17. Hari Pertama Bekerja

636 67 4
                                    

Keyrin turun dari mobil Jackson, gadis itu sudah tidak sabaran untuk memulai bekerja dihari pertamanya.

Jackson mendekati Keyrin, mereka berdiri di depan sebuat bangunan bertulisan Dev Cake & Cookies.

Ia menarik tangan Keyrin masuk ke dalam toko kue milik sang ibu.
"Kita datang terlalu pagi, Key. Toko ini baru buka, jadi mereka masih bersih-bersih."

"Aku juga bisa bersih-bersih."

"Tidak perlu, Key. Itu tugas mereka. Mungkin sebentar lagi pemilik toko ini datang." Jackson menarik Keyrin menuju kursi yang ada di dekat pintu masuk, ada 3 meja bundar berukuran sedang di sana.

"Ini milik ibu?" Keyrin duduk di kursi begitu juga dengan Jackson. Ia mengangguk.

"Wah, hebat! Aku juga ingin punya usaha kalau sudah menikah." Keyrin menatap sekitar toko. Bersih dan wangi. Ruangan itu juga sejuk.

"Jadi aku bekerja bagian apa?"

"Kita tunggu saja mama, ya Key." Jackson menyentuh punggung tangan Keyrin sambil tersenyum.

Keyrin membalas senyuman Jackson. Hari ini ia memakai dres berwarna marun dan jaket berwarna putih, rambutnya diikat setengah. Keyrin tidak bisa berhenti menatap Jackson.

"Kalian sudah datang rupanya." Keyrin dan Jackson menoleh ke arah suara itu. Keyrin langsung berdiri dan mendekati siapa yang datang.

"Bu, aku bekerja bagian apa?" tanya Keyrin dengan semangat dan tidak sabaran. Devany melirik Jackson yang hanya mengangkat bahu.

"Tangan kamu bagaimana, Key?" Keyrin tersenyum salah tingkah, menatap Devany memelas.

"Aku baik-baik saja, Bu." Devany menyentuh bahu Keyrin sambil tersenyum.

"Kamu ingin bekerja di bagian apa?"

"Apa saja, Bu. Tapi mohon bantuannya, ya." Devany tertawa pelan. Sementara Jackson hanya bisa tersenyum. Ia senang melihat Keyrin yang begitu mudah akrab dengan Devany.

Padahal yang ia baca dari internet, seseorang yang mengalami self-injury sangat susah bergaul dengan orang lain.

Tapi Jackson belum memastikan juga, apakah Keyrin hanya ramah pada Devany saja atau kepada orang lain juga.

"Ma, bagian kasir saja. Mama bisa ajari, kan?" Keyrin menatap Devany penuh harap.

"Boleh juga." Devany mengerlingkan sebelah matanya pada Jackson.

"Tapi Keyrin bisa mengerjakan apapun sesuka hati. Kecuali bersih-bersih."

"Mohon bimbingannya, Bu Bos." Keyrin membungkukkan bahunya dengan sopan pada Devany membuat Devany gemas.

Saat Keyrin kembali berdiri tegak, Devany mencubit pipinya.

"Kamu lucu sekali." Keyrin tersenyum lebar.

Jackson berdiri dan mendekati Devany dan Keyrin.

"Ma, jangan buat dia terlalu lelah, ya."

"Iya, Nak." Devany tersenyum melihat tingkah Keyrin. "Key, kalau mau lihat-lihat dulu, boleh. Makan apa saja yang kamu mau." Keyrin mengangguk, dalam hitungam detik ia sudah menghilang dari hadapan Devany dan Jackson.

"Dia sangat bersemangat."

"Iya, Ma. Tadi bangun pagi-pagi sekali. Katanya dia tidak mau terlambat."

"Kamu tidak jadi bawa dia ke psikiater?"

"Dia hanya ingin di bawa ke sini, Ma. Aku juga tidak mau memaksa."

SECRET OF JACKSONWhere stories live. Discover now