[Season 2] 4: Date

39 11 18
                                    

(play mulmed kalo udah dikasih aba-aba ya ^^)

🐱🐱🐱


Minggu pagi yang cerah. Secerah hatiku yang sangat bersemangat hari ini.

Tentu saja hari ini, hari yang sangat ku tunggu-tunggu, karena janji Jaebeom untuk berkencan. Berjalan-jalan dengan Jaebeom setelah sekian lama dari terakhir kali kami keluar bersama.

Aku sudah memakai bajuku rapih dan sedang memoles wajahku dimeja rias. Ya, sembari menunggu Jaebeom yang masih didalam kamar mandi.

Ia membuka pintu kamar mandi dan keluar dari sana, sejenak aku yang sedang memakai lipstik menoleh.

"Yak! Kenapa kau suka sekali keluar kamar mandi dengan seperti itu!" Lipstikku menggores panjang ke pipiku karna terkejut melihat Jaebeom. Tentu saja karna ia hanya memakai handuk menutup bagian bawahnya, dada dan yang lainnya terekspos begitu saja dan tertangkap oleh mataku. Aku seketika menutup kedua mataku.

"Memangnya kenapa? Kemarin lusa juga kau seperti itu."

"Apa yang kau katakan!? Aku kan tidak tahu jika ada kau didalam kamar!"

"Lalu? Lagipula aku suamimu, itu bukan masalah."

"Jangan banyak omong dan cepat pakai bajumu!"

"Ckc, dasar bawel."

"Kau mengataiku apa!?" Aku bangkit mengepal tangan, lalu sedikit mengintip kearahnya.

"Diam dan tetap tutup matamu, jika tidak, aku akan membuka handukku juga."

Aku menghentakkan kakiku kesal dan kembali memejam.

"Sudah belum?"

"Belum."

"Kenapa lama sekali!?"

"Sabarlah."

Grepp

"Sudah, buka matamu."

Perlahan aku membuka mata dengan ragu. Kini Jaebeom sudah memelukku dari belakang.

"Hahahaha, apa ini? Kau ingin pergi kencan atau ingin menghibur anak-anak ditaman bermain? Tidak, tidak. Anak-anak pun akan takut melihatmu yang seperti ini."

Jaebeom tertawa terbahak-bahak, menertawaiku. Semuanya hancur gara-gara Jaebeom. Padahal wajahku sudah memakai riasan, tapi karna coretan lipstik barusan, aku terpaksa menghapusnya kembali.

"Jangan tertawa!" Bentakku. Ia sungguh menyebalkan. Tak berhenti menertawaiku, bahkan hingga kini ia berguling-guling diatas kasur dengan gelak tawanya yang sangat puas.

"Diam atau aku akan mencoret wajahmu!"

"Eoh? Kau ingin mencoret wajahku? Coba saja hahaha." Ia kembali berguling-guling dan tertawa.

Baiklah. Ia menantangku duluan. Lihatlah Jaebeom! Aku akan mencoret seluruh bagian wajahmu! Mood ku sungguh hancur karnanya.

Aku bangkit dan menghampirinya dengan lipstik ditanganku. "Sini kau!"

Ia berguling ke sisi kiri kasur, menjauhiku. "Sini, aku tidak takut wlee!"

"Jaebeom!" Dengan emosi menyulut, aku merangkak keatas kasur, menarik bajunya saat ia kembali mencoba berguling. "Kena kau!" Aku semakin mendekatinya dan kini menempatkan tubuhku diatasnya, mengukungnya agar tak bisa menghindar lagi.

"Kau mau mencoba bermain-main denganku? Aku tipe orang pembalas loh," Aku mencoba mengarahkan lipstik kewajahnya, namun dengan cepat tangannya sudah menahan tanganku.

Tears & HurtsWhere stories live. Discover now