[53] You're Not My Homeland Anymore

6.2K 1.8K 3.3K
                                    

Hari ini langit kota Jakarta diselimuti oleh awan hitam yang mengandung gumpalan air yang siap ditumpahkan kapanpun. Meskipun demikian, masih banyak orang yang melakukan aktifitas mereka. Sembari berharap semoga air yang sedang disimpan oleh awan tidak tumpah ketika mereka sedang ada di luar rumah. Sebagian lagi, mereka yang sudah berada di dalam rumah justru berharap air yang tersimpan pada awan segera tumpah supaya mereka bisa merasakan kesejukan.

Festival Jepang yang sedang di gelar di taman kota pun masih ramai oleh pengunjung, walaupun banyak dari pengunjung yang sering sekali mendongak menatap langit dengan was-was. Beberapa pengunjung sudah bersiap dengan payung atau jas hujan yang mereka bawa.

Di antara keramaian pengunjung festival Jepang yang digelar beberapa bulan sekali, Zyakiel nampak santai menghadapi langit yang semakin mendung. Di antara keramaian, dia mendongak menatap langit dengan wajah datar. Tidak ada harapan apapun di dalam hatinya terkait awan mendung. Jika ingin hujan maka hujan saja, jika tidak pun juga tidak apa-apa. Zyakiel tidak mempersalahkan keduanya.

Ia menunduk, menatap gantungan karakter anime di telapak tangannya. Gantungan yang sebelumnya ia beli dan couple dengan Zahera.

Membicarakan tentang Zahera, Zyakiel jadi teringat oleh sesuatu. Zyakiel itu sangat menyukai apapun yang berhubungan dengan anime. Zahera pun tahu tentang itu. Suatu hari Zahera yang benar-benar buta akan dunia anime bertanya kepada Zyakiel tentang anime. Zahera juga meminta rekomendasi anime romance yang seru kepada Zyakiel. Kemudian Zahera mulai menonton anime dan baca komik. Awalanya memang Zahera tidak paham cara membaca komik, lalu Zyakiel mengajarinya.

Semenjak itu Zahera dan Zyakiel sering menonton anime bersama. Bahkan juga menonton anime di bioskop. Padahal Zyakiel pikir Zahera akan malu dan risi jika berkaitan dengan anime, ternyata pemilihannya salah. Bahkan Zahera memiliki karakter anime favorit. Salah satu karakter favorit Zahera adalah Mikasa. Sebab itulah Zyakiel yang datang ke festival Jepang memberikan gantungan karakter anime Mikasa, sedangkan Zyakiel membeli yang Eren.

Zyakiel ingin sekali mengajak Zahera pergi ke festival Jepang ini. Namun tidak bisa untuk sekarang. Sebab Zahera ada tes masuk universitas.

"Mama..... Mama..... Mama..."

Zyakiel tersadar dari lamunan dan langsung menoleh ketika mendengar anak kecil menangis memanggil mamanya. Dia menghampiri anak kecil yang berdiri di paling ujung itu.

"Hai, kamu kenapa nangis?" sapa Zyakiel. Tubuh kecil si anak perempuan yang menangis membuat Zyakiel harus bertekuk lutut di depannya.

"K-kakak..... liat M-mama.... Mama...." Anak kecil itu terisak kembali.

"Jadi kamu kehilangan Mama kamu, ya?" Zyakiel menoleh ke sekitar, mengamati keadaan festiva Jepang yang sangat ramai dan pastinya sulit menemukan seseorang di tengah keramaian seperti ini. "Kamu kenapa bisa kepisah sama Mama kamu?" Zyakiel menatap anak perempuan lagi.

"Tadi ada yang jualan balon. Tanpa sadar aku lepas tangan Mama," cerita anak perempuan.

"Kamu dateng ke sini cuma berduaan sama Mama kamu?"

Anak perempuan itu mengangguk. "Kakak, aku mau ketemu Mama.... aku mau pulang...." Anak perempuan itu kembali menangis setelah mengingat mamanya.

"Nama kamu siapa?"

"Audia.... namaku Audia..."

Zyakiel mengelus lembut kepala anak perempuan. "Jangan khawatir, Kakak akan bantu kamu ketemu sama Mama kamu."

First Girlfriend To BrondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang