#08. Rasa Trauma..

Start from the beginning
                                    

"Haih.. sudahlah, apa kau tidak gugup?" tanya Feng xi.

"Sedikit, emm.. Sekte Chang, apa penerus dari klan mereka masih ada?" tanya Li heeng.

"Tentu saja, Xhucao adalah penerus klan Chang, selama ini dia tinggal dengan pamanya dan akhirnya ia datang ke sini" ujar Feng xi.

"Ooo, begitu rupanya" ujar Li heeng.

Semua murid bergantian memperkenalkan diri, tak lama kemudian giliran seorang pemuda yang sangat manis dan juga tampan berjalan dengan aura anggunya lalu membungkuk di hadapan para guru  Fungyao. Rambutnya terikat dengan sangat rapih dan juga pakaiannya yang sangat bersih tanpa ada kusut sedikitpun.

"Li heeng? apa kau tau pemuda itu?" ucap Wuyao.

"Tidak, siapa dia? kalau di lihat dia sangat tampan dan juga manis" ujar Li heeng.

"Dia adalah anak dari pedagang kaya di Gunshang, juga keponakan dari ketua klan Hao namanya Anming. Kudengar dia datang ke Fungyao untuk bisa membantu melindungi klan Hao, dia terkenal dengan kerapihan dan juga kebersihan" ujar Wuyao.

"Maksudmu? semacam orang yang sangat higienis?" ujar Li heeng merasa ingin tertawa.

"Hahaha.. aku juga pernah mendengarnya, dulu banyak wanita mendekatinya, karena dia cinta kebersihan, ia langsung menolak seorang gadis hanya karena ada sedikit kotoran di baju gadis itu, hahaha!!" tawa Feng xi terbahak-bahak.

"Hahaha.." tawa Li heeng merasa terhibur.

"Aku tidak bisa membayangkan bagaimana dia akan menyesuaikan diri di perguruan ini, benar-benar" ujar Wuyao geleng kepala.

Anming tersenyum dengan sangat manis di hadapan para guru dari Fungyao, semua gadis yang ada di sana bahkan terpukau dengan keanggunan seorang Anming. Setelah anming, gadis yang berparas cantik juga maju memperkenalkan diri. Nama gadis tersebut adalah Fu Rong, gadis itu terlihat berpendidikan, dari cara berbicara saja terdengar sopan dan juga tegas.

"Nona Li heeng, kusarankan jika ingin mencari teman, nona Fu rong adalah pilihan yang tepat" saran Feng xi.

"Mengapa begitu??" ujar Li heeng.

"Lihatlah, dia begitu baik dan berpendidikan, gadis itu sangat netral dan tidak suka bertele-tele, dalam artian serius" ujar Feng xi.

Setelah itu majulah lagi seorang wanita berpakaian mahal yang nampak sangat arogan dan sombong, ia memalingkan wajahnya ketika melihat ada seseorang yang sedang menatapnya.

"Gadis itu sombong sekali" ujar Li heeng dan tatapan mata gadis itu tiba-tiba mengarah pada Li heeng lalu kembali memalingkan wajahnya.

"Tentu saja, dia adalah putri dari pemimpin ibu kota ini, namanya Lin Lin" ujar Feng xi.

"Benarkah? wah.. dia pasti hidup di kelilingi oleh emas" ujar Li heeng.

"Tapi.. entah kenapa wanita manja seperti dia di kirim ke perguruan ini" ujar Feng xi.

"Kudengar karena terlalu manja dan keras kepala, ayahnya mengirimnya kemari, berharap setelah keluar dari sini akan menjadi wanita yang disiplin dan tau aturan, gadis yang sangat manja" ujar Wuyao.

"Ternyata di sini begitu banyak murid dengan karakter yang berbeda-beda" ujar Li heeng.

"Tentu saja dan itu pasti, setidaknya kau jadi tau sedikit gambaran dari sifat mereka" ujar Wuyao.

Kemudian giliran Feng xi lalu Li heeng dan Wuyao. Setelah Feng xi usai memperkenalkan diri, ia pun kembali ke tempat, lalu Li heeng dan Wuyao maju memperkenalkan diri.

Lotus PerakWhere stories live. Discover now