21- Fanatik

1.9K 128 14
                                    


"I wanna know How love could be as sweet as candy?
How it's like flying in the sky?
How it keeps you smiling all day?
How the whole world turns beautiful?
I wanna  know What is love?
Will love come to me someday?" -- What Is Love? (Twice)

~♥~♥~♥~

"Bal......"

"......"


"Ssst.... ssttt.... "

"....."

"Iqbaaaal."

"....."

"Ih bikes cewek cantek dicuekin!"
Azel mencebikkan bibirnya. Ia telah memperhatikan tunangan gantengnya yang sibuk berkutat dengan buku bercover hijau dengan tulisan Matematika untuk Kelas X sejak 10 menit yang lalu . Azel melongokkan kepalanya di tengah pintu, berniat mencuri perhatian Iqbal, tapi sejak tadi ia diabaikan. Iqbal terlalu fokus pada buku digenggamannya itu.

"Sekarang melongokkan kepala di tengah pintu kamarku jadi hobi Noona?" Iqbal masih memfokuskan perhatiannya pada bukunya ketika bertanya.

Azel terdiam, bingung mau menjawab apa.

Mampus lo Zel, sekarang lo yang kayak caper banget ke Iqbal!

"Sana Noona, aku lagi ngejar ketinggalan nih gara-gara nggak masuk seminggu kemarin." Iqbal mengibas - ngibaskan tangannya. "Banyak PR." 
Tangannya mencoret, menghapus, kemudian menulis lagi jawaban yang salah menurutnya.

Cih, gue diusir?!

"Njiiir, nggak fokus!"

Terkejut, Azel melihat Iqbal mencak-mencak di kursinya. Kini ia jadi merasa tidak enak karena mengganggu kegiatan belajar Iqbal.

Ih lo jahat banget Zel!

Azel merenges. Gadis itu memandang Iqbal yang kini  tengah berjalan ke arahnya. Iqbal berkacak pinggang dengan menyebalkan. "Ada apa Noona?" tanyanya. Iqbal membenarkan kacamatanya.

"Hehehe.. gabuutt nih Bal." Azel mengedip-ngedipkan matanya menatap pemuda itu.

Iqbal berdecak. Tapi selanjutnya ia tersenyum lebar hingga menampakkan deretan giginya. "Noona mau ngapain?" tanyanya.

Azel menundukkan kepalanya dan berpura-pura menunjukkan raut sedih. "Kita belum Qtime, Bal. Banyak yang pengen aku tanya plus omongin ke kamu."   

Iqbal mengangkat alis kanannya. "Qtime?"

"Iya... " Azel malah nyengir gaje.

"Oh, mau minta cium?" tanya Iqbal menggoda Azel. Pemuda itu menyeringai aneh.

Azel melotot tidak terima. "Eh bukan itu! Maksudku, quality time, Bal! Qtime!" jelasnya. "Dari kemarin kamu ke sekolah terus sibuk sama geng kamu itu. Pulangnya kita nggak pulang bareng karena kamu ada latihan taekwondo."

Tanpa diduga, tawa Iqbal pecah. Matanya yang membentuk garis itu menatap Azel dengan aneh.
"Noona lucu," katanya setelah melihat pelototan Azel.

"Hemmmmm... " Bibir Azel kini manyun. Iqbal seneng banget kalo godain Azel.

"Noona butuh ngobrol sama aku gitu?"

"Iya. "

Tangan Iqbal yang sedari tadi berkacak pinggang kini malah bersandar pada daun pintu, menghalangi Azel untuk masuk. "Aku sibuk Noona."

Azel membalikkan badan dengan kesal. Ia menghentakkan kakinya sembari memasuki kamarnya. Sontak membuat Iqbal berderai tawa.

Kasihan Azel..
ckck

Oh My Fiance! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang