11. Gadis Penikmat Senja

722 76 3
                                    

Sebelum baca, klik bintang di bawah ya.
Selamat membaca💕

________

Jackson menghela napasnya sekali lagi, tangan kirinya memegang keningnya. Ia sedang duduk gelisah di kursi kebesarannya.

Ia bingung, ingin menelepon adiknya, Leonyca. Takut mengganggu pengantin baru. Lagi pula Leonyca sedang pergi bulan madu ke luar negeri. Tapi Jackson sangat membutuhkan Leonyca.

"Hah, aku harus sabar menunggu mereka pulang." Jackson meletakkan ponselnya di meja lalu kembali dokus bekerja.

Tok...tok...tok...

"Masuk!"

"Maaf, Pak. Ada tamu."

Seorang wanita masuk ke dalam ruangan Jackson dengan membawa bekal.

"Mama...." Jackson langsung berdiri dan menghampiri sang ibu. Meraih bekal dari tangan Devany dan menggiring Devany menuju sofa.

"Kenapa Mama datang tiba-tiba?" Jackson meletakkan bekal di meja, mereka pun duduk berdampingan. Devany tersenyum.

"Mama mendapat kabar, katanya kamu memborong pakaian wanita di salah satu toko langganan Mama."

Jackson tersipu, ia berusaha menyembunyikan ekspresi wajahnya.

"Untuk siapa, Nak?" Devany menyentuh lengan Jackson. Walau Devany tahu kebiasaan Jackson yaitu membeli pakaian wanita, seperti dulu ia membeli banyak pakaian untuk Mine. Terbukti di apartemennya ada banyak pakaian wanita, termasuk pakaian dalam.

Kali ini Devany benar-benar penasaran. Sudah lama Jackson tidak melakukannya.

"Untuk seseorang, Ma." Devany menaikkan sebelah alisnya.

"Pacar?" Jackson langsung menggeleng. Devany merasa sedikit kecewa.

"Jadi?"

"Untuk anak asuhku, Ma."

"Loh, sejak kapan kamu punya anak asuh, Jack? Tapi, kok anak asuhnya sudah gadis, eh?" Devany mengulum senyumnya.

Jackson menghela napas pelan.

"Aku hanya menganggap dia anak asuh, Ma. Karena aku merasa bersalah padanya. Dia sebatang kara, tinggal di rumah yang tak layak dihuni. Aku hanya kasihan padanya." Jackson membuka bekal yang dibawa Devany.

"Aku lapar, kebetulan aku melewatkan makan siang hari." Jackson mengalihkan pembicaraan.

"Kalau pacaran juga tidak apa-apa, Jack.

Uhukkk....

Jackson terbatuk padahal masih suapan pertama. Devany dengan sigap mengambil air yang tersedia di meja dan memberikannya pada Jackson.

"Kapan-kapan kenalin ke Mama, ya Nak." Jackson menelan air dimulutnya dengan susah payah.

"Masakan Mama emang paling enak." Jackson meletakkan gelas di meja dan lanjut makan. Ia kembali mengalihkan pembicaraan.

"Berapa usianya?" Devany semakin penasaran.

"20, Ma."

"Masih sangat muda, ya. Tapi tak masalah. Usia tidak menjamin kedewasaan." Devany tersenyum menatap Jackson makan begitu lahap.

"Dia di apartemen?"

"Di rumah, Ma."

"Kamu bahkan sudah membawanya ke rumahmu. Gadis pertama yang kamu bawa ke rumah itu sejak selesai dibangun, kan?" Jackson mengangguk saja. Apa bisa ia berbohong pada Devany? Pastinya ia tidak bisa.

SECRET OF JACKSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang