20. Sayap Yang Rapuh

720 74 6
                                    

Jackson membuka pintu kamar. Ia mendapati seorang pelayan memakai pakaian putih hitam berdiri di depan pintu balkon kamar.

Pelayan itu langsung menoleh pada Jackson. Ia melemparkan senyumnya dan tanpa bicara mengunjuk ke arah balkon.

Lalu ia menunduk dengan sopan dan keluar dari kamar.

Jackson mendekati balkon, Keyrin sedang duduk di kursi goyang sambil berbicara lewat telepon. Jackson mendekati Keyrin dan berjongkok di depan gadis itu.

"Maaf, Dion... aku tidak bisa datang ke acara pernikahanmu kemarin." Keyrin pura-pura tidak melihat Jackson dan melihat ke arah lain.

Jackson menyentuh tangan kiri Keyrin dan menggenggamnya.

"Iya, sekali lagi selamat, ya Dion. Kamu tenang saja, aku baik-baik saja. Sampai jumpa kembali."

Sambungan telepon terputus, Keyrin meletakkan ponselnya di meja.

"Key..."

"Ya?" Kini Keyrin tanpa ekspresi. Nada bicaranya juga berbeda dari biasanya.

"Aku akan jelaskan. Semua tidak seperti yang kamu lihat."

"Untuk apa kamu jelasnya? Memangnya penting kamu menjelaskan padaku yang bukan siapa-siapa ini?!" Keyrin menarik tangannya dari genggaman Jackson.

Jackson menghela napasnya. Sebelah tangannya menahan kursi goyang, ia meletakkan kepalanya di paha Keyrin.

Jackson tidak bicara, namun Keyrin bisa mendengar suara isak tangis yang ditahan oleh Jackson.

Keyrin mencoba tidak peduli. Ia masih kesal dan sakit hati pada Jackson. Ia menghela napasnya. Pahanya terasa hangat karena tetesan air mata Jackson.

Hati Keyrin kini mulai goyah. Ia mengelus kepala Jackson dan mmebiarkan lelaki itu menangis.

Jackson mengusap air matanya, ia mengangkat wajahnya, menatap Keyrin dengan sendu.

"Maaf," ucapnya. Keyrin mengangkat bahunya.

"Key..."

"Kamu ini kenapa, sih?! Aku tidak butuh maafmu! Kamu kan tidak salah, kenapa minta maaf?" Keyrin kembali kesal.

Jackson menundukkan kepalanya.

"Sudah kuputuskan kalau aku akan kembali ke rumahku." Jackson langsung mendongak sambil menggelengkan kepalanya.

"Satu bulan terakhir ini, aku seperti melupakan diriku yang sebenarnya. Kalau aku ini hanya seorang batang kara yang hidup miskin. Tiba-tiba kamu datang dan mengubah hidupku 180 derajat."

"Key, kenapa kamu bicara seperti itu?"

"Aku sangat berharap ingatanku cepat pulih, agar aku tidak hidup seperti ini lagi."

Jackson menunduk. Ia bangkit berdiri dan membalikkan badannya. Maju tiga langkah, ia menatap lurus ke depan.

Keyrin bangkit berdiri, ia mendekati Jackson.

"Kamu tidak salah apa-apa, Tuan. Aku yang salah menjatuhkan hati. Kamu tenang saja, aku sudah mencoba untuk bisa menerima dan menghargai diriku. Aku tidak akan menyakiti diriku sendiri lagi. Jadi, kamu bisa mengantarku pulang, kan?"

Jackson berdiri menghadap Keyrin, ia memegang bahu gadis itu, sedikit meremasnya.

"Kamu tidak akan kemana-mana." Jackson langsung memeluk Keyrin, sangat erat. Membiarkan Keyrin mendengar betapa kencang debaran jantungnya.

Keyrin tidak menolak dan juga tidak membalas pelukan Jackson.

"Perempuan itu istri adikku. Adik kembarku."

SECRET OF JACKSONWhere stories live. Discover now