30- Pelajaran Malam Hari

1K 75 14
                                    


Bacanya malem-malem jadi lebih menjiwai.
Oke fix aku ngetik ini sambil senyum-senyum. Jangan lupa vote dan komen ya! XOXO.

~♥~

"I'm in front of you
I'm right here
Tell me with your lips
Say yes, say yes." --- Say Yes (Loco & Punch - Ost. Moonlovers)

~♥~

"Kiss Me, Noona ~"

Azel masih melongo di tempat memandang pemuda yang menyeringai di depannya. Sedetik berikutnya, kesadarannya kembali. Kemudian tangannya terayun cepat dan

Plak

"Sembarangan ya!"

Tangan lentik Azel mendarat ke pipi mulus nan glowing Iqbal. Namun, tamparan Azel tidak keras, buktinya Iqbal kini malah cengengesan. Pemuda itu terkekeh geli. Mengerjai dan menggoda Azel seperti ini memang merupakan kesenangan sendiri baginya.

"Aku lupa kalau kamu tuh emang terlahir pervert!" Azel bersungut-sungut. Kedua lengannya ia letakkan di pinggangnya. "Mau aku aduin ke Mama?"

"Noona lucu banget ya ampun." Iqbal tertawa semakin kencang. Tangannya memegangi perutnya. Ia mengaduh beberapa kali karena perutnya sakit. Kemudian pura-pura ia menyeka bawah matanya yang berair. Sedangkan gadis di depannya menatapnya datar.

"Kurang asem. Blegug sia!"

~♥~

Salah satu tangan Iqbal naik ke atas meja, menyangga dagunya, memandangi Azel yang serius belajar di sebelahnya. Mereka sepakat mengerjakan soal di dalam kamar Azel. Dengan alasan kamar Azel yang lebih luas dan meja belajarnya pun lebih lebar. Jadi, Iqbal mau-mau saja pada akhirnya.
Dahi Azel mengerut dalam, bibirnya dikerucutkan, kadang digigit, kadang komat-kamit tak jelas. Malam ini Azel mengenakan baju rajutan berwarna marun berpotongan longgar dan juga celana jeans selututnya. Benar-benar style Azel banget. Rambut hitamnya dicepol dengan tali rambut berwarna hitam. Iqbal memperhatikan setiap detail gadis itu.
Rambut Azel yang berjatuhan di sisi lehernya membingkai wajahnya dengan apik, memungilkan wajahnya. Wah, dengan wajah seperti itu, kok Azel tidak jadi primadona sekolah sih?

Tunggu, bahkan Kak Ilham kayaknya baru menyadari kalau Azel secantik ini. Siapa sih yang tidak kagum dengan wajah putih mulus, hidung mancung, dan mata sayu Azel?
Bibirnya berwarna pink alami, mungil nan lucu setiap kali gadis itu memakan sesuatu. Lehernya jenjang. Iqbal betah memandang gadis itu lama-lama.
Eh, wangi Azel juga enak. Sepertinya gadis itu habis keramas, karena wangi tubuh Azel menguar dengan begitu kuat antara aroma sabun dan sampo.
Orang-orang sama sekali tidak bisa melihat kecantikan Azel. Hanya Iqbal yang bisa dan hal itu entah kenapa membuatnya bangga.

Kegiatan pengamatan Iqbal terhenti ketika gadis itu menolehkan kepala, menatapnya. Gadis itu mencebikkan bibirnya dengan mata mengedip lucu. Dan Iqbal tahu apa yang ingin gadisnya katakan.

"Mana soal yang susah?" tanyanya. Iqbal sedikit menarik buku Azel dan memperhatikan soal yang ditunjuk.

"Soal nomor lima."
Azel melirik Iqbal yang tengah terfokus pada tulisannya. Gadis itu diam-diam tersenyum. Memandang Iqbal dari jarak sedekat ini adalah hal yang ia sukai.

"Oh, ini? Harusnya dibagi dulu x-nya."
Azel mengalihkan tatapannya dan kembali fokus memperhatikan coretannya di sana.

Kemudian ia melihat Iqbal menyoret bagian yang tadi ia kerjakan, dan menggantinya dengan tulisan tangannya. Tulisan Iqbal terbilang rapih untuk ukuran cowok, bahkan dari teman-teman cowok di kelasnya.
Kemudian Iqbal menjelaskan pada Azel. Azel dengan sepenuh hati mendengarkan dan mengamati penjelasan Iqbal yang mudah dimengerti. Sehingga dalam sekejap Azel dapat mengerjakan soal-soal yang lainnya. Namun saat Azel kembali kesulitan, Iqbal dengan telaten mengajarinya lagi.
Begitu seterusnya.

"Yey sudah selesai!"

Iqbal tersenyum. "Bukunya disimpan, biar besok enggak ketinggalan."

Azel mengangkat tangannya dan berlagak hormat. "Siap, bos!"
Gadis itu terkekeh.

Iqbal melepas kacamatanya dan mendekatkan kursinya dengan kursi Azel. "Jadi, ciuman terima kasih untukku, mana?" tanyanya mengedip.

Rona merah menjalar dengan cepat ke wajah gadis itu. Azel lagi-lagi salah tingkah di tempatnya.
Berniat menggoda Azel, Iqbal kembali mendekat dan mendekatkan wajahnya.

"Apa sih?" Azel mendorong dada pemuda itu.

"Kiss me."

"Bal!"

Iqbal pura-pura memasang wajah melas karena tadi dibentak Azel. Sayangnya hal itu membuat Azel enggak tega.
Gadis itu berpikir sejenak sebelum berujar, "Tapi sebentar aja, ya?"

Sudut bibir Iqbal tertarik, "Iya." Mengangguk, padahal ada niat terselubung di baliknya.

Iqbal tersenyum dan hampir tertawa girang saat kini gantian Azel yang mendekatkan wajahnya. Ia semakin mendekatkan wajahnya dengan mata tertutup. Dan anehnya malah membuat Iqbal terkekeh geli.

"Buahahahak!"

Mata Azel yang tertutup dalam sekejap terbuka lebar-lebar. Di depannya Iqbal sedang tertawa ngakak dengan menyebalkannya.
Lagi-lagi dia ngerjain aku!

"Iqbal!" Azel menonjok dada pemuda itu. "Udah ah, aku mau tidur aja." Azel hendak bangkit dari duduknya namun tangannya ditarik Iqbal hingga ia terduduk kembali.

"Jangan marah, Noona." Iqbal meredakan tawanya. "Abis muka Noona lucu banget."

Azel mencebikkan bibirnya. "Hmmm... nyebelin." Kali ini Azel memukul Iqbal dengan kedua tangannya sambil terus bersumpah serapah. Namun seorang Iqbal yang atlit taekwondo enggak akan kesakitan, dan bahkan kini tangannya dengan mudah menangkap kedua lengan Azel.
Iqbal menatap serius mata gadisnya. "Aku benar-benar bersyukur menerima tawaran pertunangan dengan Noona hari itu. Segala hal yang sudah kita lalui makin membuatku jatuh cinta pada Noona."
Iqbal tersenyum, dan anehnya Azel ikut tersenyum. "Apa bahasa Koreanya ... Aku cinta kamu?"

"Saranghae."

"Saranghae, Noona."

Setelah mengucapkan kalimat itu, kedua lengan Azel yang ditangkap olehnya kini ia lingkarkan melingkari tengkuknya. Sedetik berikutnya, Azel mengerti dengan maksud Iqbal saat pemuda itu memajukan wajahnya meraih hal yang memabukkan keduanya. Azel memejamkan matanya.
Kemudian, malam itu mereka habiskan dengan ciuman romantis yang berbeda dari ciuman sebelumnya.

~♥~


Lanjutkan?

Jangan lupa vote dan komen ya!
Vote dan komen dari kalian adalah vitamin untukku. Jadi, kalau kalian rajin vomen, aku pun akan rajin update. XOXO.


Oh My Fiance! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang