4- Iqbal si Penyebab Kegegeran

4.4K 247 9
                                    

~♥~♥~♥~♥~

"Like love that I hope, please don't let me down
I'm going to show you how I've been feeling
I won't wait any longer" -- Navillera (Gfriend)

~♥~

Azel menyantap sarapannya dengan enggan. Padahal yang sekarang tengah tersaji di hadapannya adalah makanan kesukaannya. Chicken katsu barbeque sauce. Makanan itu masakan Mamanya, dan pasti akan ia lahap habis kalau sekarang ia tidak kehilangan mood makannya.

Ini semua karena Mamanya dengan seenaknya menyuruh Azel untuk menemani Iqbal berkeliling sekolah dan mengurus kepindahannya yang mendadak ke ruang Kepala Sekolah.

Jangankan mengantar Iqbal untuk berkeliling sekolahnya, melihat wajahnya yang slengean itu saja malasnya bukan main.

Lagian Bundanya Iqbal ini ada-ada aja sih. Pake pindahin anaknya ke sekolah lain di tengah-tengah semester segala. Kesannya 'kan Iqbal kayak abis ngehamilin anak orang terus langsung dipindah begitu aja dari sekolahnya.

Haish, Azel benar-benar nggak habis pikir dengan pemikiran Bundanya Iqbal dan Mamanya itu.

"Pokoknya, kamu nanti jangan sungkan ya sama Fazlina. Dia itu sebenarnya baik kok--" ujar Reina pada Iqbal yang hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja. "--cuman JUTEK aja." sambungnya dengan penuh penekanan pada kata jutek.

Azel mencebikkan bibirnya. Ia menatap sinis Iqbal yang sekarang tengah memasang tampang alim dan polosnya.

Cih, apa barusan gue bilang dia polos?

Azel mendesah dan pura-pura merajuk. Ia beranjak dan mengambil slingbagnya, kemudian melangkah ke arah pintu. "Udah, Ma, Azel udah kenyang," ucapnya.

Ia hendak keluar rumah sebelum Reina bertanya.
"Nggak salim?"
Itu perintah deh kayaknya bukan lagi pertanyaan. Mamanya juga memasang pelototan seramnya. Dipelototi begitu, mana berani Azel melawan.

Akhirnya Azel pasrah dan berlari kecil ke Mamanya lalu mencium tangan dan kedua belah pipi Mamanya. Setelah mengucap 'Assalamualaikum', Azel berlari lagi menuju pintu berniat meninggalkan Iqbal.

Tapi tanpa disangka-sangka, Iqbal menyusulnya dan secara tak terduga pula langsung merangkul pundaknya.

Azel menggerutu dan langsung melepas rangkulan itu. Sejak kecil Azel tidak suka dirangkul oleh teman atau seseorang yang lebih tinggi darinya. Kecuali Papanya tentunya.

Pelecehan namanya.

Ya secara tidak langsung itu mengatainya pendek. Meskipun maksud orang itu tidak sekejam pemikirannya, sih.

Azel melotot dan langsung menginjak kaki Iqbal kuat-kuat, membuat Iqbal melompat dan meringis kesakitan setelahnya.

Ketika melihat Iqbal meringis kesakitan, Azel tertawa dan berlari meninggalkan pemuda itu.

Tepat saat 10 meter ia berlari, ia membalikkan badannya kemudian memeletkan lidahnya ke arah Iqbal. "Rasain!"

Membalikkan badan kembali, Azel berlari sekencang mungkin agar tidak dikejar pemuda itu.

Dalam ringisannya Iqbal menyeringai. "Liat nanti, Fazlina. Lo bakal tergila-gila sama gue."

Iqbal menatap punggung Azel yang semakin menjauh.
Ia masih senantiasa menyeringai hingga akhirnya menjerit dan mengumpat keras-keras.
"ANJIR!" umpatnya. "Kecil-kecil tenaganya kuat juga! Bisa pincang gue jalan dari sini ke sekolah!"

~♥~


Kelas XI IPS 3 sudah ramai saat Azel menginjakkan kakinya di sekolah. Tapi yang membuat Azel kebingungan, hampir semua siswi di kelasnya tengah melihat ke luar jendela yang mengarah ke taman sekolah.

Azel bilang, hampir. Iya, hampir, karena hanya dirinya satu-satunya siswi yang belum ikut menimbrung memenuhi meja di depan jendela itu.

Karena dirundung rasa penasaran yang kuat, dan memang orangnya kepo-an, Azel mendekati jendela.

"Ih, unyu ya?"

"Ya ampun, Justin Bieber aja lewat!"

"Omo! Lebih ganteng dari Vernon!"

"Kelas berapa sih? Murid baru kayaknya."

"Aku padamu, stranger!"

Niat Azel untuk ikut melihat ke luar jendela terhalang beberapa siswi yang masih asik memelototi apapun objek itu.
Akhirnya dengan sebalnya Azel menepuk bahu Irma, teman sebangkunya, saat ia sudah benar-benar kepo. Okay. Kayaknya menonton drama korea jauh lebih asik deh daripada nonton beginian.

"Ada apaan, Ir?" tanya Azel setelah bersusah payah membuat Irma berpaling.

Irma buru-buru mengalihkan tatapannya setelah berseru kalimat singkat, "Ada anak baru!"

Alis Azel bertaut.

Ia buru-buru menyempilkan tubuh mungilnya dan mengambil posisi di bagian depan.

Oh rupanya mereka sedang nggak melihat taman sekolah, melainkan sedang melihat ke ruangan yang berada di sebrang taman sekolah. Ruang kepala sekolah.

Disana ada seorang pemuda dengan seorang guru yang sepertinya hendak mengantar pemuda tadi ke ruang kepala sekolah. Dan Azel sudah seharusnya mengira kalau pemuda itu dikenalnya. Sangat dikenalnya.

Azel melipat bibirnya sambil mendengus.
"Yah, nggak ganteng ah!" seru Azel. Yang anehnya membuat semua siswi serentak menengok ke arahnya dan memberikan pelototan tajam.

Mereka bisa janjian gitu nengoknya!

Azel jelas-jelas nggak takut dengan pelototan itu.
Setelah rasa penasarannya terjawab, Azel sudah tidak berniat lagi ada di kerumunan itu.

Azel bergegas ke mejanya yang tepat di depan meja guru dan lebih memilih menghabiskan waktunya menunggu guru Bahasa Koreanya dengan menyetel lagu korea kesukaannya. Setelah earphone terpasang di telinganya, ia bergegas mencari lagu keluaran terbaru girlband yang baru-baru ini digemarinya.

"Na nan a Navillera~"

Azel mengangguk-anggukkan kepalanya mengikuti irama musik. Sesekali mengingat gerakan dance dari lagu itu.

Tapi tiba-tiba musiknya berhenti. Ada WA  masuk rupanya. Azel mem-pause musiknya dan berniat membuka pesan tersebut.

Ponselnya bergetar berulang kali yang menandakan orang itu mengiriminya beberapa pesan.

Ilham Syahreza : Azel?

Ilham Syahreza : Sorry aku ganggu.

Ilham Syahreza : Eh, iya ding. Btw, aku ganggu kamu nggak, ya?

Azel lemas seketika membaca pesan itu.

Kak Ilham ...

Kenapa cowok itu muncul lagi?!

~♥~♥~♥~♥~

a.n
Na nan a navillera ~
*nyanyi bareng Azel*

Wkwk, hai!

How are you?

Moga nggak bosen sama cerita ini, ya!
Kalo bosen ngacung!

Oke, see you bebs ...

Monggo krisan dan votenya.

Rabu, 20 Juli 2016

With love and big hug
Aster

Oh My Fiance! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang