58. KEJUJURAN DAN PENJELASAN

216K 21.5K 5.7K
                                    

Mulmet: Before you go - Lewis Capaldi

SELAMAT MALAM DARI JAUH BOR❣️
PART INI HADIR UNTUK MENJAWAB ASUMSI KALIAN DI PART KMRIN^^

TARGET NEXT 3K YEAH<3 RAMEIN TIAP PARAGRAF OKAYY

Selamat membaca, semoga suka Aamiin ❣️✨

58. KEJUJURAN DAN PENJELASAN

Semoga lo bukan orang asing yang sekedar mampir, tinggal sebentar, kemudian pergi untuk menjadi asing lagi.
...

Semoga lo bukan orang asing yang sekedar mampir, tinggal sebentar, kemudian pergi untuk menjadi asing lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

**

Seluruh peserta ujian terlihat memenuhi ruangan masing-masing. Sebentar lagi jam dinding yang terpasang di atas papan tulis akan menunjukkan pukul 8, itu artinya beberapa menit lagi pengawas masing-masing ruangan akan datang untuk memulai UKK hari pertama.

Aurora duduk di bangku ke 2 dari depan, posisi nyaman saat ulangan tiba, menurutnya. Perempuan itu memilih menetralkan pikirannya, ia tidak ingin usaha belajarnya sia-sia hanya karena ucapan Angkasa pagi tadi yang mengganggunya.

"Ra?"

Panggilan Sekala membuat perempuan berbanda biru itu menoleh.

"Gue mau tanya," kata Sekala pelan.

"Apa, Ska?"

"Lo sama Angkasa baik-baik aja kan?" tanya Sekala. Pikiran cowok itu tidak tenang melihat perlakuan Angkasa pada Analisa pagi tadi.

Dan jika memang Angkasa tidak becus untuk menjadi pacar Aurora, Sekala akan maju lebih depan tanpa Aurora minta, cowok itu tidak segan-segan menghalalkan segala cara agar ia bisa membahagiakan Aurora tanpa gangguan Angkasa.

"Baik," balas Aurora singkat dan terkesan tidak minat untuk ikut dalam obrolan Sekala.

"Gue liat dia boncengan sama Analisa," ujar Sekala terang-terangan, ia seperti tidak memedulikan bagaimana warna wajah Aurora ketika kalimat itu sukses ia katakan.

Dan, seandainya Angkasa tidak memberitahu kepada Aurora lebih dulu, mungkin ucapan Sekala ini akan jadi hal paling menyakitkan untuk perempuan berbanda biru itu dengar.

"Gue tahu, Ska," cicit Aurora.

"Dan itu menyakitkan kan?" tanya Sekala. Cowok itu tersenyum sinis, "Cinta itu memang kemauan hati, Ra. Gue tahu, kita nggak bisa memilih untuk jatuh cinta. Tapi, waras itu perlu."

Sekala mengatakan itu karena ia tidak ingin apa yang ia cintai di sakiti oleh orang lain, Sekala hanya tidak ingin, posisi yang selama ini ia perjuangkan hanya berakhir di sia-siakan oleh orang lain.

DIA ANGKASA Where stories live. Discover now