61. PERJUANGAN TERBAIK

194K 20.3K 7.1K
                                    

TARGET NEXT MASIH SAMA<3

Selamat membaca, semoga sukaa Aamiin❣️ tag tipo yeah, soalnya nggak sempat ngedit.

61. PERJUANGAN TERBAIK

Semesta sengaja membuatmu jatuh, bukan karena ingin melihatmu kalah, ia hanya ingin kamu belajar, bahwa perjuangan terbaik adalah milik mereka yang tahu artinya menghargai.
-SATROVA BESAR
...

-SATROVA BESAR

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

**

"ALASKA!"

Selepas kepergian Angkasa ke gudang 20, Vana datang dengan berjalan gontai menemui anggota SATROVA yang masih berada di parkiran sekolah, mereka terlihat lengkap. Dan Vana yakin, ada penyerangan setelah ini.

"Lo kenapa, Va?" tanya Alaska bingung. Bukannya pacarnya pergi bersama Aurora?

Vana kemudian menangis, membuat semua anggota Satrova semakin bingung.

"Angkasa mana?" tanya Vana lirih. Tangan perempuan itu bergetar, seperti orang ketakutan.

"Tenang dulu, lo kenapa?" tanya Alaska, ia mendekati pacarnya.

"Aurora, Las," ujar Vana menggantung.

Razi yang berada di atas motornya menaikkan alisnya, "Aurora kenapa, Va?"

"Aurora di culik."

Bobby tidak kalah shock, "HAH?!"

"Ada yang ngikutin gue, dari belakang, dan setelah itu mereka memblok jalan, gue kira dia sendiri, tapi ternyata mereka banyak," jelas Vana, walaupun tidak terlalu jelas, tapi Anggota Satrova menangkap maksud perempuan itu.

"Dan-"

"Dan apa, Va?" tanya Bara penasaran.

"Gue liat ada Sekala yang jadi bagian dari mereka," sambung Vana. Semua anggota Satrova tidak kalah kaget. Iya mereka tahu Sekala telah di keluarkan dari lingkaran Satrova besar. Tetapi apa laki-laki itu harus berlaku sejahat ini?

Razi kemudian bersuara, "Gue rasa Angkasa di jebak."

"Gue rasa ada banyak hal yang nggak beres di sini," kata Bara. Pikiran cowok itu mulai berkelana.

"Plis, tolongin Aurora sekarang, gue nggak tahu gimana lagi kalau ada sesuatu yang terjadi sama dia," Vana kembali menangis, mengingat kejadian mengerikan yang menimpanya bersama Aurora.

"Las?" perempuan itu berbalik menatap Alaska, "Gue yang salah, Las, gue harusnya nggak lewat lorong sepi untuk menghindari macet."

Alaska menepuk pundak Vana halus, tidak mengatakan apa-apa, tetapi seolah itu sebuah isyarat untuk tenang.

"Gerakkan semua anggota Satrova, gue punya rencana," sambung Alaska lagi.

Razi membuka handphonenya, mencari kontak seseorang yang harus ia hubungi. We make a good game today!

DIA ANGKASA Where stories live. Discover now