60. BERKORBAN LAGI?

203K 19.5K 5.9K
                                    

TARGET NEXT 3K🔥 YUK BISA YOK🔥

Selamat membaca dulur, semoga sukaa Aamiin❣️ selamat hari sabtu, selamat berakhir pekan.

📌Tandai typo soalnya g smpt ngedit.

60. BERKORBAN LAGI?

Tidak ada yang bisa menjanjikan bahagia yang terus menerus, sebab kita pasti akan melewati kesedihan yang susah untuk di urus. Tapi, denganku, aku bersedia untuk selalu ada pada segala keadaan, sekalipun itu menyulitkan.
...

 Tapi, denganku, aku bersedia untuk selalu ada pada segala keadaan, sekalipun itu menyulitkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

**

"Ra, jadi kita kemana dulu?" tanya Vana antusias.

Dua perempuan itu sekarang sedang di landa lampu merah dan mungkin macet di jalanan besar yang akan ia lewati setelah ini.

"Lo mau nonton kan? Nonton aja dulu," jawab Aurora.

"Tapi kayaknya gue lebih mau makan dulu deh, lo pasti juga laper kan, Ra?"

Benar. Aurora juga lapar.

Perempuan berbanda biru itu mengangguk, "Yaudah, makan dulu." 

Vana menancap gas mobilnya setelah melewati lampu merah. Ia tetap melewati jalanan besar, sekalipun ada macet yang nantinya akan menganggu perjalanannya, Vana akan mencari jalan tikus, dan ia cukup hapal juga dengan jalanan ini.

"Va, lo serius mau kuliah di Makassar?" tanya Aurora.

Vana mengangguk, "Iya, Abang gue milih SNMPTNnya di sana dan lulus."

Aurora terdiam, seperti sedang berfikir.

"Lo mau kan kuliah sama gue di Makassar juga?" tanya Vana.

"Kayaknya nggak deh, gue pasti nggak di izinkan, apalagi lo tahu kan gue gimana?"

Vana mengerti dengan arah pembicaraan Aurora, selain karena Ayahnya, perempuan itu menghawatirkan penyakitnya.

"Masih lama juga, Ra," balas Vana. "Kelas 12 aja belum."

"Iya sih," kata Aurora seraya mengangguk.  "Tapi waktu itu bergerak, dan manipulasi waktu bisa datang kapan saja."

"Makanya, itu tugas kita untuk ikut bergerak," sambung Vana. "Lakukan yang terbaik, sampai Tuhan berkata, waktunya kembali."

Entah hanya Aurora yang merasakannya, tetapi kalimat akhir yang Vana ucapkan seperti memberi makna yang tersirat, makna yang cukup dalam bagi Aurora tapi ia tidak bisa menjabarkannya sendiri.

Sampai Tuhan berkata, waktunya kembali.

"Lo mau chatime atau starbucks?" tanya Vana mengalihkan, ia juga merasa aneh dengan apa yang ia katakan pada Aurora.

DIA ANGKASA Where stories live. Discover now