20- Girang

1.8K 134 37
                                    

Yey akhirnya diapdet!
Bagian awal itu penjelasan  cerita yang kemarin, jadi jangan kaget.

Happy Reading!!! ^_^

~










"What do I do? I think I like you
You shine like the stars in the night sky
You're warmer than the sunlight
I like you, I like you so much
Even though your eyes are cold
They softly melt my heart
Hug me in your cozy arms " ---- Hug Me (Momoland)


~♥~♥~♥~

Iqbal sedari tadi tidak melepaskan perhatiannya pada Azel. Gadis itu tengah menuruni anak tangga, dan dengan santainya mendudukkan dirinya di atas sofa depan televisi.
Sambil mencari saluran yang bagus, ia sesekali mengambil kue kering dari dalam toples. Lagi-lagi Iqbal memperhatikan kelakuan gadis itu. Nampaknya Azel belum sadar dengan kehadirannya. Iqbal menyangga dagunya dengan tangan kirinya, tersenyum-senyum sendiri.

Kini Iqbal melihat Azel berjalan ke arahnya di ruang makan. Dan gadis itu menatapnya. Tetapi anehnya, Azel tidak memasang ekspresi senang sama sekali. Hal itu membuat Iqbal tersenyum.

"Gue bener-bener kangen Iqbal kayaknya," katanya pelan.

Iqbal mengerutkan dahinya.  Masih tersenyum, ia memikirkan kemungkinan jika saat ini Azel berpikir kalau Iqbal hanyalah khayalannya.

Jadi, untuk memastikan kebenarannya, Iqbal memanggil gadis itu.
"Noona.. "

Tetapi kemudian reaksi Azel membuatnya semakin melebarkan kerutan dahinya.

Azel tertawa kecil. "Oh bahkan Iqbal manggil gue dalam imajinasi gue."

Azel membalikkan badannya berniat mengambil sebotol air dalam kulkas. Sial, Iqbal dicuekin!
Udah jauh-jauh kesini masa dicuekin gitu aja sih?!

Buru-buru Iqbal merentangkan lengannya --memeluk Azel dari belakang-- sambil membisikkan kalimat yang membuat Azel bergidik.
"Kangen..... "

Iqbal merasakan keterkejutan dari gadis itu. Azel sedikit bergetar di pelukannya. Lalu sedetik berikutnya gadis itu membalikkan badannya. Matanya berkaca-kaca menatap Iqbal.

Iqbal tersenyum lebar. "Katanya kangen sama aku, Noona."

"IQBAL!"

Yeah, reaksi ini yang sejak tadi diharapkan Iqbal. Azel tersenyum lebar, namun matanya juga berkaca-kaca.
Iqbal tertawa kecil melihat tingkah gadis itu.

"IQBAL!! HUUUEEEEE!!"

Eh, tapi reaksi yang ini bukan harapannya.
Azel menangis. Gadis itu sesenggukan menatapnya dengan mata berlinang airmata. Tentu saja Iqbal kebingungan dibuatnya.

"Eh! Kok nangis?" tanya Iqbal sambil berusaha mengusap airmata Azel.  "Jangan nangis Noona... "

"Huuueeee!!"

Iqbal refleks memeluk Azel. Tangannya mengusap rambut Azel. "Cup.. cup.. cup.. sayang"
Iqbal masih mencoba menenangkan gadis itu.

Mendengar kata 'sayang' dari mulut Iqbal, Azel meredakan tangisannya.
"Jahat kamu kemana aja, baall?"

Bukannya menjawab, Iqbal malah tertawa. Sontak membuat Azel geram.

"Ih Iqbal!"
Azel memukul dada Iqbal. Dan pemuda itu pura-pura mengaduh kesakitan.

"Ampun ampun!" kata Iqbal. "Aku nggak kemana-mana Noona.. aku kan selalu di hati Noona..."

Azel mencebikkan bibirnya. "Pede!"

Oh My Fiance! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang