40- Gemas

826 63 16
                                    

Happy Satnight~

"What should I do, I can't stand myself being so weak" --- Kill This Love (Blackpink)

~♥~

Klik

Azel mematikan musik dari Mp3 player  di ponselnya. Kemudian mengingat-ingat gerakan yang akan ditampilkan di acara flashmob besok lusa. Ia dan rekan se-timnya memutuskan untuk mengonsep flashmob kelas mereka dengan mengerahkan semua murid kelas. Jadi, awalan untuk penampilan mereka nanti hanya ada Azel dan lima orang yang ditunjuk sebelumnya, kemudian dilanjut dengan munculnya semua murid kelas XI IPS 3. Pasti ramai sekali penampilan kelas mereka. Azel sudah tidak sabar menunggu besok lusa.

Ia kini tengah menyiapkan contoh hiasan kepala untuk dijadikan atribut flashmob. Hiasan itu berbentuk crown yang berasal dari kertas kado kerlap-kerlip yang ditumpuk sesuai pola crown. Azel hampir menyelesaikan bagian terakhirnya dan hanya tinggal mengelemnya --setelah sebelumnya digunting sesuai pola-- namun kini ia dibingungkan dengan keberadaan lem.

"Duh, lemnya di mana lagi?"

Gadis itu meraba-raba meja belajarnya dan merogoh lacinya. Kemudian membedah isi tas dan tempat pensilnya. Namun keberadaan lem belum juga ditemukan.

"Apa minta Iqbal aja ya?" tanyanya pada dirinya sendiri. Setelah hampir sepuluh menit ia mengobrak-abrik kamarnya dan belum juga menemukan lem, akhirnya ia memutuskan untuk meminta pada Iqbal.

Namun sebelum ia mengetuk pintu kamar Iqbal, Azel kembali ragu. Jangan-jangan Iqbal sudah tidur akibat kecapekan karena Ujian Kenaikan Tingkatnya. Jadi ia memutuskan untuk tidak mengetuk pintu kamar itu, dan langsung masuk ke dalam. Toh, kamar Iqbal memang tidak pernah dikunci.
Kebiasaan.
Begitu Azel membuka pintu kamar Iqbal, pemandangan di depannya benar-benar membuatnya tersenyum lebar.
Iqbal tengah terlelap sambil menelungkupkan kepalanya di atas meja belajarnya. Lengannya dilipat di atas meja, seolah membiarkan besok akan kesakitan. Ekspresinya lucu sekali hingga membuat Azel gemas.

"Dia tidur begini pasti besok sakit badan."
Azel menundukkan kepalanya, memandangi wajah terlelap pemuda itu. Tangannya terangkat meraih rambut pemuda itu, mengelusnya, dan menyingkirkan rambut halus yang menutupi wajahnya.

"Anak Bunda ganteng banget, sih," lirih Azel. Ia tidak ingin membangunkan pemuda yang sangat disayanginya itu.

"Bal, aku senang deh pada akhirnya bertunangan sama kamu. Aku gak bisa bayangin kalau orang lain yang jadi tunanganku." Azel berucap masih memandangi wajah Iqbal. Pemuda itu masih terlelap dengan nyenyaknya. Bahkan perkataan dan tindakan Azel selanjutnya pun tidak membangunkannya.

"Saranghae."

Azel mendekatkan wajahnya dan mengecup pipi Iqbal dengan pelan, takut-takut tindakannya mengusik tidur pemuda itu. Namun, Iqbal masih terlelap tanpa merasa terganggu.

 Namun, Iqbal masih terlelap tanpa merasa terganggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oh My Fiance! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang