[Season 2] 27: Deep regret

32 5 4
                                    

[Play mulmed]
.
.

'Seira... Ini aku, Jaebeom.

Aku.. ingin minta maaf kepadamu yang sebesar-besarnya. Aku menyesali semua perbuatanku yang sudah menyakitimu. Aku tidak dapat berhenti memikirkan dirimu setiap malam dengan ribuan rasa bersalahku. Aku sungguh menyesalinya seumur hidupku.

Maaf, karena aku tidak dapat mengerti dirimu. Aku memang egois, dan selalu melakukan sesuatu sesuai keinginanku. Kau benar, aku selalu memintamu mengerti diriku tapi tidak dengan aku yang mengerti dirimu. Aku minta maaf karena semua dalam diriku sudah menyakiti dirimu.

Aku sungguh menyesal. Aku tidak dapat tidur setiap malam. Aku memikirkanmu dan anak kita, Jaejoon. Aku minta maaf sudah menyakiti kalian berdua. Aku.. memang tidak pantas menjadi sosok ayah yang baik. Aku malu pada diriku sendiri. Sangat malu.

Waktu sudah banyak berlalu, tapi justru, semakin hari rasa bersalah semakin menyelimuti diriku. Bahkan merusak tubuhku. Tapi aku rasa itu setimpal. Mungkin memang itu balasan dari semua perbuatanku. Aku tidak tahu, harus bagaimana untuk menebus kesalahanku padamu.

Aku tahu tidak pantas aku mengatakan ini, tapi setiap hari aku menunggumu kembali. Aku mencarimu. Aku merindukanmu. Sangat merindukanmu. Dan kini aku sadar, pada akhirnya memang hanya dirimu lah yang selalu ada dan berbunga dihatiku. Tapi semuanya sudah terlambat.

Aku menginginkan kehidupan yang baru. Aku ingin menebus rasa bersalahku, dan ingin hidup bersama kalian berdua. Aku ingin hidup kembali bersama mu dan Jaejoon anak kita. Aku ingin menjadi ayah yang baik untuk Jaejoon. Aku ingin menghabiskan banyak waktu dengannya. Aku ingin bermain dengannya, bernyanyi bersamanya, membacakannya dongeng, mengantarkannya sekolah dan menjemputnya saat pulang. Membayangkannya saja sudah sangat menyenangkan.

Aku ingin bertemu Jaejoon, meskipun hanya sekali.

Aku ingin bertemu jagoan kecilku, meskipun hanya bisa melihatnya dari jauh.

Jika Jaejoon besar nanti, tolong jangan pernah beritahu ia jika ia memiliki ayah sepertiku. Aku tidak ingin Jaejoon malu. Ia pasti akan sangat marah padaku dan membenciku.

Seira.. jika kau membaca surat ini. Aku mohon.. kembalilah ke rumah. Semua orang disana sangat menantikanmu. Eomma selalu menangis dan menantikanmu setiap hari. Tolong kembalilah. Aku menitipkan eomma padamu. Kau bisa menjaga eomma dengan baik. Aku percaya padamu.

Tolong jaga eomma, appa, dan jagoan kecil kita dengan baik.

Seira... Aku minta maaf, karena aku hanya bisa menjadi kenangan buruk untukmu. Pada awalnya aku yang mengejarmu, aku yang menginginkan dirimu menjadi milikku, tapi sekarang aku juga yang menyia-nyiakanmu. Itu adalah keputusan terbodoh dalam hidupku.

Mulai sekarang, lupakan saja semuanya. Lupakan aku. Anggap saja diriku tidak pernah ada dalam dirimu. Aku tahu ini sulit, pasti sangat sulit. Sesuatu yang sudah pecah, pasti tidak akan bisa kembali utuh. Mau di perbaiki bagaimana pun, itu tidak akan bisa kembali utuh sempurna. Maaf sudah memecahkan hatimu. Maaf jika bayangku selalu menghantuimu, dan maaf karena goresan hatimu tidak dapat ku perbaiki. Tapi kau berhak hidup bahagia.

Carilah ayah yang baik untuk Jaejoon. Jaejoon pasti membutuhkan ayah. Jalan hidup Jaejoon masih sangat panjang, ia harus mendapatkan kasih sayang kedua orang tuanya.

Tolong buat Jaejoon bahagia. Tolong buat ia menjadi anak yang ceria sepertimu dan memancarkan kebahagiaan. Tolong buat ia menjadi anak yang paling bahagia di dunia ini. Ia harus selalu tersenyum.

Tears & Hurtsحيث تعيش القصص. اكتشف الآن