[#EXOFFIMVT2019] ORIYAN_MEET YOU

2 0 0
                                    


Meet You

Karya : Oriyan

"Oh tidaaaaak, bolaku!"

Haerin menjerit panik saat bola basket yang dipegangnya menggelinding turun ke lantai dua melewati lorong kelas 11-1 hingga akhirnya tak terlihat lagi. Dengan kesal ia mendonghak ke arah lelaki tinggi menjulang yang ada dihadapannya.

"Yak, Ryujin, kalau jalan pakai mata!"

Ryujin menyeringai, "sejak kapan jalan pakai mata?" ia mengangkat kaki kirinya lalu menepuk-nepuk dengan keras, "kalau aku jalan pakai kaki."

Haerin mendengus, "bisa tidak sehari saja jangan menggangguku? Aku butuh bola itu sekarang untuk latihan anak-anak basket."

"Oh maaf, aku tidak sengaja menabrak tubuh kecilmu. Kalau saja kau lebih tinggi 5 cm lagi mungkin aku bisa melihatmu dan menghindari kejadian barusan." Ryujin mengangkat bahu dengan malas. Haerin menatapnya dengan sebal. Bukan ia yang terlihat kecil dan pendek tapi tinggi Ryujin yang kelewatan batas. Tinggi 189 cm bisa di bilang raksasa berjalan. Terus sekarang lelaki itu menghina tinggi Haerin? Tinggi 160 cm bukan dosa besar.

"Minggir!" Haerin mendorong tubuh Ryujin dengan paksa, tapi lelaki itu tidak bergeser sama sekali. Haerin memutar tubuh ke belakang dengan wajah kesal, ia melambai ke arah depan saat melihat Han Gin dan Chan berjalan ke arah mereka.

"Memang tadi kau mendorongku?" ucap Ryujin dari belakang. "Rupanya tidak hanya tinggi badanmu yang kurang ternyata berat badanmu juga." Ia menepuk bahu Haerin beberapa kali. "Jangan lupa minum susu dua kali sehari, pagi dan malam, biar tumbuh ke atas bukan ke bawah. Dan juga," ia menggantungkan ucapannya, pura-pura berfikir, "biar tubuh kecilmu tidak kekurangan gizi."

Haerin mengepalkan tangan dengan emosi, namun Ryujin balas menyeringai.

Gadis itu menyenggol lengan Ryujin sebelum menuruni tangga dengan tergesa-gesa. "Ryujin sialan." Teriaknya kencang.

Hidupnya berubah kacau sejak tiga bulan lalu, tepat ketika Ryujin datang ke SMA Namgu dan memperkenalkan dirinya sebagai murid baru pindahan dari Seoul.

***

Pukul 19.15 hujan musim gugur tampak tidak ingin berhenti. Semua pemain basket duduk di depan tangga sekolah menunggu hujan reda. Mereka terlalu lelah. Sebelum mengikuti kualifikasi, latihan basket bisa satu minggu empat kali, namun setelah berhasil masuk perempat final latihan dijadwalkan jadi setiap hari.

"Gin, aku ke toilet sebentar."

"Mau ditemani? Kaukan penakut."

Haerin mengibaskan rambut panjangnya dengan sengaja. "Aku tidak sepenakut itu."

Gadis itu berjalan menuju toilet dengan tergesa-tegas. Ketika sudah selesai, ia melihat Ryujin berdiri di dekat tangga menuju lantai dua, tidak jauh dari teman-temannya. Wajah Ryujin datar tanpa ekspresi.

"Ka-kau, sedang apa disini?"

Ryujin mengerjap, "nunggu hujan reda."

Haerin menunjuk payung hitam yang sedang di pegang lelaki itu. "Kau bisa pulang pakai payung."

Ryujin menyerahkan payung tersebut. "Saat kau membenci hujan, payung tidak akan pernah melindungimu."

"Kau benar," ia menolak pemberian Ryujin dengan halus. "Saat aku membenci hujan, aku tidak perlu payung, aku hanya perlu menerobos hujan untuk berdamai. Jadi, kalau kau takut hujan gunakan saja payungnya."

#EXOFFIMVT2019Where stories live. Discover now