[11] It's Like I'm Seventeen, Nobody Understands No One understands

8.1K 2.3K 348
                                    

Getaran di atas meja membuat Zahera yang asik mengobrol dengan teman-temannya, mengalihkan fokus menjadi ke arah ponsel yang menjadi pusat getaran. Ia meraih ponsel. Dari layar ponsel terlihat notifikasi dari Instagram. Ia pun memencet notifikasi yang otomatis menuju akun Instagramnya. Kemudian, setiap sudut bibirnya ketarik membentuk senyum. Notifikasi itu berasal dari akun Instagram Zyakiel yang meng-tag akunnya. Cowok itu menepati janjinya untuk meng-upload fotonya beserta dirinya dalam bentuk 2D.

Zahera masih memegang ponsel dalam keadaan layar menyala, ia meluruskan pandangan ke arah Orion yang duduk di depannya. Seperti biasa, Zahera sedang nongkrong bersama teman-teman akrabnya di Social Place. Duduk mengelilingi meja bundar. "Ris, Kiel suka ambil freelance gitu, ya?" tanyanya tiba-tiba.

Orion yang semula sedang mengobrol dengan Sagatara dan Malviro, langsung menatap Zahera. Tidak hanya Orion, yang lainnya pun ikut menatap Zahera.

"Ngapain lo nanya-nanya soal adek gue?" gertak Malviro.

Zahera tersenyum manis pada Malviro, lalu mengacungkan jari tengah supaya Malviro diam. Dan berhasil, Malviro yang syok dirinya diberi jari tengah langsung pura-pura histeris sembari memeluk Sagatara. Sagatara pun tidak menolak, menepuk-nepuk pelan kepala Malviro.

Lupakan tentang kebodohan Malviro, Zahera kembali menatap Orion yang sedang menertawakan Malviro. "Ris!" panggilnya, meminta cowok itu menjawab pertanyaannya yang sebelumnya.

Orion berhenti tertawa, menatap Zahera. "Iya, dia freelance jadi illustrator cover buku novel. Biasanya kerjasama bareng penerbit gitu atau sama klien individu."

Zahera melirik ponselnya yang masih menyala dan memperhatikan akun Instagram Zyakiel yang meng-tagnya. Sepertinya itu bukan akun pribadi Zyakiel, lebih terlihat seperti akun bisnis untuk keperluan freelance. Followersnya pun mencapai puluhan ribu.

"Dia juga ambil freelance komikus sama fotografer, videografer juga. Kayak lo nih content creator buat edit-edit video, dia bisa. Dia juga sering kerjasama bareng seleb tiktok dan seleb instagram," tambah Orion.

"Wow, berarti duitnya kenceng dong walaupun masih sekolah," celetuk Renata.

"Jangan salah! Kemaren komik buatan dia dijadiin live action. Genrenya drama misteri. Penjualan komiknya dalam bentuk fisik juga kenceng. Dapet keuntungan banyak." Orion bercerita penuh penekanan dan raut bangga seorang ayah kepada anaknya.

"Mungkin itu alasan dia pindah dari rumah lo. Dia bisa beli rumah sendiri," ujar Nirail.

Raut ekspresi Orion berubah murung. "Itu salah satunya, tapi alasan terkuat kenapa dia mau pindah dari rumah gue karena dia orangnya nggak enakan. And he has a trauma." Senyum di bibir Orion terlihat sendu. "Tapi gue sama nyokap gue sering ngontrol dan main ke rumah Kiel. Apalagi ada Kia, adeknya Kiel yang masih SMP. Mereka tetap butuh orang dewasa buat ngawasin."

Entah kenapa, dari cara Orion bercerita tentang Zyakiel di akhir kalimat seperti penutup yang tidak berniat ada kelanjutannya. Mungkin setelah kalimat itu tidak ada pembahasan yang bagus tentang Zyakiel.

"Kiel suka biskuit dan permen kaki? Gue sering liat dia makan dua jajanan itu." Zahera sengaja mengganti topik supaya suasana tidak semurung sebelumnya.

"Iya, dia juga suka susu. Namanya juga bocah, jadi sukanya kaya gituan. Tapi gue sering peringatin dia buat nggak sering makan permen," jawab Orion, sedikit tidak senang dengan kebiasaan Zyakiel memakan permen.

First Girlfriend To BrondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang