22. Tidak Suka Melihatnya

611 80 1
                                    

Jackson membuka matanya dan melihat Keyrin sudah tidak ada disebelahnya. Ia melihat sekeliling kamar sambil menyesuaikan pandangannya. Jendela kamar sudah terbuka lebar dengan gorden yang sudah di buka juga.

"Key?" Jackson duduk sambil memegangi kepalanya yang sakit. Ia menurunkan kedua kakinya ke lantai, dengan perlahan bangkit berdiri.

"Key, kamu dimana?" Jackson keluar dari kamar sambil memegangi kepalanya.

"Key!" panggil Jackson mulai panik.

"Dia pergi dengan mama." Jackson memutar tubuhnya, ternyata ia sudah ada di ruang keluarga. Ada Mine duduk di sofa sambil menggendong anaknya.

"Ke mana?"

"Kerja."

Jackson langsung bergegas meninggalkan ruang keluarga, ia melangkah dengan cepat menaiki tangga. Setelah sampai di lantai dua, Jackson masuk ke kamarnya. Ia sedikit terkejut melihat Leonyca yang berdiri di balkon kamar sambil menatap lurus ke depan.

"Ony?" Jackson mendekati adiknya itu.

"Ony, kenapa di sini?"

"Maksud Abang apa? Kemarin Abang tidur di kamarku, mau tidak mau aku tidur di kamar Abang." Leonyca menggembungkan pipinya.

"Maksudku, kemarin tidak pulang? Matt di mana?"

"Bang, aku sama sekali tidak habis pikir dengan Abang!" Leonyca menatap Jackson tidak suka.

"Maksudnya apa, Ony?"

"Soal Keyrin. Sebaiknya Abang melepaskan dia. Aku muak, Bang dengan rencana di kepala Abang. Tolong jangan menambah penderitaan Keyrin lagi, Bang."

"Ony, aku—" "Abang sangat kejam. Aku tidak menyangka Abang setega itu."

"Ony, itu tidak seperti yang Ony pikirkan."

"Bang, di sini rasanya sakit dan sesak melihat Keyrin." Leonyca menyentuh dada kirinya. Matanya sudah berkaca-kaca. "Aku tidak tahu apakah Abang sudah melihat tubuhnya, tapi sangat menyedihkan, Bang!" Leonyca menundukkan kepalanya, tidak bisa menahan air matanya lagi.

"Dia begitu rapuh, Bang. Sangat rapuh. Dia berpikir bahwa kelak akan ada yang menerima dia apa adanya, namun yang kulihat juga, dia sangat cemas dan putus asa. Bang, ketika Abang menyakitinya sekali lagi, aku yakin dia akan hancur sehancur-hancurnya." Leonyca mengusap air matanya. Jackson hanya diam, tidak tahu harus berkata apa.

"Bang, menikahi Keyrin bukanlah ide yang baik. Abang hanya akan menambah luka dihatinya. Jangan menikahi Keyrin diatas kebohongan, Bang. Kelak, saat Keyrin tahu semua kebenarannya, aku tidak bisa membayangkan betapa hancur dia, Bang."

"Aku tetap menikahinya."

"Bang, kenapa Abang sangat keras kepala? Tubuh Keyrin penuh bekas luka, Bang! Perut, punggung, tangan. Abang pikir itu karena apa? Abang pikir itu penyebabnya apa? Hah, yang benar saja!" Leonyca menghela napanya, lalu pergi. Tidak tahan melihat Jackson. Rasanya ia ingin sekali memaki dan memukul lelaki itu.

Jackson mengacak-acak rambutnya frustrasi. "Hah!" Jeritnya sambil memukul tembok.

Ia segera masuk ke kamar untuk mandi. Ia ingin menyusul Keyrin ke toko. Bagaimana pun juga, perasaannya tidak tenang kalau belum melihat kondisi Keyrin.

Setelah Jackson selesai mandi dan memakai pakaiannya, ia langsung keluar dari kamarnya. Ia menuruni tangga dengan cepat. Bahkan saat berpapasan dengan Mine, Jackson lewat begitu saja yang meninggalkan tanda tanya di hati Mine.

Setelah di lantai dasar, Jackson berhenti melangkah. Ia lupa meletakkan kunci mobilnya dimana.

Saat hendak kembali ke lantai dua, Jackson mengurungkan niatnya. Ia tidak ingin bertemu Mine, bisa-bisa suasana hatinya semakin buruk.

SECRET OF JACKSONWhere stories live. Discover now