48. SELAMAT MENDUDUKI KURSI IBU KETUA, RA!

241K 23K 7.1K
                                    

Resep next part = jawab pertanyaan aku ehe.

Serius nanya, menurut kalian cerita Dia Angkasa gimana sih? Any description?

BTW MAKASIH UDAH ANTUSIAS POLL DI PART SBLMNYA❤️🥰

Spam #ANGKASARORA

Jangan lupa buat vote dan ramein setiap paragraf ya❤️ jangan sider, biar aku semakin semangat buat nulis, eaaa.

Selamat membaca, semoga sukaa Aamiin❤️ kalau ada typo langsung tandai aja!

48. SELAMAT MENDUDUKI KURSI IBU KETUA, RA!

Walaupun tak disadari, nyatanya "selamat datang" adalah awal dari "selamat tinggal".
...

Walaupun tak disadari, nyatanya "selamat datang" adalah awal dari "selamat tinggal"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

"Turunin gue disini," minta Aurora.

Bukannya memelankan laju mobil, Angkasa malah semakin menginjak gas mobilnya. Tidak peduli kalau perempuan yang duduk di sebelahnya sudah sentiment melihat kelakuannya.

"Angkasa!"

"Gue mau turun disini," kata Aurora berulang-ulang. "Gue ngga mau turun di parkiran sama lo."

"Kenapa?" tanya Angkasa.

"Ya, gue nggak mau aja," balas Aurora.

Ia merasa risih jika berada di dekat Angkasa dan orang-orang menjadikan dirinya sebagai sorotan. Ayolah, Angkasa baru saja putus dengan Analisa, dan Aurora tidak ingin di cap sebagai PHO, lantas langsung dekat dengan Angkasa.

"Nggak ada yang berani ngapa-ngapain lo, selama gue ada di dekat lo," cetus Angkasa seolah paham dengan kegelisahan Aurora.

Perempuan berbanda biru yang ada di sampingnya menggigit bibirnya, lalu membuang napasnya, tanda pasrah.

Parkiran sudah sangat ramai sekarang, 15 menit Aurora yakin bell pasti akan berbunyi, dan sedikit saja ia terlambat karena perdebatan konyol antara dirinya dan Angkasa yang menyita banyak waktu.

Dulu ia dekat dengan Angkasa tanpa perlu repot-repot memikirkan banyak hal, tetapi kenapa sekarang perasaannya justru begitu rumit? Apa karena cowok itu hadir setelah memberi luka yang begitu hebat?

"Gue duluan," kata Aurora hendak pergi, dan keluar dari mobil Angkasa, mendahului cowok itu.

Tetapi nyatanya tidak semudah itu untuk lari, Angkasa dengan jeli menekan tombol central lock, hingga semua pintu terkunci.

"Sa? gue nggak mau telat," sebal Aurora seraya berbalik melihat cowok itu.

Angkasa tetap seperti biasanya, rambut cowok itu berantakan, seragam putihnya tidak masuk ke dalam celananya, bahkan kedua lengan bajunya ia lipat. Benar-benar mencirikan siswa berandalan.

DIA ANGKASA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang