[PO DIA ANGKASA 31 AGUSTUS 2021]
[FOLLOW SEBELUM DI BACA]
HIGHEST RANK #2 IN TEENFICTION ON 19 MARET 2021
**
-Tidak merasakan apa-apa jauh lebih baik dibanding memilih jatuh cinta kemudian terluka, sendirian-
Pernah di anggap istimewa oleh seseoran...
Vote dulu🔥🔥 Jgn lupa spam di setiap paragraf supaya rame❤️🔥
66. USAHA ANGKASA
No text, no call, nothing, But here I am still thinking you. -Angkasa Naufal Merapi ...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
**
"Gimana, Sa?" tanya Razi.
Angkasa menggeleng tidak semangat, wajah cowok itu datar, tapi semua orang bisa melihat kecemasan besar dibaliknya.
Banyak pertanyaan yang bersarang dan bertumpuk di kepala Angkasa, tentang kondisi, keadaan, tempat Aurora sekarang. Tentang Dwipa Matra yang tiba-tiba pindah dan ikut menghilang, juga tentang Risa, junior yang sepertinya tahu banyak tentang Aurora.
Hampir 10 rumah sakit besar telah Angkasa kelilingi, termasuk rumah sakit besar yang selalu Aurora datangi untuk melakukan check up tetapi hasilnya nihil, tidak ada pasien atas nama Aurelani Aurora.
"Jadi bagaimana? Lanjut?" tanya Alaska.
"Lanjut," balas Bobby dengan nada menyemangati.
Tapi, Angkasa langsung memberikan gelengan, tanda tidak usah dan berhenti cukup sampai disini saja. Toh, malam juga sudah semakin larut dan teman-temannya juga butuh tenaga yang banyak untuk menyambut hari esok.
"Kalian bubar aja, makasih udah bantu gue hari ini," ujar Angkasa kepada teman-temannya.
RS MUTIARA KASIH. Tulisan besar itu jadi pusat Angkasa sejak tadi, cowok bermata elang itu kembali lagi ke rumah sakit ini, entah apa alasannya, yang pasti feeling-nya kuat mengatakan ada Aurora di tempat ini.
Dengan bermodalkan keyakinan, Angkasa melepas helmnya, cowok itu sendiri sekarang. Lalu mengambil langkah besar masuk menyusuri rumah sakit besar itu.
Kasihan, katanya dia anak satu-satu
Kondisinya memang sudah buruk sejak seminggu yang lalu
Masih SMA, dia masih sekolah
Sontak obrolan kecil ibu-ibu di ruangan tunggu membuat Angkasa berhenti dan mendengarnya. Obrolan tidak jelas, tapi kenapa perasaan Angkasa tiba-tiba tidak enak sekarang?
Tidak ingin ambil pusing, Angkasa kembali berjalan. Cowok itu menyusuri setiap sudut rumah sakit dengan begitu sabar, berharap ada tanda-tanda yang bisa Angkasa dapatkan tentang Aurora.
