09. Sebuah Kenyataan

806 92 4
                                    

Jackson melihat ke sekitar rumah Keyrin, ternyata Keyrin tinggal di area rumah kumuh. Karena kemarin sudah malam, sehingga Jackson tidak bisa melihat dengan jelas. Ia sedang menunggu Keyrin di luar.

Sampai seseorang lelaki bertubuh tegap datang dan mendekati Jackson.

"Kamu siapa?"

"Kamu yang siapa?" tanya Jackson tidak suka.

Keyrin yang mendengar suara ribut di luar langsung bergegas keluar.

"Key! Kamu dari mana saja? Aku seharian ini mencari kamu! Kamu baik-baik saja, kan?"

"Dion, aku baik-baik saja." Keyrin tersenyum, ia mendekati Dion.

"Lalu, dia ini siapa, Key?"

"Temanku."

"Aku tidak pernah melihatnya. Mobilnya mewah dan mahal, pasti dia ini anak orang kaya."

"Biasa saja, dong!" dengus Jackson.

"Dion, dia ini teman lamaku. Dulu kami berteman baik."

Dion menatap Jackson penuh curiga. Sementara Jackson berdiri dengan santai.

"Apa dia bisa dipercaya?" Keyrin mengangguk.

"Key, sudah ambil barangnya?" Keyrin mengangguk lagi. "Ya sudah, kamu masuk ke mobil. Ada yang ingin aku tanya padanya." Keyrin menuntup pintu dan menguncinya, lalu menuruti apa yang dikatakan Jackson. Ia mendekati mobil Jackson dan masuk ke dalam.

"Ada banyak hal yang ingin aku tanyakan padamu."

"Soal Keyrin?" Jackson mengangguk.

"Kenapa kamu ingin tahu?"

"Dia itu temanku. Dia menghilang beberapa tahun terakhir ini."

"Nanti malam saja kuceritakan semua tentang yang ingin kamu ketahui. Karena ceritanya sangat panjang. Kamu sepertinya bisa dipercaya, tolong jaga Keyrin dengan baik. Dan jangan biarkan dia melukai dirinya lagi."

"Aku akan menjaganya."

"Ya, meskipun rasa percayaku padamu tidak penuh 100%, tapi melihat Keyrin yang penurut padamu, jadi aku rasa dia akan baik-baik saja." Dion merogoh dompetnya dan mengeluarkan kartu namanya, lalu memberikan pada Jackson.

"Hubungi aku." Lalu setelah mengucapkan itu, Dion pergi.

Jackson menatap kepergian Dion dan menyimpan kartu nama itu. Lalu ia mendekati mobil dan masuk ke dalam.

"Dion pergi?" Jackson mengangguk, ia menyalakan mobil, lalu pergi dari tempat itu.

"Kita ke mana?"

"Nanti kamu juga akan tahu."

Jackson menyetir dengan serius, namun pikirannya sibuk menerka-nerka apa saja yang sudah terjadi pada Keyrin.

Setelah hampir 30 menit melakukan perjalanan, akhirnya mereka sampai di depan sebuah rumah mewah, bahkan gerbangnya terbuka otomatis. Keyrin merasa takjub.

Saat mobil sudah berhenti di depan teras, Keyrin langsung turun dan berlari ke sana sini.

"Lihat, ada senja!" pekiknya begitu ceria. Jackson keluar dari mobil. Ia hanya tersenyum sambil melihat Keyrin.

"Aku suka di sini. Halamannya luas, ada taman bunganya juga. Cantiknya...." Keyrin mendekati bunga-bunga dan menatapnya dengan mulut ternganga.

"Aku boleh memetiknya?"

"Tentu saja."

Keyrin memetik bunga mawar merah dengan sangat hati-hati. Setelah berhasil, ada mawar yang mengalihkan perhatiannya.

SECRET OF JACKSONWhere stories live. Discover now