Extra Part 2

916 93 7
                                    

Keyrin menatap tubuhnya tanpa sehelai benang pun di cermin yang ada di kamar mandi. Jantungnya berdebar, ada rasa tidak percaya diri yang muncul di hatinya.

Helaan napasnya terdengar nyaring. Jantungnya semakin berdebar cepat, membuatnya tidak berani keluar dari kamar mandi. Ia tahu, Jackson sudah menunggunya di kamar.

Rasanya Keyrin ingin menghilang saja dari muka bumi. Ia malu, tubuhnya terdapat banyak bekas luka.

Tok...tok...tok...

"Key...."

Ketukan pintu dan suara Jackson membuat Keyrin terkejut. Ia langsung memakai piama dan langsung keluar dari kamar mandi.

Jackson yang menunggunya di depan pintu, tersenyum.

"Hei, kamu lama sekali, aku jadi khawatir." Jackson mengelus pipi Keyrin yang terlihat lelah.

Keyrin gugup saat Jackson menatapnya intens. Jackson menarik tangan Keyrin keluar dari walk in closed dan mereka mendekati tempat tidur.

Keyrin berbaring di tempat tidur, tubuhnya panas dingin. Ia sangat grogi dan ia belum siap. Malam ini adalah malam pertama mereka. Setelah menunggu beberapa bulan, penantian Jackson membuahkan hasil. Akhirnya keinginannya menikah dengan Keyrin tercapai.

Jackson berbaring di sebelah Keyrin. Ia langsung merengkuh istrinya itu, mengerti ketakutan yang dirasakan Keyrin.

"Hei, kamu lelah?" tanya Jackson begitu lembut. Ia mengelus kepala Keyrin penuh sayang. Keyrin mengangguk pelan, ia memiringkan tubuhnya menghadap Jackson, lalu menyembunyikan wajahnya di dada lelaki itu.

"Tidak harus malam ini, Key...."

"Aku malu," cicit Keyrin. Ia mendongak, mata mereka bertemu. Senyum Jackson begitu lebar dan tulus membuat Keyrin tidak ingin membuat suaminya kecewa.

"Apa bisa kita melakukannya saat aku sudah siap?" Keyrin menatap Jackson memelas.

"Iya, Sayang. Tidak masalah." Jackson masih tersenyum. Ia mengecup kening Keyrin penuh perasaan. "Tidurlah, kamu pasti kelelahan seharian ini." Jackson memeluk Keyrin dengan erat. Sebelah tangannya mengelus kepala dan punggung Keyrin bergantian membuat Keyrin mengantuk dan tidak berapa lama ia sudah tertidur.

"Ternyata tidak sesederhana yang aku bayangkan. Terima kasih sudah mau menerima aku sebagai suamimu dan memaafkan semua kesalahanku di masa lalu. Aku mencintaimu dengan sederhana. Akan selalu begitu, Key." Jackson menatap wajah Keyrin. Polos dan tanpa beban ditidurnya. Kesederhanaan dan kelemahlembutan Keyrin benar-benar sudah membuat Jackson terpikat. Tidak pernah sebelumnya ia merencanakan jatuh cinta bahkan menikah dengan Keyrin.

Namun, menjadikan Keyrin sebagai istrinya adalah keputusan yang tak pernah Jackson sesali.

Namun, begitulah cinta, bisa datang kepada siapa saja dan untuk orang yang tak terduga.

★•••★

Pukul 07:15

Keyrin menggerakkan tubuhnya, keningnya berkerut saat merasakan ada sesuatu yang mengganjal di perutnya. Mata itu terbuka dan langsung saja mengarahkan pandangannya ke perutnya. Tiba-tiba pipinya terasa panas dan merona.

Keyrin mendongak, pipinya semakin panas saat ia baru menyadari Jason sudah bangun dan menatapnya penuh cinta. Jarak mereka begitu dekat.

"Selamat pagi, Istriku...."

Keyrin tersenyum, embusan napas Jackson begitu tenang dan panas mengenai keningnya.

"P-pagi...." jawab Keyrin gugup. Namun ia berusaha tenang. Keyrin menyentuh pipi Jackson.

"Kamu ingin?" tanya Keyrin memberanikan diri. Jackson hanya tersenyum lebar. "Kalau kamu ingin, aku sudah siap, kok..." sambung Keyrin.

Tangan Jackson yang sedari tadi memeluk pinggang Keyrin, mulai mengelus pinggang itu, sampai Keyrin merasa geli.

"Tapi, aku berharap kamu tidak terkejut melihat tubuhku," ucap Keyrin pelan saat Jackson mendorongnya ke belakang membuat Keyrin terlentang, Jackson mengangguk.

Ia menindih Keyrin dan mengecup kening Keyrin penuh perasaan. Lalu turun ke mata, hidung, dagu, dan berakhir di bibir.

Ciuman hangat dan lembut, tidak buru-buru, tidak ada paksaan, namun berhasil membuat tubuh Keyrin terasa panas. Mata mereka terpejam.

Dan pagi itu, hujan turun begitu deras, seolah mendukung kegiatan Jackson dan Keyrin.

Keyrin membuka matanya saat tangan Jackson meremas payudara kirinya. Saat itu ia sadar, piama yang ia pakai sudah terbuka.

Keyrin mendesah pelan, rasanya begitu asing membuat syarafnya terbangun. Keyrin bahkan membusungkan dadanya tanpa sadar membuat Jackson lebih mudah bermain di kedua payudara Keyrin yang kencang.

Jackson tersenyum lebar, senang dengan respons yang diberikan Keyrin. Ia kembali mencium Keyrin dan kedua tangannya sudah bermain menyusuri tubuh Keyrin. Membuat Keyrin terbuai merasakan hal yang baru pertama kali ia rasakan. Ia seperti merasakan sengatan listrik di tubuhnya, sampai ke ubun-ubun, membuatnya benar-benar tidak berdaya.

"Aku menyukai tubuh ini," bisik Jackson sambil mengecup bekas luka di perut Keyrin. Mendengar itu membuat Keyrin mulai percaya diri. "Jangan pernah malu, Sayang. Bagaimana pun keadaan fisikmu, aku akan tetap mencintaimu. Karena, rasaku padamu, bukan hanya sekedar fisik. Oke?" Mata Keyrin berkaca-kaca, ia mengangguk, dan merasa terharu. Ucapan Jackson benar-benar membuatnya lebih tenang.

Lalu, Jackson melanjutkan aktivitasnya. Keyrin juga sudah memberikan respons, meski masih sedikit kaku. Karena ini yang pertama untuknya.

Jackson melakukannya dengan lembut, ia juga berusaha menenangkan Keyrin saat mulai penyatuan tubuh mereka. Ia sadar satu hal, bahwa Keyrin tidak seperti yang dikatakan Dion saat itu. Maka dari itu, Jackson menahan diri agar tidak buru-buru, membuat Keyrin merasa nyaman.

"Aku menyakitimu, ya?" tanya Jackson dengan lembut usai percintaan mereka. Ia mengelus kening Keyrin. Keyrin hanya menggeleng dan tersenyum.

"Sakit?"

"Sedikit nyeri, mungkin karena ini pertama kalinya." Keyrin membenamkan wajahnya di dada Jackson. Matanya terpejam. Ia baru tahu, melakukan hal yang seperti ini ternyata membuatnya lelah.

"Nanti juga akan terbiasa, oke?" Jackson mengecup puncak kepala Keyrin. "Terima kasih, Key...." Keyrin tersenyum dan memejamkan matanya, lalu ia kembali tidur seiring mendapat elusan di kepala dan di punggungnya.

Jackson tersenyum, ia menatap wajah Keyrin. "Ternyata tidak semudah yang aku pikirkan. Aku benar-benar mencintaimu," ucapnya. Ia sangat bersyukur karena pada akhirnya bisa menikah dengan Keyrin.

"Jika ditanya apa keinginanku sekarang, aku hanya ingin bisa terus membuatmu bahagia dan mempunyai keluarga kecil yang bahagia."

Sekali lagi, Jackson mengucap syukur dalam hati.
Jangan pernah lelah dengan apa yang kamu semogakan, yakinlah bahwa suatu hari nanti pasti akan dikabulkan, karena langit telah menjadi saksi bahwa Sang Pencipta mendengar setiap doa-doamu.

★•••★

SECRET OF JACKSONWhere stories live. Discover now