[#EXOFFIMVT2019] ANGGI D_PERFECT TUNE

2 0 0
                                    


PERFECT TUNE

"I want you to be one part of my perfection"

Anggi D

"Kau sudah sampai?"

Suara khas wanita menyapa gendang telinganya setelah ia menjawab panggilan. Berdehem pelan sebelum menjawab pertanyaan tanpa basa-basi itu.

"Ya, aku sudah sampai, maaf tidak langsung menghubungimu," ujarnya.

Terdengar tawa mengudara di seberang.

"Oh, tak masalah, sayang. Tak perlu meminta maaf. Ibu tahu, kau pasti sedang sibuk dengan kegiatanmu. Tapi jangan sampai kau lengah seperti itu lagi. Kau mengerti, Yoon Hee?"

Yoon Hee diam, sembari membetulkan posisi topi hitam yang dipakainya, ia berkata, "Ya, aku mengerti. Kelasku akan dimulai sebentar lagi, Bu. Aku akan menghubungimu lagi nanti."

"Baiklah, sampai nanti, sayang."

Yoon Hee menjauhkan ponsel setelah panggilan diakhiri. Menatap layar hitam itu sesaat sebelum memasukkannya ke dalam saku jaketnya. Memutar badan, dan melangkah dengan pelan di sepanjang trotoar yang dipenuhi dengan pohon besar di sisinya.

Kaki mungilnya ia laju terus sampai akhirnya, netranya melihat banyak orang duduk di sebuah kursi yang disusun rapi membentuk baris horizontal menatap ke satu titik di depan mereka. Menggerakkan kepala ke kanan dan kiri serta sudut-sudut bibir yang ditarik ke atas. Yoon Hee mendekat dan berdiri diam di barisan kursi paling belakang. Menautkan alis saat sebuah suara masuk ke indra pendengarnnya.

Gadis itu menoleh, mengikuti arah pandang orang-orang dan di temukannya seorang lelaki, sedang duduk sembari memainkan sebuah gitar di tangan dan bersuara dengan lembut terdengar di telinganya. Lalu menatap orang-orang di sampingnya yang sepertinya menikmati alunan lagu itu, dan kembali menatap lelaki berambut hitam legam dengan kulit putih pucatnya yang kontras.Yoon Hee mengamati setiap gerakan kecil yang lelaki itu buat. Kedua mata yang perlahan terpejam lalu kembali terbuka serta bibir yang melengkung ke atas sembari terus mengeluarkan suara lembutnya.

Yoon Hee masih diam dengan ekspresinya yang datar sampai ketika lelaki itu menghentikan suara. Yoon Hee menahan napas dengan cepat saat kedua mata coklat itu menatap tepat ke arahnya.

Lelaki itu berdiri, membungkuk pelan pada semua orang yang saat ini sedang bertepuk tangan, memuji penampilannya yang baru saja menghibur mereka. Kemudian kembali menatap lekat ke Yoon Hee.

Dan untuk pertama kalinya, jantungnya berdebar sangat cepat dan tangannya bergetar ketika lelaki itu menarik kedua sudut bibirnya semakin lebar hingga kedua mata sipitnya tenggelam oleh pipi bulatnya.

***

"Setidaknya tetap beri salam jika kau memang tak sengaja tidak melihat orang tua duduk di sini, Yoon Hee."

Yoon Hee menghentikan langkah. Menoleh ke arah sumber suara yang baru saja mengudara. Mendapati ibunya yang tengah duduk tegak sembari membaca buku tebal di tangan.

"Kau akan diam saja?" Suara mengintimidasi itu kembali terdengar. Yoon Hee berbalik, menghadap lurus menatap sang ibu.

"Maafkan aku, Bu. Bagaimana hari ini di butik? Lancar?" tanya gadis itu seperti biasa.

Wanita baya itu lantas mengangguk, lalu mendongak setelah menaruh buku bacaan tebalnya di atas meja. "Sangat lancar. Dan kuharap juga, kau tidak membuat kesalahan apapun hari ini, sayang," ujarnya dengan senyum kaku di wajah angkuhnya.

"Jangan khawatir, semuanya baik-baik saja. Kalau begitu, aku akan naik ke kamarku, Bu. Selamat malam." Yoon Hee membungkuk kecil kemudian berbalik, melangkah menuju kamarnya yang ada di lantai dua.

#EXOFFIMVT2019Where stories live. Discover now