Chapter 61: Luke Sakit?

1.5K 186 6
                                    

Luna Pov

Aku hanya bisa melihat dengan horor saat Luke jatuh. Namun, untungnya sebelum Luke dapat sepenuhnya sampai tanah, Austin yang datang entah darimana berhasil memegang Luke, menahan, dan membaringkan Luke di atas pangkuannya.

"Apa yang terjadi? Luke? Apa yang terjadi padanya?!"tanyaku yang mulai panik.

Sekarang semua murid berhenti makan dan mulai berkumpul untuk melihat apa yang terjadi.

"Biarkan saya lewat!"kata seorang guru sambil melewati murid-murid yang mengelilingi kami.

"Pangeran Austin, bisa bantu saya dan bawa Luke ke ruang medis?" tanya guru tersebut. Austin pun mengangguk lalu menggendong Luje secara bridal style.

Jika saja ini bukan situasi yang serius, aku bisa saja fangirl. Namun, sekarang situasinya serius dan kami tidak tahu apa yang terjadi pada Luke.

Austin pun berjalan pergi ke ruang medis sambil menggendong Luke. Guru tadi, pergi dan mengikuti Austin. Aku ingin pergi namun, seorang guru memberhentikanku.

"Bisa beri tahu kami apa yang terjadi?"tanya guru tersebut, aku pun menjelaskan Luke yang batuk-batuk lalu jatuh pingsan. Guru tersebut mengangguk lalu bertanya padaku.

"Apa kamu tahu, apa yang terakhir dia makan atau minum?"tanya guru tersebut.

"Terakhir dia minum teh lalu habis itu, dia lanjut makan," balasku

"Kalau begitu, kemungkinan besar masalahnya berada dalam tehnya,"kata guru tersebut.

"Tehnya? Bukan makanannya?" tanya Elroy, guru tersebut menggelengkan kepalanya.

"Jika saja di makanannya, maka racun atau apapun yang ada di dalam makanannya tidak akan bereaksi selama itu.

Karena dia makan terlebih dahulu lalu minum, terus makan. Berarti masalahnya berada di minumannya,"kata sang guru. Guru itu pun mengambil cangkir berisi sisa teh yang ada.

"Aku akan membawa ini, Luna kamu boleh mengunjungi adikmu,"kata guru tersebut sebelum akhirnya dia pergi sambil membawa cangkir Luke.

Aku pun langsung berjalan ke arah ruang medis. Setelah apa yang terjadi, aku jadi kehilangan nafsu makanku. Tapi, untungnya aku sudah memakan tiga per empat porsi makanan yang berada di piringku.

Aku dapat mendengar Keith, Elroy, Allan, dan William yang berjalan mengikutiku. Tidak berapa lama, akhirnya kami sampai di ruang medis.

Aku dapat melihat guru yang biasa berada di ruang medis. Dia seorang healer bernama Bu Srika atau biasa dipanggil Bu Sri.

Aku juga dapat melihat Austin yang sedang duduk di kursi samping kasur tempat Luke berbaring.

"Bu Sri, apa yang terjadi pada Luke?"tanyaku

"Maaf tapi, saya belum dapat menemukan penyebabnya. Bisakah kalian semua keluar? Setelah saya mengetahui penyebabnya maka, saya akan memberi tahu kalian,"kata Bu Sri

Kami semua, dengan terpaksa keluar. Jujur, tidak ada dari antara kami ingin pergi balik ke kelas. Kami semua ingin tahu apakah Luke akan baik-baik saja atau tidak.

Aku khawatir... bagaimana jika dia tidak bengun.... uh... jangan berfikir negatif Luna! Lukr kuat jadi dia pasti akan baik-baik saja. Aku yakin itu!

"Bisa beri tahu pada kami apa yang terjadi?"tanga Bu Fia yang datang bersama Ryu.

Aku dan yang lain pun menceritakan semua yang terjadi di kantin. Bu Fia dan Ryu terlihat khawatir.

"Kalau begitu, untuk hari ini kalian diperbolehkan untuk menjaga Luke. Tapi, besok hanya satu sampai dua orang yang boleh,"kata Bu Fia

"Terima kasih bu,"balas kami. Bu Fia pun pergi tapi, Ryu memutus kan untuk menetap.

"Jadi, besok siapa yang akan menjaga Luke?"tanya Keith

"Lebih baik kamu Luna, bersama Austin,"kata William

"Setuju, kamu kakaknya dan Austin teman dekat Luke jadi, lebih baik kalian berdua yang menjaganya,"kata Elroy

"Baiklah,"balas Austin

"Jangan khawatir, jika ada catatan maka kami akan mengasih kalian dan memberi tahu apa saja yang dipelajari di kelas,"kata Allan

"Terima kasih,"kataku

"Tidak apa-apa, kami senang membantu,"kata Keith

Kami pun menunggu di depan ruang medis menunggu kabar dari Bu Sri. Setelah menunggu sekitar satu jam, akhirnya Bu Sri keluar dari ruang medis.

Aku pun langsung berdiri dari posisi dudukku dan bertanya pada Bu Sri.

"Bu, apa yang terjadi pada Luke?" tanyaku khawatir, Bu Sri menghela nafas.

"Aku sudah mencari dari berbagai gejalanya namun, hal yang mungkin adalah racun,"kata Bu Sri

"Racun?"tanyaku Keith kaget

"T-tapi itu tidak mungkin,"kataku, Bu Sri melihat ke arahku.

"Tentu saja itu mungkin,"kata Bu Sri

"T-tapi, racun tidak berpengaruh untuk aku dan Luke. Kami adalah seorang demon jadi, itu tidak mungkin,"kataku, Bu Sri terlihat kaget.

"Demon? Ibu tidak tahu kalian adalah seorang demon,"kata Bu Sri

"Aku juga tidak tahu!"kata Ryu kaget

"Uh... kami juga baru tahu saat liburan dan Kak Ryu, nanti akan aku ceritakan, yang jelas racun pasti tidak memiliki efek padaku atau Luke,"kataku

"Itu benar, pasti ada suatu hal lain kan?"tanya William

"Hm... jika bukan racun maka kemungkinan besar lainnya adalah ramuan,"kata Bu Sri

"Ramuan?"tanya kami bingung

"Iya ramuan, tidak seperti racun yang biasa membuat orang sakit dan mati, ramuan berbeda. Ramuan memiliki fungsi yang berbeda.

Ada kemungkinan teh yang diminum oleh Luke memiliki ramuan yang berakibat buruk," kata Bu Sri

"Tapi, bukannya jika ada ramuan atau racun, baunya tercium ya? Karena mereka kan memiliki bau yang sedikit menyengat dan demon memiliki penciuman yang tajam,"kataku

"Ada beberapa ramuan yang tidak memiliki bau ataupun rasa. Orang yang menaruh ramuan tersebut, pasti membeli atau membuat ramuan yang tidak memiliki bau ataupun rasa,"kata Bu Sri

"Lalu, apakah Luke akan baik-baik saja?"tanyaku khawatir. Bu Sri menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak terlalu tahu yang pasti, tapi ibu akan mencoba menyembuhkannya,"kata Bu Sri

"Kalau begitu, jika kalian ingin melihat Luke, silahkan,"kata Bu Sri

Kami pun memasuki ruang medis dan melihat Luke yang tertidur di atas kasur. Dia terlihat sangat lemah dan juga terlihat seperti dia kehabisan nafas. Nafasnya ngos-ngos an.

"Dia terlihat sangat tidak baik-baik saja,"kata Keith

"Jangan khawatir Luna, kami akan mencari tahu siapa yang melakukan ini,"kata Ryu

Aku mencoba untuk berfikir positif tapi, melihat Luke yang seperti ini membuatku sangat khawatir. Sepertinya aku akan menggunakan crystal komunikasi untuk berkomunikasi dengan ayah dan memberi tahu apa yang terjadi.

Tunggu dulu, crystal komunikasi.. itu dia! Pasti Bael tahu apa yang terjadi pada Luke. Aku akan menelfonnya nanti malem.

"Kalau begitu, aku pergi dulu," kata Ryu, dia pun pergi keluar dari ruang medis entah kemana.

Aku dan yang lain pun duduk di ruang medis, menjaga Luke. Aku dapat melihat Austin yang terlihat sangat khawatir. Dia pasti menyalahkan dirinya...

Itu bukan salahnya, dia tidak tahu bahwa tehnya memiliki sebuah ramuan...

Sebenarnya siapa sih yang menaruh ramuan? Tidak mungkin para chef dan para guru. Mereka tidak akan selancang itu untuk memasukkan ramuan ke dalam minuman seorang pangeran.

Huh... aku curiga kalau ini ulah Alicia tapi, belum ada bukti sama sekali... sudahlah, aku pikirkan nanti saja.

Aku Reinkarnasi?! Selamatkan sang VillainWhere stories live. Discover now