[Season 2] 21: Don't fall again

25 3 1
                                    

Aku mengerjapkan mata berkali-kali, menatap jendela luar yang sudah menarik masuk cahaya matahari yang sangat panas.

Matahari sudah terbit tinggi, menandakan hari sudah siang.

Aku bangun seketika.

Bukankah oppa bilang ingin mengajakku pergi?

Tapi aku bangun terlalu siang.

Aku berjalan keluar kamar, menatap ruangan apartemen mencari sosok Minhyun.

"Oppa.."

"Ah, kau sudah bangun?"

Aku menatap Minhyun yang duduk di tepi jendela

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Aku menatap Minhyun yang duduk di tepi jendela. Ia semula sedang sibuk bermain dengan ponselnya, tapi ia segera mengalihkan pandang kepadaku.

"O-oppa belum mandi dan bersiap?"

"Belum."

"Aku terkejut bangun sangat siang, aku pikir kita tidak jadi pergi."

"Santai saja. Kita pergi sekitar sore ya, agar tidak panas."

Minhyun berjalan dan membungkuk dihadapanku.

"Selamat pagi menjelang siang, sayang." Kekeh Minhyun dihadapan perutku.

Aku hanya tersenyum.

Setelah itu Minhyun kembali menegakkan tubuhnya. Minhyun balik tersenyum padaku. Ia merogoh saku bajunya dan mengeluarkan dua pasang kalung dari dalam sana.

Itu kalung kita. Ada kalungku yang sempat putus ku tarik juga saat itu. Tapi sekarang dalam keadaan baik. Minhyun sudah memperbaikinya.

Ia perlahan memakaikannya padaku.

Setelah itu Minhyun mengecup keningku dan memelukku.

Aku hanya mematung.

Aku tak membalas pelukannya. Tapi aku menenggelamkan wajahku di dadanya.

Aku rindu sebuah pelukan hangat.

Aku melepaskan pelukannya perlahan. Meskipun jauh didalam hatiku masih sangat menginginkannya, tapi aku tak boleh seperti ini.

Jangan lagi terlalu jatuh, dan jangan lagi membuatnya jatuh terlalu dalam.

"Aku lapar," deruku.

"Aku sudah memasak." Minhyun menggenggam tanganku dan berjalan membawaku ke dapur.

•••

Aku berjalan sambil memejam dan tersenyum lebar menghirup udara dalam-dalam.

Segar sekali.

"Jangan berjalan sambil memejam Seira, nanti kau akan terjatuh dan menabrak seseorang."

Aku terkekeh dan membuka mataku. "Aku terlalu senang."

Kami pergi ke taman bermain.

Minhyun mengelus pucukku dan tersenyum tipis.

Tears & HurtsOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz