[#EXOFFIMVT2019] DIRA HARDIYANTI_PERFORMING ART FESTIVAL

3 0 0
                                    


Performing art Festival

Written by Dira Hardiyanti

"Jika kamu diberikan satu permintaan apa yang ingin kamu wujudkan?" Pertanyaan itu baru saja keluar dari mulut Jung Sora yang sedang menemani Kim Deyra di sebuah ruang musik.

Kim Dee Ra atau yang akrab di sapa Deyra kini sedang berkutat dengan aktivitasnya memainkan sebuah alat musik. Entah apa motivasinya berada disini. Sejak seminggu yang lalu, pihak sekolah mengumumkan akan mengadakan acara pentas seni musim semi yang akan di laksanakan dua minggu lagi. Dan sejak saat itu, Kim Deyra jadi suka menghabiskan waktu istirahat di ruang musik.

Kim Deyra tersenyum hambar lalu menatap Sora dengan raut wajah semangat. Ia menghembuskan nafas panjang lalu berkata, "Aku hanya ingin bisa melakukan semuanya. Melakukan semua yang ku inginkan, termasuk memainkan gitar akustik ini."

Sora mengerutkan kening sembari menyesap minuman soda di tangannya. "Kau sedang tidak kerasukan, kan? ini bukan seperti dirimu Dey. Untuk apa kau mempelajari akustik sementara kau sendiri tak memiliki bakat di bidang seni. Bahkan praktek seni rupa mu saja kemarin mendapat nilai pas-pasan," ucap Sora meremehkan, sementara Deyra membuang muka dengan acuh.

Kim Deyra berdecih, lalu terdiam sejenak. Matanya menatap kebawah, tepat melihat sebuah gitar akustik yang sedang di pelukannya. Ia berfikir jika apa yang dikatakan sahabatnya ini ada benarnya juga. Setau Kim Deyra, ia tidak memiliki keluarga berdarah seniman. Semua keluarganya hanya berorientasi pada ilmu pengetahuan bukan ilmu seni.

Bahkan sudah seminggu lamanya Kim Deyra mempelajari sendiri bagaimana cara memainkan alat musik ini. Ia belajar secara otodidak. Beberapa hari yang lalu ia membeli buku tutorial belajar gitar dan memahami isi bukunya, terkadang ia juga giat menonton video tutorial memainkan gitar di Youtube. Tapi sekarang apa, hasilnya nihil. Jari-jemarinya sulit berkoordinasi untuk menekan senar, bahkan sampai ujung jari-jarinya membengkak merah. Rasanya sakit sekali, terkadang ia sampai berfikir ingin menyerah.

"Tunggu! Jangan bilang kau masih menyukai sunbae sok ketampanan yang populer itu, Dey?"

Suara Sora yang mengalun keras secara tiba-tiba itu mengejutkan rungunya. Kim Deyra terkesiap tatkala Sora mendekat ke arah wajahnya dengan tatapan mengintrogasi. Wajah Deyra mendadak tegang, dan ia menelan salivanya susah payah.

"A-apa maksudmu? Ini sama sekali tak ada kaitannya dengan laki-laki itu."

Sora bersedekap dan kembali menegapkan tubuhnya tanpa memalingkan pandangan mengintrogasi dan itu membuat Kim Deyra jadi merasa keheranan sekaligus takut. Ya, takut jika sahabatnya ini akan mengatakan sesuatu yang tidak-tidak.

"Lalu apa tujuanmu melakukan ini semua jika bukan karenanya, Kim Deyra. Sudahlah... otakmu itu mudah sekali di tebak. Dengan tingkah anehmu mempelajari benda seperti ini cukup membuatku paham. Kau menyukainya dan kau masih mengusahakan segala cara agar dia bisa melihatmu. Kau terlalu ambisius."

DEG

Kim Deyra tertegun seketika setelah mendengar penuturan Sora. Benar saja dugaannya, sahabatnya ini memang tau segala seluk beluk Kim Deyra, sifatnya, tingkahnya, dan ya semuanya‒Sora sangat paham. Meski Kim Deyra bungkam dan tak mengatakan hal apapun, tebakan sahabatnya selalu saja tepat. Entahlah... mungkin ini efek pertemanan mereka yang sudah menginjak sepuluh tahun, jadi Sora sudah biasa mengenali gelagat sahabatnya sendiri.

Dan tentang lelaki itu, Sora benar. Kim Deyra masih menaruh perasaan pada lelaki yang tak pernah memandangnya sekalipun. Lelaki itu begitu acuh, dingin, namun sangat tampan. Dia adalah siswa satu tingkat lebih tinggi dari Kim Deyra, dia adalah salah satu siswa yang aktif mengikuti band musik di sekolahnya. Setiap diadakan acara seperti ini, band mereka selalu tampil untuk meramaikan.

#EXOFFIMVT2019Where stories live. Discover now