24. Misteri Yang Mulai Terungkap

637 75 10
                                    

Keyrin terbangun dari tidurnya, ia melihat ke sekeliling kamar sembari menyesuaikan pandangannya.

Ia mengambil posisi duduk dan menatap keluar jendela. Ternyata di luar sedang hujan. Keyrin turun dari tempat tidur dan melangkah keluar dari kamar.

Ia mencium aroma makanan yang berasal dari dapur. Keyrin langsung melangkah ke dapur. Ia tersenyum melihat Jackson yang sedang menyajikan makanan di meja makan.

"Key, sudah bangun? Kamu lapar?" Keyrin duduk di kursi, ia menggeleng.

"Sepertinya kamu sedang memikirkan sesuatu." Jackson menarik kursi dan duduk di sebelah Keyrin. Ia menggenggam kedua tangan Keyrin.

"Ah, aku tidak memikirkan apapun. Aku hanya takut."

"Hei, jangan takut, ya."

"Aku akan mencoba." Keyrin tersenyum. Setidaknya ia merasa sedikit lebih tenang saat Jackson ada di depannya.

"Besok jadwal kita periksa kesehatan," bisik Jackson.

"Iya, aku tidak lupa." Keyrin menarik sebelah tangannya, lalu melepaskan celemek dari leher Jackson.

"Aku ingin menonton denganmu."

"Tentu saja, Key." Jackson bangkit berdiri dan melepaskan ikatan celemek dari belakangnya. Lalu ia menarik tangan Keyrin menuju ruang televisi.

Mereka duduk di sofa. Jackson menyalakan televisi, sementara Keyrin sudah memeluknya. Jackson suka Keyrin manja padanya. Ia tahu Keyrin pasti grogi, karena acara pernikahan mereka tinggal menghitung hari.

Keyrin tiba-tiba naik kepangkuan Jackson. Ia mengalungkan tangannya di leher lelaki itu.

Wajah mereka sangat dekat. Keyrin memeluk dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Jackson.

Jackson hanya bisa menahan diri. Ia adalah pria dewasa yang normal. Tentu saja ia sangat ingin menerkam Keyrin, namun Jackson tidak ingin melakukannya sekarang. Ia harus bisa menahan diri karena 4 hari lagi mereka akan menikah. Jackson ingin memberi kesan yang baik pada Keyrin di malam pertama mereka nantinya.

"Jack..." bisik Keyrin. Jackson membalas pelukan Keyrin. Mereka benar-benar tidak ada jarak.

Jackson menahan napas saat merasakan hembusan napas Keyrin yang terasa panas di lehernya.

"Key...." desah Jackson pelan. Keyrin hanya berdeham.

"Key, aku... aku...." Keyrin mengangkat wajahnya, ia tersenyum lebar.

"Bagaimana kalau aku potong rambut? Potong sedikt saja."

Jackson mengembuskan napas beratnya. Ia benar-benar tersiksa.

"Bagaimana?" tanya Keyrin memegangi bahu Jackson. Jackson memutar bola matanya dan pura-pura berpikir.

"Sepertinya cantik juga." Jackson menyelipkan anak rambut Keyrin kebalik telinga. Menatap bola mata Keyrin yang berwarna coklat.

Keyrin mengacak-acak rambut Jackson. "Rambutmu sangat hitam."

"Seperti papa. Warna rambut Jason lebih dominan ke mama." Keyrin mengangguk. Ia kembali memeluk Jackson.

★•••★

Jackson memasuki rumah kedua orangtuanya dengan langkah cepat. Tiba-tiba ayahnya menyuruh ia datang ke rumah. Maka dari itu, setelah selesai makan malam dengan Keyrin di rumah, ia langsung pergi.

Jackson berhenti melangkah saat sudah ada di ruang keluarga. Ada Nick duduk santai di sofa.

"Pa...."

SECRET OF JACKSONWhere stories live. Discover now