Extra Part 1- Keyrin & Regitta

806 81 1
                                    

Jakarta, April 2018

Hujan begitu deras di sore itu, langit mendung, dan memancarkan kelabu. Secangkir kopi susu dan roti bakar menjadi menu pilihan gadis berambut coklat yang tergerai indah dibahunya di sebuah kafe yang ada di terminal.

"Maaf, kamu menunggu lama, ya...." Seorang wanita duduk di depan gadis itu. Ia mengusap kening dan pipinya menggunakan tisu. Napasnya tersengal.

"Tidak, Kak. Aku baru sampai," dusta gadis itu. Padahal ka sudah menunggu sejak siang, sebelum hujan turun. Iya, ia adalah Keyrin. Tubuhnya terbalut jaket lumayan tebal.

"Jalan sangat macet, padahal hujan begini."

Keyrin tersenyum sambil melambaikan tangannya pada pelayan. Seorang pelayan perempuan mendekat.

"Apakah ada pesanan tambahan, Mbak?"

"Kakak ingin minum apa?" Tanya Keyrin pada wanita yang masih sibuk mengeringkan rambutnya.

"Apa saja, Key."

"Teh jahenya 1, Mbak. Kakak lapar?" Wanita itu menggeleng. "Itu saja, Mbak."

"Baik, tunggu sebentar, ya." Pelayan itu tersenyum dan melenggang pergi.

"Kak Mine apa kabar, Kak Re?" Wanita itu mengangkat bahu. Ya, wanita itu adalah Regitta.

"Key, maaf karena baru sekarang aku menemui kamu. Aku membutuhkan waktu yang lama untuk mengumpulkan keberanian untuk bertemu denganmu dan untuk menghapus rasa benciku, sungguh aku minta maaf atas semua kesalahanku."

"Kak, aku sudah tidak memikirkan itu lagi. Justru aku senang karena masih mempunyai keluarga. Ternyata aku tidak sebatang kara lagi."

"Key, sebenarnya aku datang ke sini juga untuk menyerahkan diri. Aku harus mempertanggungjawabkan perbuatanku."

Keyrin menyentuh punggung tangan Regitta yang dingin.

"Kakak tidak perlu melakukan itu. Aku sudah memafkan Kakak, jadi tidak perlu menyerahkan diri. Jackson juga sudah tidak mempermasalahkan itu." Mata Keyrin berkaca-kaca. Regitta tersenyum kecut.

"Kamu tidak takut bertemu denganku? Bagaimana kalau tiba-tiba aku membunuhmu?"

"Jika hal itu membuat rasa sakit hati Kakak sembuh, aku tak masalah."

"Aku serius!" Regitta menarik tangannya. Tatapannya tajam, ekspresi wajahnya serius. Keyrin mengusap sudut matanya dengan kepala menunduk.

"Aku juga serius, Kak."

"Hah, kamu ini cengeng sekali, ya. Lemah seperti ibumu."

"Aku bahkan tidak mengebal ibu. Aku hanya punya ayah."

Regitta diam sejenak saat pelayan meletakkan secangkir teh jahe di depannya.

"Setidaknya kamu lebih beruntung. Hidup berkecukupan, mempunyai pendidikan. Aku? Menghabiskan hampir seumur hidupku untuk balas dendam. Walau aku tahu hanya sia-sia. Nyatanya, melihatmu menderita tidak membuat aku puas. Mengetahui bajingan itu sudah mati, aku merasa lega."

"Ayah tidak sejahat itu, Kak."

"Tidak padamu! Nyatanya, dia mencampakkan kami dan memilih menikahi dengan ibumu. Bahkan saat dia sudah kaya, ia tidak mencari, tidak peduli, dan tidak mau tahu bagaimana kehidupan kami."

"Maaf, Kak...."

"Hah, sudahlah, Key." Regitta mengusap pipinya. Ia juga menghela napasnya pelan. Kedua tangannya gemetar, ia memegang kelasnya dengan kuat.

"Kak, mari kita mulai dari awal, ya." Regitta menatap Keyrin lekat-lekat.

"Aku tidak yakin, Key." Regitta menggeleng. "Mine tidak mau bertemu denganku karena aku merusak rumah tangganya."

"Kak, bagaimana dengan Austin? Semua orang pernah melakukan kesalahan, dan berhak mendapatkan kesempatan kedua. Kak, Austin membutuhkan sosok seorang ibu."

"Key, kamu tidak mengerti! Bukannya aku tidak mau bertemu dengan anakku, tapi lelaki itu tidak memberi izin! Aku sudah gagal, Key!"

Keyrin kembali menyentuh kedua tangan Regitta, menggenggamnya dengan erat. "Kita belajar dari kesalahan, Kak. Kegagalan yang kita alami kita jadikan guru, kita belajar dari semua itu, Kak. Ada kesalahan untuk diperbaiki, Kak. Kita tidak boleh menyerah. Aku tahu Kakak bukan orang jahat. Jauh di lubuk hati Kakak ada kebaikan yang Kakak tutupi selama ini."

"Aku tidak tahu caranya, Key."

"Kita harus mencintai diri kita sendiri dulu, Kak. Aku yakin, setelah Kakak berhasil melakukannya, Kakak tahu apa yang akan Kakak lakukan. Percayalah, ada hal baik menanti di depan, Kak. Atau, bisa saja hal yang tak terduga yang Kakak dapatkan. Misalnya, bang Jason mau menerima Kakak dan kalian menikah." Keyrin bergeser ke sebelah Regitta, lalu memeluk wanita yang terlihat tegar tapi rapuh itu.

"Itu mustahil."

"Tidak ada yang mustahil, Kak. Kuncinya ada pada diri Kakak sendiri."

Regitta menghela napas pelan, lalu membalas pelukan Keyrin untuk pertama kalinya. "Terima kasih, Key. Kini aku bersyukur punya adik sebaik kamu."

Keyrin tersenyum sambil mengangguk. Air mata tidak bisa ia tahan. Air mata bahagia. Regitta akhirnya mau meruntuhkan kerasnya hatinya dan menerima Keyrin. Itu sudah lebih dari cukup untuk Keyrin.

Keyrin melepas pelukan mereka, ia menatap Regitta berbinar-binar.

"Aku dengar beritanya, bulan depan kamu akan menikah. Bagaimana? Apa persiapannya lancar?" Keyrin mengangguk dengan antusias.

"Lancar, Kak." Regitta menyentuh pipi Keyrin untuk pertama kalinya. Ia bisa melihat kemiripan Keyrin dengan ayah mereka.

"Syukurlah," ucap Regitta sambil mengelus pipi Keyrin yang tirus.

Setidaknya saat ini Regitta mulai merasa lega. Ia sadar, balas dendam tidak ada artinya. Hanya merugikan banyak pihak. Ia sadar, Keyrin tidak bersalah dan ia melampiaskan amarahnya pada Keyrin.

Mungkin, nanti ia akan memikirkan lagi kata-kata Keyrin. Dibandingkan Mine, Keyrin jauh lebih baik. Bahkan setelah ia menyakiti dan membuat Keyrin menderita, Keyrin begitu berbesar hati memaafkannya dan menerimanya. Sementara Mine menghindar dan tidak mau bertemu dengan Regitta.

Namun Regitta tidak memperdulikan sikap acuh tak acuh dari adiknya, Mine. Kini ia ingin fokus memperbaiki dan memantaskan diri terus menerus. Ia juga ingin mendapatkan kebahagiaan walau tidak berharap banyak. Regitta sudah menunggu karma menghampirinya. Semua perbuatan pasti ada resiko. Namun, ia akan menerima apapun itu yang datang padanya. Kalau itu hal baik, Regitta menganggap itu bonus.

Hujan di sore itu menjadi saksi kedekatan Keyrin dan Regitta pada pertemuan pertama mereka.
Dan sepertinya Regitta mendapat banyak pelajaran dari Keyrin.

Marah boleh, tapi jangan sampai menyakiti orang lain.

★•••★

Masih ada lagi, ya Guys..

Btw, buat kalian yg pengen punya novel aku berjudul My Protective Husband dan My Husband, bisa beli di akun Shopee aku ya. Shopee.co.id/naomibookstore atau ada link di bio ya. Lagi ada harga diskon, Guys. Jangan sampai kehabisan ya😁

Makasih Guys❤

SECRET OF JACKSONWhere stories live. Discover now