6- Ilham Siapa?

3.5K 221 0
                                    


~♥~♥~♥~♥~

"Memories that are so long ago that it's hard to remember
I can't explain why it hurts so much" -- Eyes (Jaypark)

~♥~

"Ilham siapa sih?" Iqbal bertanya sekali lagi karena sejak tadi ia diabaikan. Azel malah melamun saat suara Iqbal menginterupsi pembicaraan mereka.

"Woy! Ditanyain malah bengong."

"Bukan urusan lo!"

Azel mendelik ke arah Iqbal yang sekarang masuk ke dalam kamarnya. Iqbal mencebikkan bibirnya dan mengedikkan bahunya asal. Ia menghampiri Danang dan mencolek bahu cowok itu.

"Ilham siapa?" bisik pemuda itu ke Danang.

Danang ikut-ikutan mengedikkan bahunya dan melirik takut-takut ke arah kakaknya.
Danang mengambil majalah Azel yang tergeletak di atas kasurnya dan mengamati cover depannya.

Azel mengabaikan keduanya. Azel mengotak-atik ponselnya kembali lalu tersentak sadar akan satu hal.

Ia melirik ke arah Danang yang tengah asik membolak-balikkan halaman majalah miliknya. Azel bangkit dari duduknya dan mengambil paksa majalahnya, menggeplak kepala cowok itu, dan berteriak tepat di kupingnya.

"EH, YANG NYURUH KALIAN MASIH DISINI SAPA, HAH?!" Azel berkacak pinggang menatap mereka yang langsung menciut tiba-tiba.
"Pergi nggak!" Lagi-lagi Azel mengacungkan majalah itu ke arah Iqbal yang langsung keluar kamarnya dengan terbirit-birit.

"Gue juga kak?" Danang menunjuk dirinya sendiri dan memprotes pada Azel yang sekarang sedang mendorongnya keluar.

"Ya jelaslah! Lo nggak liat di depan ada tulisan nama lo dilarang masuk. Bego!"

Danang mendengus sebal ia mengaduh sekali lagi saat Azel kali ini berhasil menggeplak lengannya.

"Iya-iya! Gue keluar," kata Danang. Cowok itu meringis sambil menutup pintu kamar Azel. Karena sedetik ia terlambat menutup pintu itu, Azel akan melemparnya dengan alarmnya.

"Dasar cowok! Pengganggu ketenangan!"

~♥~

Iqbal dan Danang masih bertahan di balik pintu kamar Azel. Keduanya mencuri dengar ke dalam kamar gadis itu, memastikan apakah Azel sudah berhenti mencak-mencak atau belum.

Mereka mengelus dada mereka ketika dirasa aman. Danang duluan yang berinisiatif pergi dari sana.
"Gue ke kamar dulu, Mas."

Baru satu langkah ia berjalan, Iqbal sudah menarik ujung kaosnya. Danang menghentikan langkahnya sambil mengernyitkan dahinya dalam-dalam.
Cowok itu mengedikkan dagunya, bertanya pada Iqbal lewat tatapan matanya.

"Kasih tau gue, siapa itu Ilham." Iqbal berbisik padanya. Pemuda itu melihat sekali lagi ke arah pintu Azel barangkali Azel tiba-tiba keluar dari kamarnya.

Danang menepis tangan Iqbal dari kaosnya dengan pelan. Ia langsung merangkul Iqbal menyuruh Iqbal mendekat ke arahnya dan ditanggapi dengan Iqbal yang memasang wajah serius. Danang berdehem terlebih dahulu sebelum membuka suaranya. "Jadi gini ..." ada jeda yang sengaja Danang buat-buat.

Iqbal yang sudah terlanjur penasaran tetap memasang wajah seriusnya. "Gimana?" tanyanya tak sabar.

Danang hendak membuka mulutnya tapi kemudian ia urungkan. Membukanya lagi lalu ditutup kembali. Ia sudah mirip ikan koi sekarang. Dan hal itu sungguh membuat Iqbal semakin geram. Padahal yang Danang lakukan sekarang itu adalah menimbang keputusan membocorkan rahasia terbesar Azel pada Iqbal atau tidak.

Oh My Fiance! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang