35 B [SELESAI]

1K 87 4
                                    

Keyrin duduk di sofa yang ada di ruang tengah usai mengantar Devany ke teras, helaan napasnya terdengar nyaring di ruangan yang sunyi itu. Ia menyenderkan tubuhnya. Selama ia di luar negeri, ia berpikir kehidupan Jackson baik-baik saja, ternyata dugaannya salah.

Keyrin merasa bersalah karena terus menolak saat Jackson ingin datang menemuinya. Kalau tahu seperti itu keadaannya, ia tidak akan menolak.

Keyrin menarik pangkal hidungnya sampai meninggalkan bekas warna merah. Lalu ia membuka matanya, menatap kedua tangannya yang penuh bekas luka. Seketika mata Keyrin berkaca-kaca. Ia ingat betul sejak bertemu Jackson lagi, ia berhenti menyakiti dirinya sendiri.

"Apa yang harus kulakukan?" Keyrin melirik jam di tangannya, tidak terasa ternyata sudah pukul 22:45 dan Jackson belum juga datang.

"Apa lemburnya belum selesai?" Keyrin menghela napasnya pelan. Ia pun berbaring di sofa sambil menunggu Jackson. Lelaki itu sudah janji akan datang.

Keyrin memainkan ponselnya dan menguap beberapa kali, dan tidak berapa lama ia sudah tertidur.

Sementara itu, di rumah sakit...

"Bagaimana keadaan putra saya, Dokter?" tanya seorang pria berambut putih pada dokter yang baru keluar dari ruang ICU.

"Putra Anda sudah kami tangani dengan baik. Beruntung dia cepat dibawa ke rumah sakit. Lukanya tidak terlalu parah. Dia juga sudah sadar."

"Apa kami sudah bisa melihatnya?"

"Tentu. Tapi beberapa orang saja karena putra Anda membutuhkan banyak istirahat."

"Baik, terima kasih, Dok."

"Kalau begitu, kami permisi dulu." Nick mengangguk dan memeluk erat istrinya yang lemas karena terus menangis.

"Papa dan Mama saja dulu yang melihat abang. Kami tunggu di sini," ucap Jason. Nick mengangguk.

Nick dan Devany masuk ke ruang ICU.

"Jack...." tangis Devany kembali pecah. Mereka mendekati Jackson yang berbaring lemas di brankar.

"Aku tidak apa-apa, Ma."

"Tida apa-apa bagaimana? Kamu kecelakaan sampai tak sadarkan diri dan luka-luka begini. Lagi pula, kenapa kamu naik motor?"

"Mobilku tiba-tiba mogok, Pa."

"Kita bisa pulang bersama tadi. Anak ini bikin repot saja."

"Maaf...."

"Jack, lain kali jangan ngebut. Jalanan licin karena hujan baru reda. Untung saat kamu jatuh jalanan sepi dan tidak banyak kendaraan lewat, bisa-bisa kamu dilindas, Nak."

"Maaf, Ma. Maaf membuat kalian khawatir."

"Jangan diulang lagi. Kamu tahu tidak, Ony juga sampai datang ke sini. Padahal dia sedang hamil tua."

"Aduh, kepalaku sakit, Ma."

"Apa perlu panggil dokter lagi?" Jackson menggeleng.

"Keyrin tahu?"

"Sudah dihubungi, mungkin dia sudah tidur." Jackson mengangguk pelan.

"Ma, Pa. Aku ingin istirahat."

"Baiklah, kami akan menemani kamu." Jackson mengangguk saja. Ia memejamkan matanya.

Ia pikir saat kecelakaan tadi, ia akan mati. Ternyata tidak.

Devany keluar dari ruang ICU.

"Matt, Ony, dan Jason... kalian pulang saja. Jack biar kami yang jaga."

SECRET OF JACKSONWhere stories live. Discover now