54. ANGKA(SA)

236K 21.5K 4.9K
                                    

TARGET NEXT MASIH SAMA<3

YEY SELAMAT MALAM SENIN READERS. BAGAIMANA TUGAS-TUGAS SEKOLAH MU? AMAN? HEHE

SELAMAT MEMBACA SEMOGA SUKA AAMIN❤️ TANDAI TYPO YEAH<3

54. ANGKA(SA)

Harapan sedang berbisik, bahwa cinta itu indah. Dan kini, semesta masih diam, menunggu giliran untuk menertawaimu.
...

Setelah Pak Yono melangkahkan kakinya keluar dari kelas XI.MIPA.4, sontak seisi kelas lalu bersorak bahagia, tanda jam istirahat dan rasa kantuk yang haqiqi sirna saat itu juga, terutama pada barisan bangku belakang yang di pimpin oleh Ruli dan Rengga.

"Ra, kantin, yuk?" ajak Vana antusias.

Aurora yang sedang membereskan alat tulis menulisnya mengangguk, "Ayo,"

Keduanya beranjak dari mejanya, bersamaan dengan teman-temannya yang lain, yang juga menjadikan kantin sebagai tujuannya.

"Bu Ketua?" teriak Ruli dari belakang, membuat Aurora menoleh.

"Tungguin gue dong, gue mau ngawal lo," kata cowok dengan pakaian yang hampir sama dengan gaya Angkasa, berantakan.

Vana tertawa, "Hahaha, lo punya banyak bodyguard sekarang, Ra," bisiknya pada sahabatnya.

Aurora berdecak, pasti ini kerjaan Angkasa yang menyuruh teman-temannya untuk berperilaku seperti ini. Apa-apaan coba! Biasanya juga ia sama Vana kemana-kemana.

"Nggak usah, Rul," tolak Aurora lembut.

"Lo enak, Ra, bisa nolak kapan aja. Yang nggak enak itu kita, kena bogem kalau menyimpang," sahut Rengga, "But, don't worry queen, kita ikhlas kok, lo juga udah baik banget sama kita-kita."

Aurora tertawa kecil melihat teman-temannya, ia lalu memberikan anggukannya, toh Ruli dan Rengga juga ingin ke kantin, kenapa nggak sekalian aja kan?

Kedua perempuan itu lalu berjalan paling depan, dan ada Ruli, Rengga, Kei, dan Dewa di belakangnya. Tidak terlihat seperti orang mengawal, karena jarak mereka cukup jauh, jadi hal ini tidak membuat Aurora risih.

"Ra, yang pernah lo temani di alun-alun waktu itu, siapa? Gue lupa namanya," tanya Vana tiba-tiba.

"Chandra maksudnya?" tanya Aurora balik.

"Ya, yang manis itu kan?"

Aurora memutar bola matanya malas ketika mendengar pertanyaan Vana. Manis? Memang iya sih, tetapi Aurora tidak mungkin mengakuinya secara terang-terangan.

"Kenapa, Va?"

"Gue ketemu dia kemarin," ungkap Vana.

"Oh, dimana?"

"Di depan sekolah, pas lo udah pulang sama Angkasa," jawab Vana. "Dia kayak nunggu seseorang gitu, Ra."

"Dan lo mau tahu dia sama siapa datang ke sini?" Aurora yang awalnya tidak peduli lalu menoleh, "Siapa?"

"Widya,"

Aurora menghentikan langkahnya, "Widya Mandala? Yang anak OSIS itu?"

Setahu Aurora, Chandra bukan cowok yang mudah welcome dengan orang lain, di SMA CAKRAWALA saja, cowok itu hanya berteman dengan Aurora dan sekelasnya saja. Lantas apa hubungannya dengan Widya?

"Iya, gue denger Widya sekarang lagi di scorsing" terang Vana, "Bareng sahabatnya-"

"Analisa," lanjut Vana.

DIA ANGKASA Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora