[40] Echoes (echoes) Of Your Name Inside My Mind

7.1K 2.2K 6.6K
                                    

Pagi itu Brawijaya begitu berisik, lebih berisik dari biasanya. Mencuat gosip baru yang sangat panas, gosip yang menyebar dengan cepat dan dibicarakan dari mulut ke mulut. Dan yang paling berpengaruh dalam menyebarkan gosip tersebut adalah para siswi.

Gosip yang menyelimuti Brawijaya sejak pagi itu juga datang sampai ke telinga Zahera yang semula tidak perduli. Bahkan ketika ia melihat segerombolan siswi heboh membicarakan gosip tersebut sembari cekikikan centil, Zahera hanya melewatinya begitu saja. Dari bagaimana para siswi membicarakan gosip baru itu, Zahera bisa menebak bahwa objek dari gosip panas tersebut adalah salah satu siswa di Brawijaya. Namun Zahera tidak perduli. Dia tidak perduli dengan cowok lain selain Zyakiel-nya.

"Nal! Nal!" teriakan heboh Renata dan Malviro yang sangat kompak mengambil atensi Zahera. Dua orang itu dengan tergesa-gesa berlari memasuki kelas dan menghampiri Zahera, yang kini sudah berdiri tepat di depan meja Zahera.

Zahera yang sedang bermain ponsel, langsung mendongak dengan layar ponsel yang masih menyala. "Apa?" tanyanya malas.

"Lo tau kan kalau cewek-cewek lagi pada heboh ngegosip?" ujar Renata begitu semangat dan tidak sabaran.

"Ya gue cuma dengar sekilas mereka ngomongin cowok." Zahera menghela napas. "Gue nggak perduli mereka mau ngomongin siapa juga. Bagi gue cuma Kiel yang imut." Zahera menopang dagu, kembali fokus menatap layar ponsel. "Oh, atau ada ada siswa baru makanya pada heboh?" tebak Zahera, sama sekali tidak menatap Renata dan Malviro.

"Tadi lo bilang lo nggak perduli sama apa yang mereka omongin dan bagi lo cuma Kiel yang imut?" Malviro memastikan perkataan Zahera sebelumnya.

"Iya. Gue cuma perduli sama Kiel," sahut Zahera datar.

"Nal, yang lagi dijadiin bahan gosip sama cewek-cewek di Brawijaya tuh cowok lo! Kiel! Kiel-nya lo, Nal!" sentak Renata tidak sabaran. Melihat tingkat cuek Zahera membuat Renata agak gregetan.

"Hah? Kiel yang lagi mereka omongin? Gue nggak ngerti maksud lo." Zahera menatap Renata dengan kening mengernyit.

Renata mengeluarkan ponselnya. Mengotak-atiknya sebentar, lalu menyodorkan ponsel miliknya ke Zahera. "Kiel lo masuk base berkat penampilannya yang beda dari biasanya."

Zahera menerima ponsel Renata. Matanya menyipit membaca salah satu manfess di base. Seorang anonim mengirim foto Zyakiel yang diambil diam-diam dengan caption,

'ini bukannya kiel anak kelas 10 temannya kak aris ya? Anjir kok ganteng banget sih pas model rambutnya begini?'

Foto Zyakiel yang diambil secara diam-diam adalah foto ketika Zyakiel sedang melangkah di dekat taman sekolah. Mengenakan jaket baseball yang lengannya digulung hingga memperlihatkan jam tangan hitam. Tas converse di punggung. Dan model rambut baru. Bukan rambut berponi yang menutupi kening, melainkan rambut yang memperlihatkan keningnya dan hanya menyisakan beberapa helai rambut di samping kening.

Berkat penampilan Zyakiel yang berbeda, manfess yang dikirim oleh anonim itu mendapat banyak respons beragam. Jumlah komen sampai ribuan dan isi dari komentar tersebut adalah memuji Zyakiel. Mereka baru menyadari ketampanan serta pesona Zyakiel yang selama ini tertutup poni dan ketutup oleh Orion.

"Brondong gue ganteng banget," puji Zahera, bangga dengan Zyakiel yang makin mempesona.

"Bodoh!" Malviro mengambil paksa ponsel dan memberikannya kepada Renata. "Bukan itu masalahnya. Masalahnya adalah sekarang makin banyak yang sadar sama pesona adik tercinta gue. Dengan kata lain, lo bakal banyak saingannya."

First Girlfriend To BrondongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang