[4] It's Cruel Summer

10.2K 2.5K 311
                                    

Biasanya, Zahera akan sampai di sekolah ketika tinggal lima menit lagi bel pelajaran pertama dimulai. Namun, khusus untuk hari Rabu yang pelajaran pertamanya olahraga, Zahera pasti datang lebih cepat. Sepertinya ia benar-benar menyukai pelajaran olahraga. Terutama seragam olahraga Brawijaya, yang ketika ia pakai membuatnya bertambah stylish. Kaus olahraga yang berlengan pendek berwarna putih berpadu dengan parasut jaket berwarna merah dan garis merah di ujung lengan, dan celana training berwarna hitam dengan garis lurus berwarna merah.

Kaus olahraga yang sebenarnya besar itu Zahera kecilkan hingga memperlihatkan bentuk tubuhnya yang ideal, lalu jaket parasutnya ia ikat di pinggang. Rambut panjangnya yang sedikit bergelombang dikuncir satu dengan menyisakan beberapa helai di samping telinga dan tote bag menggantung di pundak kirinya.

Kehadiran Zahera di lorong sekolah menarik atensi semua murid Brawijaya yang sudah hadir. Sorot mata mereka tidak bisa berbohong dan hanya terpaku pada sosok Zahera, sang primadona Brawijaya.

Rambut hitam panjang, tubuh ramping ideal, kulit putih mulus, bulu mata lentik, bola mata berwarna cokelat, hidung mancung, bibir tipis berwarna peach, dan memiliki ciri khas dimples di ujung bibir sedikit ke bawah, bukan di kedua pipi. Belum lagi selera fashion Zahera yang tinggi, membuat dirinya terlihat menawan dan anggun mengenakan pakaian apapun. Seragam Brawijaya pun akan terlihat mahal jika Zahera yang mengenakannya.

Dan dengan semua keindahan yang ada pada Zahera, maka tidak heran ia mendapat predikat gadis tercantik di sekolah. Tidak heran juga jika kehadirannya selalu berhasil menjadi pusat perhatian seperti saat ini.

Tidak jarang Zahera mendapat sapaan dari murid-murid di sekitarnya dan senyuman dari mereka. Zahera yang terkenal ramah dan memiliki jiwa social butterfly membalas setiap sapaan dan senyuman yang terarah kepadanya.

"Selamat pagi dunia dan makhluk-makhluknya yang biadab!" pekik Zahera dengan heboh ketika membuka pintu kelasnya.

Kehadiran Zahera beserta suara berisiknya membuat murid yang sudah berada di dalam kelas menoleh, mereka menyapa balik Zahera, dan menyambut kehadiran primadona sekolah tersebut. Namun, tiga orang murid yang duduk di dekat jendela ujung sana tidak memperdulikan kehadirannya, bahkan tidak menoleh, dan hanya asik mengobrol.

Zahera menghampiri ketiga murid yang salah satunya adalah cowok. Ia meletakkan tas di atas meja, berusaha tersenyum seramah mungkin kepada mereka bertiga.

"Bunda, liat anak sulungnya yang cabe udah dateng noh." Cowok yang duduk di depan bangku kosong, mencolek-colek tangan cewek yang duduk di samping bangku kosong. Cowok yang memakai banyak gelang di tangannya dan berambut berantakan itu bernama Malviro Geananta atau akrab dipanggil Mapi.

Cewek berambut lurus dikuncir setengah dan memiliki wajah terkesan jutek yang dipanggil bunda oleh Malviro itu melirik tajam Zahera. "Duduk," titahnya, menunjuk meja sampingnya.

Zahera mengangguk dengan senyuman pasrah. Duduk di bangku samping cewek berwajah jutek bernama Nirail Destiana atau biasa dipanggil Nira.

Sekarang masalah keduanya dimulai. Tidak lupa ia siapkan telinga untuk mendengar omelan panjang kali lebar yang akan dilantunkan Nirail, masih berhubungan dengan dirinya yang mabuk seorang diri.

Di samping Malviro, duduk seorang cewek berambut gelombang dengan tubuh paling pendek di antara Zahera dan Nirail, namanya Renata Yolanda atau biasa dipanggil Rena. Cewek itu dan Malviro sedang menahan tertawa melihat Zahera yang akan kena sidang oleh Nirail.

First Girlfriend To BrondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang