44- Iqbal, My Fiance!

1.6K 57 40
                                    

Bisa didengerin mulmednya ya sambil baca part kali ini. Happy reading ❤
.
.

"I don’t know since when
But when I see you, I feel like it’s destiny
Like the stars shining in the night sky
Stay by my side for a long time
Even on days the flowers bloom and wither
Just remember this
My heart for you" -- All About You (Taeyeon-OST Hotel Del Luna)

~♥~

"Indah ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Indah ya?"

Aku terkesiap kala Iqbal mendatangiku yang tengah memandang patung Merlion. Patung itu menjulang tinggi dengan pancuran air dari mulutnya. Di depannya ada tarian air mancur dengan disinari cahaya lampu warna-warni.

Aku mengangguk menatap Iqbal. "Indah."

Iqbal berdiri di sampingku dan ikut menatap Patung Merlion. Kini kami tengah berada di jembatan penghubung antara Merlion dan Marina Bay.
"Tahun ini tahun keberuntunganku sepertinya," kata Iqbal tiba-tiba.

Aku memandangnya dengan kerutan di dahi.
"Kenapa memangnya?"

Iqbal tersenyum masih memandang Merlion. Kemudian terkekeh kecil sebelum menjawab pertanyaanku. "Iya, tahun ini tahun keberuntunganku karena di tahun ini aku mengenal Noona, bertunangan dengan Noona, mendapat kasih sayang dari Mama Papa, berteman dengan Danang, dan liburan ke Singapura. Paket lengkap," jelasnya.

Aku menatapnya nanar. "Tapi ... di tahun ini Bunda juga dipanggil."

Iqbal masih tersenyum, tapi kulihat raut mukanya sedikit berubah. Ia menunduk memandang sungai di bawah jembatan yang terpantul cahaya bulan. "Benar. Tapi aku masih bersyukur akan hal itu. Bunda sudah bahagia di sana, aku yakin kami sepemikiran." Lalu ia menoleh ke arahku yang kini berkaca-kaca.
"Bunda menitipkanku pada seorang malaikat di depanku. Aku bersyukur."

Tes

Setetes airmata menetes dengan lancarnya. Aku mengalihkan wajahku dan beralih menatap langit malam. "Iya. Bunda pasti bahagia di sana." Berikutnya aku tidak ingin terbawa suasana, dan kembali menatap Iqbal. Lenganku terangkat dan menepuk pundaknya. "Ada aku," ujarku dengan senyum melekuk.

Iqbal balas tersenyum. Ia mendekat ke arahku. Jemarinya menghapus jejak airmata di pipiku. Kemudian mendekat untuk memelukku. Aku balas memeluknya.

"Hangat." Ia menyurukkan kepalanya ke leherku dan menciumi aroma sampo dari rambutku.

Di pelukannya, aku mendongak. Mataku menerawang langit malam Singapura. Malam ini bintang-bintang bertaburan, lalu ada bulan juga yang menambah keindahan langit malam. Selain itu lampu kelap-kelip dari gedung-gedung yang mengitari kami juga kian menambah keindahannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oh My Fiance! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang