[#EXOFFIMVT2019] SHAFIRAA_LIKE A CHERRY BLOSSOM

3 0 0
                                    


Like a Cherry Blossom

Shafiraa

Suara jam dinding beradu dengan suara keyboard komputer yang sedang digunakan Hana. Gadis 25 tahun yang sedang disibukkan dengan pekerjaannya. Wajah lelah tampak menghiasi wajah cantiknya, namun itu tidak membuatnya berhenti mengetik. Hana sudah membulatkan tekad untuk menyelesaikannya secepat mungkin. Teman-teman kantornya sampai menggelengkan kepala melihat semangat Hana. Bahkan, ia rela melewatkan jam makan siangnya. Tapi, ini bukan pertama kalinya mereka melihat Hana bersemangat seperti ini. Sudah tiga tahun semenjak ia diterima bekerja sebagai editor Majalah 'Life' ,ia selalu bekerja dengan penuh semangat. Ia pernah bercerita bahwa bekerja menjadi editor majalah adalah cita-citanya. Melihat Hana bersemangat dua kali lipat dari biasanya membuat teman – temannya pun mulai bertanya – tanya apa yang terjadi. Termasuk salah satu teman dekatnya di kantor, yaitu Ara.

"Hana! Kamu lagi bikin apa sampai enggak ikut makan siang??"

Hana hanya diam tidak menjawab. Ara menghela napas melihat Hana tidak menggubrisnya.

"Hana!"

Panggilan Ara hanya dijawab lambaian tangan Hana yang mengisyaratkan Ara untuk menunggu sebentar. Setelah menyelesaikan beberapa kata Hana menengok ke arah Ara.

"Tadi kenapa, Ra?"

Ara memutar bola matanya kesal. Begini jadinya kalau berbicara dengan Hana, si penggila kerja. Ara dengan sabar mengulang lagi pertanyaannya.

"Kamu kenapa enggak ikut makan siang??"

Hana mulai memasang muka serius. Ia mendekatkan kursinya ke arah Ara seraya berbisik.

"Kamu ingat enggak waktu rapat terakhir? Yang direktur bilang mau kasih hadiah liburan ke Pulau Jeju?"

Bukannya menjawab Hana malah balik bertanya. Mau tak mau Ara mulai mengingat – ingat kembali ketika rapat terakhir kali. Direktur Cha memang sempat membahas bahan berita tentang "Jeju Cherry Blossom Festival". Untuk itu, Direktur Cha akan menugaskan seseorang pergi ke Pulau Jeju selama tiga hari. Ara tersadar akan sesuatu. Meskipun biaya perjalanan dibayarkan kantor, tetap saja namanya tugas kantor bukan liburan.

"Ya ampun itu mah bukan liburan kali! Itu namanya tugas di luar kantor! Intinya tetap saja, BE-KER-JA!"

Mendengar Ara yang protes, Hana malah tersenyum lebar. Matanya berbinar-binar menandakan ia senang.

"Memang itu tujuannya!"

Ara memandanginya bingung. Hana mulai gemas dengan tingkah Ara yang tak kunjung mengerti. Hana mengeluarkan buku kecil dari tasnya. Terlihat tulisan indah Hana yang tidak asing bagi Ara. Ara menepuk keningnya, mulutnya membulat. Ara mulai mengangguk paham melihat tulisan Hana.

Ara mengakui hidup temannya ini sangat tertata. Hana selalu menulis target yang harus dicapai setiap tahunnya. Salah satunya adalah melihat bunga sakura bersama seseorang. Namun, Hana agak khawatir karena tabungannya untuk pergi liburan mulai berkurang. Hana berharap ia yang akan ditunjuk untuk mewakili kantornya ke Pulau Jeju. Setidaknya Hana tidak perlu direpotkan biaya perjalanan. Tiba – tiba Ara mulai heboh.

"Berarti jadi liburan bareng sama Ryeon?!"

Hana mengangguk malu-malu. Ryeon itu teman laki-laki terdekatnya. Mereka mulai dekat semenjak kuliah. Mereka juga sama-sama mempunyai kesukaan yang unik yaitu, bunga sakura. Ya, Ryeon adalah orang yang selalu menemani Hana melihat bunga sakura. Mereka sangat suka ketika bunganya bermekaran. Bahkan, mereka rela menghabiskan sepanjang hari untuk melihatnya. Mereka juga sering mengabadikan momen dengan memotretnya. Semasa kuliah, mereka sudah memotret bunga sakura yang bermekaran di berbagai tempat. Namun, sudah tiga tahun ini mereka tidak melihat bunga sakura bersama. Hana terlalu sibuk dengan pekerjaannya, begitu juga Ryeon. Tahun ini mereka berniat untuk melihat bunga sakura bersama di Pulau Jeju.

#EXOFFIMVT2019Where stories live. Discover now