35 A

737 84 0
                                    

Suasana pagi itu begitu cerah. Jackson dan Keyrin berjalan santai sambil bergandengan tangai usai lari pagi di kompleks rumah Jackson.

Langkah Keyrin tiba-tiba berhenti dan mereka berdiri berhadapan. Keyrin menatap Jackson, ia bingung bagaimana cara menyampaikan keinginan teebesarnya tanpa menyinggung atau bahkan menyakiti lelaki itu.

"Ada apa, Key?" Seperti biasa, Jackson selalu berbicara lembut pada Keyrin. Keyrin menggigit bibirnya pelan sambil mengalihkan tatapannya.

Keyrin kembali melangkah, ia merasa lebih baik memberitahu Jackson setelah mereka di rumah.

Jackson mengikuti langkah Keyrin. Ia merasa sedikit bingung melihat tingkah Keyrin. Setelah beberapa hari bersama, Keyrin terlihat baik-baik saja.

Saat sudah sampai di teras rumah, Keyrin kembali berhenti.

"Ada apa, hmm?" tanya Jackson sembari membingkai wajah Keyrin.

"Jack, ada yang ingin kukakatan padamu. Tapi aku harap kamu tidak kecewa."

"Soal apa, Key?" Jackson mulai bertanya-tanya dalam hati. Mimik wajahnya serius.

"Aku tidak ingin menuntut kakakku. Setelah aku pikir lagi, aku ingin mereka hidup normal. Aku juga sudah memaafkan mereka."

"Tapi, Key...." Keyrin menyentuh tangan Jackson dan menatapnya memohon. "Tolong jangan menatapku seperti ini lagi." Jackson mengusap pipi Keyrin menggunakan ibu jarinya.

"Aku tidak ingin mereka di penjara. Aku tahu, kak Regitta melakukan semua itu bukan karena keinginannya, tapi karena terpaksa."

"Key, perempuan itu dibalik semuanya, kamu bahkan hampir terbunuh dan ia ingin kamu mati."

"Jack, itu dulu. Sekarang sudah berbeda. Aku yakin, kak Regitta mau berubah dan memaafkan perbuatan ayah kami. Tolong, sekali ini saja. Aku tidak ingin membuat siapapun menderita."

"Aku khawatir dengan keselamatan kamu, Key."

Keyrin berjinjit dan mengecup pipi Jackson. "Aku baik-baik saja. Aku tidak khawatir lagi karena ada kamu di sampingku dan akan melindungi aku."

Jackson menghela napasnya pelan. Ia menarik Keyrin kepelukannya.

"Lagi pula, Austin pasti ingin bertemu ibunya. Mengingat Jason melarang kak Regitta melihat Austin. Jack, kita semua pernah melakukan kesalahan, dan kita semua juga berhak mendapatkan kesempatan kedua. Aku ingin bertemu dengannya."

"Kalau memang itu yang kamu mau, aku bisa apa, Key? Apa bisa aku menolak?" Jackson mengecup kening Keyrin yang mendongak.

"Terima kasih." Keyrin tersenyum lebar.

Jackson menunduk dan mengecup bibir Keyrin.

★•••★

"Bagaimana di kantor? Nyaman?" Keyrin yang sedang sibuk di dapur mebalikkan badan dan ia tersenyum.

"Ibu...." ucapnya sambil mendekati Devany yang berdiri di dekat kulkas. "Aku belim terbiasa, Bu. Semua terasa asing juga. Aku masih belajar, Bu."

Devany menggenggam tangan Keyrin yang selalu memberikan perasaan hangat pada gadis itu.

"Tidak apa-apa, kan kamu tinggal sendiri di sini?" Keyrin langsung menggeleng.

"Sama sekali tidak keberatan, Bu. Lagi pula, tidak enak juga mendengar bisik-bisik tetangga selama aku tinggal berdua dengan Jack."

"Baguslah, Nak. Aku akan sering berkunjung ke sini. Di rumah sangat sepi, Austin juga sekarang sudah tinggal dengan papanya."

"Iya, Bu. Aku sama sekali tidak masalah." Keyrin memeluk Devany. Setidaknya, bersama Devany ia merasakan kasih sayang dari seorang ibu. Ia merasa beruntung bertemu Devany.

SECRET OF JACKSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang