24- Aku Senang Sekali

1.6K 135 12
                                    

Kembali lagi dengan author unyu iniii ^_^ 😙😚😁

Happy Reading! Love you!


24

"Don’t forget, I’ll remember this summer night in my heart
I’ll be honest, I love you." --- Sunny Summer (GFRIEND)


~♥~

"Aaaaaaaaaaaaaaa!!!"

Aku berteriak kencang-kencang begitu pengumuman itu dikumandangkan. Spontan aku memeluk Iqbal yang ada di sampingku. Semua pandangan teman-temanku sudah tak kutanggapi. Mereka pasti sekarang melongo begitu melihat kami berpelukan. Apalagi Cindy and the geng. Hihihi.

Iqbal awalnya tersentak ketika kupeluk. Namun setelah menguasai diri, ia akhirnya memelukku juga. Ditambah elusan di punggungku. Ah aku senang sekali.

"Ekhem!!"

Tapi kesenanganku harus berakhir. Siapa lagi kalo bukan Danang si adik terunyu-ku yang membuat suasana buyar.

"Ayo Zel, kita ke panggung!"

Mengangguk, aku bergegas menyusul teman-teman menuju panggung. Begitu di panggung, seluruh tepukan menyambut kami. Dan satu hal yang membuatku terharu lagi hingga meneteskan airmata adalah kenyataan bahwa kami juara satu.

"Selamat ya!"

Hari itu hari dimana semua kerja kerasku selama ini terbayar. Dan aku senang sekali.

~♥~♥~♥~

"Noona senang?"

Iqbal tiba-tiba sudah duduk di sampingku ketika aku tengah terhanyut menggeser-geser slide foto galeri ponselku. Ditanya seperti itu aku tersenyum.
Senyuman Iqbal ikut terkembang melihatku tersenyum.
"Congrats ya, Noona. Makin sayang, deh."

Blush. Tanpa tedeng alih-alih pipiku langsung merona. Iqbal kini mengambil alih remote tv dan memencet-mencetnya. Aku masih memandangnya dari samping, mengamati. Dalam hati aku tersenyum. Iqbal ini makin hari makin membuatku nyaman berada di dekatnya. Ia juga tau cara bagaimana memperhatikan tunangannya yang cantik ini, hihi.

Bunda, terima kasih sudah melahirkan pemuda ini ke dunia!

Omong-omong aku jadi kangen Bunda.

"Mas nonton bola dong, Indonesia lawan Filipina nih!"

Moodku hancur seketika. Danang datang menyerobot tempatku duduk. Ia dengan mudahnya mengambil posisi di tengah aku dan Iqbal. Disangka bokongnya nggak lebar apa?!

"Kak, geser ih sempit!" katanya melirikku. Kini remote sudah beralih ke tangannya.

"Kan lo telat datangnya. Bikin sesak aja," ujarku membela diri. Danang emang suka semena-mena!

"Ma, ini Danang nih, Ma!" aduku. Aku berlari meninggalkan para cowok itu tenggelam pada tayangan bola sekarang.

"Dasar aduan!" serunya.

Aku memeletkan lidah pada Danang. Sedang Iqbal bukannya membelaku malah terkekeh diam-diam di tempatnya. Aku mencebikkan bibir.
Dengan langkah lebar aku melangkahkan kaki ke arah kamar Mama. Ketika di dalam kamar, Mama tengah selonjoran sambil memainkan ponselnya. Pasti sedang chatingan sama Papa.

"Ma ..." panggilku. Mama menatapku yang berdiri di tengah pintu. Ia tersenyum. "Masuk, sayang," suruhnya.

"Mama lagi chat sama Papa?" tanyaku seraya mengintip ponselnya. Ia pura-pura menyembunyikannya, namun selanjutnya ia memperlihatkan padaku.

Oh My Fiance! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang