Chapter 15: Arethea Academy

4K 478 65
                                    

Luna Pov

Hari ini, adalah hari dimana aku dan Luke -Alicia kita lupakan saja- pergi ke Arethea Academy. Yes! Aku gak sabar...

Jadi, ehem, sudah sekitar beberapa hari semenjak debut. Hari ini, kami bertiga akan naik kereta kuda dan pergi menuju Arethea Academy untuk belajar sihir dan hal lain.

Aku dan Luke sedang menunggu Alicia di depan kereta kuda. Kenapa dia gak ditinggal aja? Kenapa?

Ayah dan Cherlyn juga ikut menunggu Alicia. Akhirnya, tidak berapa lama, Alicia datang. Akhirnya... lama sekali kamu.

"Ingat, berhati-hatilah saat kamu di academy. Lakukan yang terbaik. Jika terjadi sesuatu gunakan crystal sihir yang untuk komunikasi,"kata ayah

Kami pun mengangguk mengerti sebelum masuk ke dalam kereta kuda. Arethea Academy, kami datang muehehehe...

"Selamat tinggal ayah!"kataku dan Luke

"Selamat tinggal,"kata ayah

Akhirnya kami akan pergi ke academy. Ada tontonan gratis gak ya? Pasti ada sih, namanya sekolah pasti ada dramanya.

"Ugh, jangan menghalangi jalanku,"kata Alicia yang duduk di seberangku

"Siapa yang menghalangi jalan siapa?"tanyaku, ye....mulai lagi.

"Kau... hmph, jika kamu masih mau hidup maka, jauhi Austin dan teman-temannya. Mereka milikku,"kata Alicia ke arahku

"He~ kamu berbicara kalau kamu berpacaran dengannya. Lagipula aku tidak tertarik, aku juga yakin Pangeran Austin dan teman-temannya tidak tertarik padamu,"kataku ke Alicia

Lagipula, Austin tertariknya sama Luke, hehehe... Austin x Luke, AuLu....

Btw, Alicia keliatan marah... meh, emang gue peduli lu mau marah sama gue atau nggak, siapa lu siapa gue.

Akhirnya, perjalanan menuju Arethea Academy menjadi tenang. Alicia memutuskan untuk diam. Hah....

Time Skip~

Kami sampai ke Arethea Academy dan oh wow! Besar banget academynya. Sekolah ini kayak sekitar 6x lebih besar dari sekolah ku yang dulu.

Kami pun turun dari kereta kuda dengan membawa tas yang penuh dengan baju dan berbagai hal lain. Tasnya itu tas yang diberi sihir, jadi mereka bisa membawa barang sebanyak yang kamu mau tanpa merasa berat.

Aku melihat ke arah sekitarku, ada banyak murid academy. Mereka sedang ngobrol bersama teman mereka. Hm... kita ngapain dulu ya?

"Uh... kak, kita harus pergi untuk absen di ruang informasi,"kata Luke

"Kalau begitu, ayo kita jalan ke sana,"kataku ke Luke, Alicia sudah menghilang entah kemana... biarin aja kalo dia ilang.

Akhirnya aku dan Luke jalan untuk pergi ke ruang informasi. Ruang informasi itu biasa ruangan buat kalau mau nanya tempat dan lokasi, ruang tersebut berada di dekat dengan pintu gedung academy. Murid baru biasa pergi untuk absen pertama kali.

Akhirnya setelah beberapa menit berjalan, kami sampai di ruang informasi. Di dalam, terdapat dua guru yang terlihat sedang menandatangani sebuah dokumen.

"Em... permisi,"kataku, kedua guru itupun melihat ke arahku.

"Iya?"

"Hari ini, kami ingin absen," kataku

"Nama?"

"Lunastra de Arleano dan Luke de Arleano,"jawabku

"Baiklah, ini kunci ruang kamar dan nomer kamar kalian. Gedung tempat laki-laki berada di kiri, yang perempuan di kanan. Kalian harus pergi ke aula dulu, tas tinggalkan di sini, nanti akan tertelortasi ke kamar kalian masing-masing. Aula berada di lantai dua, paling ujung,"kata salah satu guru

"Terima kasih,"kataku dan Luke

Kami pun menaruh tas kami di ruangan dan mengambil kunci kamar kami. Kami pun keluar dari ruang informasi, lalu berjalan ke arah aula. Dan owow, aulanya cuy... besar banget, megah lagi....

Aku dan Luke pun duduk di kursi yang sudah disediakan. Ada banyak murid yang duduk di aula sambil bicara dengan teman-teman mereka. Luke terlihat gugup...

"Oh, kami menemukan kalian,"lata seseorang yang memiliki suara familiar. Aku dan Luke menengok ke arah asal suara tersebut, Austin dan Keith.

"Halo Luke, halo Luna!"sapa Keith sambil merangkul Luke. Lalu Keith melihat ke arah Austin dengan muka yang susah dijelaskan.

"H-halo, A-Austin, Keith,"kata Luke dengan muka merah sambil melihat ke arah Austin. Austin pun nge glare ke arah Keith sebelum akhirnya dia tersenyum ke arah Luke.

"Halo Luke, halo Luna,"sapa Austin

"Halo,"balasku

Keith pun duduk di samping kiriku, sedangkan Austin duduk di samping kanan Luke. Jadi, dari kiri ke kanan ada Keith, aku, Luke, dan Austin.

Luke yang mukanya sangat merah, sedang berbicara dengan Austin. Keith pun berbisik padaku.

"Untung aku duduknya di sini, kalau nggak berasa jadi nyamuk,"bisik Keith

"Setuju, aku berasa seperti mengganggu mereka,"bisikku ke Keith

"Tapi serius, kak Austin tidak pernah berhenti berbicara tentang Luke. Dia membuat ayah dan ibu ingin bertemu dengan Luke,"kata Keith, aku hanya tertawa kecil.

"Haha, kalau Luke setiap kali aku menyebut nama Austin, dia langsung memerah,"kataku, sekarang giliran Keith yang tertawa.

"Mereka cocok,"kata Keith

"Setuju,"balasku

Akhirnya Keith berhenti berbisik dan melihat ke depan. Lebih tepatnya ke seorang murid yang berdiri di samping panggung. Aku pun melihat ke arah murid itu... tunggu dulu... diakan William Xavier, anak kepala sekolah Arethea Academy.

Wait... pfft ingin aku rasanya tertawa. Dari cara Keith menatapnya, aku tahu kalau dia menyukai William. Jadi... dua member harem Alicia ketahuan belok, tiga lainnya iya gak ya?

Jujur, ingin rasanya aku ketawa di depan muka Alicia. Pangeran tercintanya Austin menyukai Luke, kesempatan dia menjadi seorang ratu hilang. Nah, tinggal dilihat nih, dia akan ke member harem lain, atau dia bakal tetep ke Austin sebelum akhirnya ke member harem lainnya.

"Pfft..." aku mencoba menahan tawaku. Keith menengok ke arahku dengan bingung.

"Aku baru tahu pangeran kedua Rithris, menyukai sang anak kepala sekolah,"kataku, muka Keith langsung memerah.

"T-tunggu dulu... uh... a-aku tidak menyukainya! Apa-apaan? Darimana kamu dapat pemikiran seperti itu?"kata Keith dengan sangat cepat

"Uhuh?"kataku tidak percaya

"Uh... m-maksudku iya sih dia pinter, mandiri, sangat ganteng- maksudku uh...."kata Keith dengan muka merah

"Ganteng?"tanyaku sambil menaikkan salah satu alis mataku. Keith pun membuang mukanya yang memerah.

"Apakah kalian saling mengenal satu sama lain?"tanyaku

"Um... sebenarnya tidak... aku cuman tahu kalau dia William Xavier... tapi, saat tadi aku melihatnya pertama kali... entah mengapa mukaku langsung memanas,"kata Keith

'Apakah ini cinta pada pandangan pertama?'pikirku sebelum aku melihat ke arah Luke dan Austin yang sedang asik berbicara.

'Kakak sama adik sama-sama jatuh cinta pada pandangan pertama,'pikirku sambil melihat ke arah Austin dan Keith

"Test... test..."kata seseorang

Aku Reinkarnasi?! Selamatkan sang VillainWhere stories live. Discover now