[47] Don't Blame Me, Love Made Me Crazy

5.8K 1.9K 6.6K
                                    

Zahera berbohong, sebenarnya dia tidak pernah ingin pergi ke kamar mandi. Namun ia ingin melihat orang-orang jahat yang sudah melukai Zyakiel-nya. Sekadar mengingat wajah mereka dan berencana balas dendam tanpa sepengetahuan Zyakiel. Dan ketika Zahera sedang mengamati, lima laki-laki datang menghampirinya. Lima laki-laki yang dengan centilnya mengajaknya berbicara.

"Lo teman kelas kita? Gila, gue nggak sadar punya teman kelas secantik lo. Siapa nama lo?" tanya anak laki-laki yang memegang gelas.

"Gue bukan alumni SMP lo atau teman kelas lo. Bahkan gue lebih tua dari kalian. So, you can call me kakak," ujar Zahera dengan seringai tipis.

"Wah, pantes aja gue nggak kenal muka lo. Terus Kakak cantik dateng ke sini sama siapa?" tanya anak laki-laki yang memegang kue.

"Kiel. Kalian kenal?"

"Hah? Si cupu? Kakak dateng sama si anak cupu?" Anak laki-laki yang mengenakan kaca mata terkejut.

"Lah si cupu dateng? Kirain nggak dateng karena takut," ujar anak laki-laki berbadan gemuk.

"Kakak siapanya si cupu?" tanya anak laki-laki yang paling tinggi di antara laki-laki yang mendatangi Zahera.

"Pacarnya si cupu," jawab Zahera sembari tersenyum.

"Seriusan? Gila! Kak, kok lo mau sih pacaran sama si cupu? Apa bagusnya coba si cupu?" Anak laki-laki berbadan gemuk tidak dapat menerima jawaban Zahera.

"Karena pacar gue yang kalian bilang cupu itu lebih baik dari kalian. Gue ini bukan cewek yang menerima cowok apa adanya, gue cukup realitis. Dan kalian nanya kenapa gue bisa jadi pacar si cupu? Pertama, karena cowok yang kalian bilang cupu punya muka yang ganteng dan manis, jauh lebih baik dari muka kalian. Badan si cupu juga bagus, karena dia masih dalam masa pertumbuhan jadi bakal semakin bagus di masa depan, nggak kayak badan kalian yang di bawah standar. Kedua, karena cowok yang kalian bilang cupu berasal dari keluarga kaya dan keluarga baik-baik. Walaupun si cupu anak yatim piatu, tapi nggak menepis keluarganya adalah keluarga berbobot. Ketiga, karena cowok yang kalian bilang cupu punya bakat yang bisa buat dia jadi orang sukses di masa depan, beda sama kalian yang cuma andelin duit orang tua tanpa punya bakat apapun. Keempat, karena cowok yang kalian bilang cupu punya attitude yang baik dan bagus, tau cara menghargai dan mengormati orang lain, baik hati, suka menolong, dan memanusiakan manusia lain. Beda sama kalian yang bukan cuma fisik aja yang jelek, tapi juga attitude jelek. Karena bagusnya attitude cowok yang kalian bilang cupu, banyak yang suka, dan buat kalian iri. Yang jadi alasan kenapa kalian bully si cupu."

Kalimat panjang Zahera yang diutarakan dengan nada stabil tanpa rasa takut atau gemetar, yang bahkan diselingi oleh senyuman bangga dan senyuman meremehkan itu berhasil membungkam kelima laki-laki di hadapannya. Lihat saja raut ekspresi mereka seperti menahan amarah sekaligus menahan malu.

"Lo nggak tau aja seberengsek apa si cupu!" bentak laki-laki yang memegang gelas.

Zahera melipat kedua tangannya, sedikit memiringkan kepalanya. "Apa? Karena si cupu melakukan pelecahan ke siswi populer di sekolah kalian? Ada buktinya? Nggak, kan? Kalau nggak ada buktinya kenapa kalian percaya dengan mudah? Karena si siswi cantik dan kalian mau jadi sok pahlawan yang belain siswi itu? Tapi tindakan sok pahlawan kalian justru memperlihatkan betapa bodohnya kalian, menjijikan, bikin gue mual!" Zahera tertawa mengejek. "Ya awalnya mau bersikap sok pahlawan. Tapi lama-kelamaan kalian menikmati saat membully si cupu, kan? Pasti menyenangkan membully orang yang buat kalian iri. Pasti menyenangkan membully orang yang buat kalian merasa rendah tak ternilai." Zahera menutupi bibirnya yang sedang tersenyum dengan ujung jari.

First Girlfriend To BrondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang