16. SEBENARNYA, KITA APA?

267K 22.7K 2.5K
                                    

Happy reading lur❤️ semoga suka Aamiin.

16. SEBENARNYA, KITA APA?

Ada beberapa hal yang memang tidak perlu orang lain tahu. Misalnya, bagaimana kau meletakkan rasa untuk seseorang.
...

Hari ini semua siswa SMA ANDROMEDA sedang freeclass selama satu hari, disebabkan karena semua guru melakukan rapat penting tentang pelaksanaan PENSI Andromeda 2020 bersama dengan jajaran OSIS yang nantinya akan berperan penting dalam acara ini.

Terlihat lapangan basket, futsal, dan tenis meja mulai ramai. Beberapa siswa memanfaatkan freeclass-nya dengan mengambil jam olahraga dadakan antar kelas. Ada juga yang langsung menuju perpustakaan untuk membaca buku atau sekedar tidur, dan ada juga yang sekedar tinggal di dalam kelasnya bersama teman-temannya, seperti yang dilakukan Aurora sekarang.

"BANYAK SUDAH KU LEWATI KISAH CINTA LAIN TAPI TAK SEINDAH KAMU, KAU TELAH SANDARKAN HATIKU HINGGA KU MEMILIH DIRIMU DI HATIKU, TAKKAN PERNAH LAGI KU TEMUKAN CINTA SEPERTI KAMU..."

Suara hancur milik Ruli menggema di seluruh ruangan kelas XI.MIPA.4, laki-laki itu naik di atas meja sembari memegang sapu yang ia anggap sebagai mic-nya. Layak seperti konser, laki-laki itu menyapa beberapa temannya dari atas.

"Menurut kalian bahagia itu seperti apa?" tanya Ruli ala-ala. Memancing teman-temannya untuk membuat heboh kelasnya hari ini.

Rengga mulai berdiri dari meja pojok, cowok itu mengangkat kedua tangannya lalu ia goyangkan, "DISAAT KITA BERSAMA,"

Tidak ingin kalah heboh, perempuan di meja tengah juga bersuara.

"DI WAKTU KITA TERTAWA,"

"MENANGIS,"

"MERENUNG,"

"Di luar ada Sekala, Ra." kata Nabila, teman kelas Aurora yang baru saja datang dari kantin, "Dia minta tolong sama gue buat manggilin lo," sambungnya. Sekala? Ada keperluan apa dia ke kelas?

"Cie ... nggak ketua nggak anggota, sekalian aja semuanya, Ra," ledek Vana sambil tertawa kecil pas di telinga Aurora.

"Kalau semuanya, lo pasti marah," kata Aurora membalas ledekan Vana.

"Kenapa gue harus marah?" tanya Vana

"Lo rela kalau Alaska sama gue?" tanya Aurora, bercanda.

"Ya."

"-Nggaklah," lanjut Vana dengan ekspresi wajah yang tiba-tiba kesal.

"Kalau ngambek, kamu cantik yah?" ledek Aurora dengan gaya bahasa Alaska yang tak sengaja ia dengar kemarin.

"AURORA NGESELIN!"

Perempuan berbanda biru itu kemudian berjalan keluar kelasnya, dan saat di pintu kelas matanya langsung tertuju dengan Sekala. Laki-laki itu bersandar di depan tiang kelasnya sembari melipat kedua tangannya di depan dada, penampilannya memang paling rapi di antara semua anak SATROVA.

"Nyari gue?" tanya Aurora menyadarkan Sekala.

"Iya," balas Sekala. "Gue mau bicara."

Aurora mengerutkan keningnya, "Apa?"

"Nggak disini, tapi di ruang musik. Lo bisa ikut gue 'kan?" tanya Sekala. Sebenarnya ia juga bisa bicara di depan kelas, tetapi Sekala merasa risih saat banyak pasang mata yang menatap intens kearah dirinya dan Aurora sekarang.

Tanpa pertimbangan, Aurora langsung memberi anggukan, "Bisa."

Keduanya berjalan sejajar sepanjang koridor yang membuat beberapa siswa langsung mengambil kesimpulan sendiri, ada yang mengira bahwa Aurora sekarang telah berpindah haluan, ada yang mengira bahwa Aurora memang kecentilan di depan semua anak Satrova, ada juga mengira bahwa Aurora sengaja numpang tenar dengan Sekala setelah dekat dengan Angkasa.

DIA ANGKASA Where stories live. Discover now