2- Teman Serumah? BIG NO!

6.4K 318 10
                                    

~~♥~♥~♥~♥~~

"When did this begin, I guess the moment I first saw you

Every 1 second and 1 minutes, you keep coming onto my mind" -- Kiss Me (G. Na)

~♥~


"Lo tau dramanya Song Song Couple itu gak? Mereka ciuman di episode semaleemm!"

"Oh iya? Gue nggak nonton, eh.. Sayang banget ..."

"Huh, dasar lo! Ketinggalan se-episode dong berarti?"

"Iya, tapi gak papa deh, gue minta filenya aja ya, entar gue copy. Gue ambil flashdisknya dulu."

BRUK!

Sebuah suara debuman menginterupsi kedua cewek itu. Mereka melirik meja di depan mereka yang sudah tidak kosong lagi.

Azel yang baru memasuki kelasnya langsung melemparkan tas selempangnya dengan malas. Ia menatap kedua sahabatnya yang tengah membicarakan drama kesukaan mereka.

Kedua cewek itu memandang aneh pada Azel yang tiba - tiba bertingkah tidak seperti biasanya. "Lo kenapa, deh?"

Azel mendesah panjang. Ia lebih memilih membuka tasnya dan mengeluarkan tugasnya daripada ikut menonton drama yang sedang ditonton sahabatnya itu.

"Ditanyain juga-- OMG! OMO, OMO! Ih sweet banget,"

Cewek tadi yang awalnya ikut bertanya tentang keadaan Azel jadi teralihkan. Pasalnya, drama yang mereka tonton kini menampilkan scene yang paling mereka tunggu.

"Zel, sini! Ada adegan kisseu ..."

Azel bergegas beranjak dari acara magernya, dan ikut menonton. Tapi detik selanjutnya, ia menghela napasnya. Saat menonton scene itu, entah kenapa pikirannya mulai melayang pada acara pertunangannya minggu lalu.

Ia mulai gerah ketika dua sahabatnya membahas scene itu. Padahal itu drama kesukaannya, dan ia juga sudah mengikuti sampai beberapa episode. Tapi, entah karena moodnya yang sekarang sedang buruk, atau karena ia yang jijik sendiri dengan scene yang sebelumnya ia anggap romantis itu, Azel malas menonton drama itu jadinya.

Azel mendesah sekali lagi. Ia benar - benar sebal dengan Mamanya, karena telah merenggut kebebasan masa remajanya.

Azel padahal yakin, kalau Mamanya nggak terantuk tiang listrik sebelumnya, sampai - sampai mendapatkan wangsit untuk menunangkan Azel dengan anak temannya. Pemuda yang tidak dikenal baik olehnya.
Bagaimana kalau pemuda itu anak yang nakal di lingkungannya? Azel benar - benar nggak habis pikir deh sama Mamanya.

Yang lebih parahnya lagi, pemuda itu berusia lebih muda darinya.

Well, menyukai brondong adalah hal terakhir yang ingin ia lakukan selama hidupnya.

"Fazlina?"

"Are u okay?"

Lagi, Azel menenggelamkan kepalanya di atas tasnya. Lalu mengacungkan jempolnya ke arah dua sahabatnya yang tengah menatap prihatin dirinya.

~♥~


"MAMAAA!!" teriakan Azel memenuhi seluruh ruangan. Ia berlari kecil ke arah Mamanya dan melingkarkan tangannya di leher Mamanya dengan erat.

Ini sudah menjadi kebiasaannya sejak kecil. Bermanja - manja dengan Mamanya.

"Aduh, kamu itu harusnya ganti baju dulu sana! Sebentar lagi kita bakal kedatangan tamu istimewa."

Oh My Fiance! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang