

"Hehehe~ kamu menarik sekali," kata Hail

"Kalau begitu, ayolah bertarung!" teriak Hail sambil naga undead nya terbang ke arah ku dan Bahamut.

"Bahamut, menghindar,"kataku ke Bahamut

Bahamut pun menghindari naga tersebut. Lalu Bahamut terbang dan menyeruduk leher naga undead tersebut. Naga undead tersebut dan Hail, terdorong ke belakang akibat serudukan Bahamut. Melihat itu, Hail tertawa kecil.

"Hehehe~ aku akan mengalahkan mu,"kata Hail

"Kalau begitu, majulah,"kata ku ke Hail

Aku Reinkarnasi?! Selamatkan sang VillainWhere stories live. Discover now