Chapter 99: Great War Final

1.1K 141 1
                                    

Author: dan kita akhirnya masuk arc terakhir, Final Arc... jujur, arc ini pendek banget tapi hey... nikmati...

------------------------------------------------

Third Pov

Bahamut terbang menghindari serangan yang diluncurkan dari naga undead dan Hail. Luna melihat ke belakang dan mendapati naga undead yang masih mengerjarnya dan Bahamut.

"Bahamut, lebih baik kita berpisah,"kataku ke Bahamut. Bahamut meraung setuju.

Hail melihat bingung saat Bahamut terbang ke atas. Hail pun menyuruh naga undead yang dia tunggangi, untuk mengikuti Bahamut dan terbang ke atas.
Saat terbang ke atas, mata Hail membelalak kaget saat melihat Luna yang terjun bebas dari atas leher Bahamut.

Saat sudah mendekati posisi naga undead yang berada di bawah, Luna langsung menghindari mulut naga undead yang terbuka. Lalu, dengan keras dia menendang Hail yang mengendarai naga undead di lehernya. Luna menendang Hail tepat di dadanya.

Hail jatuh ke bawah bersamaa dengan Luna. Naga undead yang Hail tunggangi ingin turun ke bawa untuk membantu Hail namun, Bahamut menyeruduk naga tersebut.

"Grrr...raa!!!!"raung Bahamut dengan kencang.

Hail jatuh ke tanah dengan kencang sehingga menimbulkan asap kecil. Namun untuk Luna, sebelum dia sampai tanah, dia menggunakan sihir angin untuk memperlambat jatuhnya. Sehingga, Luna mendarat di tanah dengan selamat.

Asap tempat Hail jatuh pun perlahan-lahan berkurang hingga akhirnya menghilang. Di sana, Hail masih berdiri dan dia melihat ke arah Luna dengan kesal.

"He~ tendanganmu kuat juga," kata Hail

Luna tidak menjawab apapun, dia hanya pergi menuju posisi bertarungnya. Hail yang melihat itu menyeringai dan mengambil posisi bertarung. Mereka berdua berlari ke arah satu sama lain.

Di tempat yang lain~

"Jumlah mereka masih banyak," kata Bael yang mulai kesal

"Iya, mereka tidak berhenti sama sekali,"kata Luke sambil mengayunkan pedangnya.

"Tapi untungnya para naga mengurusi para titan dan naga undead kalau tidak, pasti kita akan kalah,"kata Elroy sambil menyerang sekelompok orc menggunakan sihirnya.

Seketika itu juga, orc dan goblin yang berada di dekat mereka hancur menjadi debu akibat bola putih yang banyak. Luke, Austin, Allan, Elroy, William, Keith, dan Bael melihat ke arah orang yang menyerang para goblin dan orc. Ternyata, dia adalah Siena.

"Siena,"kata Luke kaget

"Aku rasa kalian butuh bantuan," kata Siena

"Yahooo!! Jangan lupa kakak mu dong!"kata Ryu sambil menyerang mahluk sihir yang mendekat.

"Kak Ryu...,"kata Luke yang sudah lelah dengan kelakuan Ryu.

"Ahahaha~"tawa Ryu

"Terima kasih karena sudah membantu,"kata Austin

"Sama-sama,"balas Siena

"Kalau begitu, ayo hancurkan mereka!"kata Ryu sambil menyerang menggunakan sihir kegelapannya, yang lain pun mengikuti Ryu dan menyerang mahluk sihir yang berada di dekat mereka.

"Oh ya Kak Ryu, apakah kakak melihat Kak Luna?"tanya Luke sambil menyerang para goblin dan orc menggunakan sihirnya.

"Ahahaha~ sebenarnya tadi aku melihatnya tapi sekarang, aku tidak dapat melihatnya,"kata Ryu

"Terakhir tadi aku lihat dia sedang bersama Bahamut melawan naga undead yang Hail tunggangi,"lanjut Ryu. Sekarang murid kelas S, Bael, dan Siena melihat ke arah Ryu.

"Hah?!"pekik mereka semua

Di tempat Luna~

Luna dan Hail saling bertarung hand to hand combat. Hail mencoba untuk menendang Luna namun, Luna menghindar. Luna pun menonjok Hail tepat di perutnya. Hail mundur ke belakang beberapa langkah, sambil memegang perutnya.

"Hehehe~ kamu memang menyebalkan,"kata Hail. Hail menembakkan sihir petir ke arah Luna namun, Luna menghindar.

Luna berlari ke arah Hail lalu dengan cepat, dia menutup kakinya dengan sisik naga lalu, menendang Hail. Namun, Hail menahan tendangan Luna. Hail pun memegang kaki Luna lalu melemparnya.

Luma melayang ke belakang sebelum akhirnya dia mendarat di tanah. Luna berdiri namun, dia dikagetkan oleh Hail yang secara tiba-tiba berada di depannya. Hail pun menonjok perut Luna. Akibatnya, Luna mundur beberapa langkah.

Luna langsung membalas dengan Hail dengan menendang bagian samping Hail. Lalu dengan cepat, Luna menonjok muka Hail lalu melompat dan menendang Hail tepat di kepalanya. Hail terdorong beberapa meter ke belakang.

Tidak jauh dari mereka, tepatnya di atas langit. Bahamut dan naga undead Hail saling bertarung. Bahamut mengigit leher naga undead. Naga undead itupun meraung kesakitan.

Hail mengerutkan keningnya lalu dengan cepat, dia mengeluarkan sihirnya. Luna berlari ke arah Hail namun, dia berhenti saat melihat dirinya di sebuah ruangan gelap.

'Ilusi...,'pikir Luna kesal

Insting Luna berteriak, Luna pun menghindar ke samping. Akibatnya, Luna berhasil menghindari sihir petir Hail. Luna ingin menghindar namun, dia tidak dapat. Luna melihat ke arah kakinya yang ditahan sulur tanaman. Sihir petir Hail mengenai Luna.

Luna melihat sekitarnya dan mendapati bahwa dia masih di ruangan gelap yang merupakan sihir ilusi Hail. Luna pun membakar sulur tanaman yang menahan kakinya menggunakan sihir api.

Luna mengerutkan keningnya. Secara tiba-tiba, banyak sihir petir yang melesat ke arahnya. Luna berhasil menghindari beberapa namun, ada banyak sihir petir uang berhasil melukainya.

"Ghkh!"kata Luna yang dapat merasakan sakit di sekujur tubuhnya.

Secara tiba-tiba, semacam tanaman karnivora yang besar, melesat ke arah Luna. Luna menghindari tanaman tersebut namun, ternyata tanaman karnivora tersebut masih banyak.

'Sial... bagaimana ini,'pikir Luna

Tidak hanya tanaman karnivora namun, Luna harus menhindari sihir petir Hail. Belum juga dia masih terperangkap di dalam ilusi Hail. Luna dapat merasakan tubuhnya yang mulai sakit akibat sihir petir Hail yang terus menerus mengenainya.

Luna pun mengeluarkan sihir api hijau dan membakar beberapa tanaman karnivora. Namun walaupun begitu, jumlah tanaman karnivora tersebut bertambah semakin banyak.

'Ayolah Luna...,'pikir Luna sambil menghindari tanaman karnivora dan sihir petir Hail.

Luna berkonsentrasi, dia melihat tato naganya bersinar. Luna mengumpulkan sihir di sekitarnya lalu dia mengeluarkan sihir api. Namun berbeda dari sebelumnya, apinya kini berwarna hitam.

Api hitam tersebut mengelilingi Luna membentuk semacam lingkaran yang melindunginya. Tanaman karnivora yang melesat ke arahnya, hangus terbakar. Luna mengontrol api hitam tersebut, lingkaran api itu semakin lama semakin membesar. Seketika itu juga, api itu dengan cepat membakar keluar lingkaran.

Lingkaran api tersebut pun meredup. Luna dapat melihat sekitarnya yang sudah tidak lagi hitam. Luna mengengok ke arah dimana Hail berada. Hail  memiliki banyak luka bakar namun, dia masih dapat berdiri.

"Api hitam.... bagaimana bisa?" tanya Hail kaget

"Ayo kita selesaikan ini,"kata Luna dengan dingin

'Berikan aku kekuatan, Bahamut,' pikir Luna.

Seperti mendengarkan perkataan Luna, Bahamut meraung dan tato Luna bersinar dengan terang.

Hail pun menggabungkan sihir petir dan naturenya. Sedangkan Luna, Luna mengumpulkan mana di sekitarnya, api hitam muncul di kedua tangannya. Luna pun merentangkan kedua tangannya ke samping sebelum akhirnya dia menggerakkan kedua tangannya ke depan.

Bersamaan dengan itu, Hail menembakkan gabungan sihir nature dan petirnya. Sihir api Luna dan sihir gabungan Hail saling bertemu sehingga, menyebabkan ledakan yang lumayan besar.

Aku Reinkarnasi?! Selamatkan sang VillainWhere stories live. Discover now