[56] Now I'm In Exile, Seein' You Out

5.1K 1.5K 952
                                    

Extra chapternya ada di karyakasa ya sudah update. Mature content 21+.

Cara bacanya ada di bawah

Sudah enam bulan semenjak perpisahan itu terjadi. Enam bulan yang berlangsung sepi dan hampa tanpa Zahera di hari-harinya. Selama enam bulan juga Zyakiel menjadi anak kelas 11. Banyak hal yang berubah dalam kehidupan sekolah Zyakiel semenjak Zahera dan yang lainnya lulus sekolah. Namun yang tetap sama adalah Zyakiel sekelas lagi dengan Ricale.

Zyakiel yang sekarang berbeda dengan yang dulu. Zyakiel yang sekarang menjadi sosok yang terbuka dan mudah diajak bersosialisasi. Tidak seperti dulu yang selalu bersembunyi dan bahkan tidak pernah pergi ke kantin saat jam pelajaran. Zyakiel yang berubah juga berdampak pada kehidupannya di sekolah. Zyakiel yang sekarang sangat populer di sekolah. Bahkan dinobatkan sebagai salah satu jejeran MOST WANTED bersama Ricale. Terlebih lagi Zyakiel sudah tumbuh tinggi dan tambah tampan. Perubahan pada diri Zyakiel membuatnya banyak disukai oleh siswi di sekolahnya.

Meski demikian, hatinya tetap milik Zahera yang ada di Inggris.

"Kamu mau ngomong apa, By?"

Zyakiel yang hendak pulang setelah kegiatan ekstrakulikuler dicegat oleh Rubyiana, gadis yang sewaktu kelas 10 sekelas dengannya dan sekarang berbeda kelas. Katanya, gadis itu ingin berbicara berdua dengan Zyakiel. Zyakiel pun setuju. Sekarang mereka berdua sedang berdiri berhadapan di ujung lapangan sepak bola yang sepi pada sore hari menjelang maghrib.

"Kiel, makasih udah luangin waktu buat gue." Rubyiana tertunduk dengan pipi merona, tangannya saling bertaut.

"Iya. Saya udah selesai ekskul juga. Jadi nggak masalah."

"Jadi, Kiel.... gue...." Rubyiana kesulitan berbicara, bahkan tidak bisa menatap wajah Zyakiel yang harus tertunduk karena sudah semakin tinggi.

Zyakiel tidak memotong perkataan Rubyiana sama sekali. Tetap diam menunggu Rubyiana berbicara.

"Kiel, gue suka sama lo dari awal kelas 10." Rubyiana memberanikan dirinya mendongak, menatap Zyakiel.

Zyakiel tertegun, cukup terkejut mendengar pengakuan Rubyiana. Terlebih lagi selama ini ia menganggap Rubyiana teman baik yang juga suka anime dan membaca komik atau manhwa seperti dirinya. Tidak pernah terbesit di dalam pikiran Zyakiel bahwa Rubyiana menyukainya.

Namun Zyakiel tidak bisa mengelak pengakuan Rubyiana. Terlebih lagi kini gadis itu terlihat malu-malu dengan pipi merona dan beberapa kali menelan ludah.

Zyakiel memalingkan wajahnya. Dia merasa tidak enak hati dengan Rubyiana. Perasaannya tidak berubah. Di hatinya hanya ada Zahera, selalu Zahera pemenangnya. Sekarang ia bingung harus menjawab perasaan Rubyiana bagaimana tanpa melukai perasaan gadis itu.

"Kiel, lo tenang aja. Gue sebelumnya udah cerita ke Kak Nala soal perasaan gue ke lo. Gue juga udah minta ijin Kak Nala mau confess ke lo. G-gue nggak berniat jadi pacar lo karena gue tau lo cuma suka sama Kak Nala. Gue juga mau ungkapin perasaan gue aja biar lega dan tenang. Biar gue bisa move on. T-tapi walaupun gitu, gue mau dengar pendapat lo tentang gue." Rubyiana menggigit bibir dalam bagian bawahnya, sorot matanya bergantian memandang Zyakiel dan ke samping.

Zyakiel yang kembali menatap Rubyiana merasa lega mendengar kelanjutan perkataan gadis itu. Dengan ini Zyakiel tidak perlu merasa bersalah karena menolak Rubyiana karena pernyataan Rubyiana adalah sebuah pengakuan semata, bukan ajakan.

First Girlfriend To BrondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang