[#EXOFFIMVT2019] MASRI ADELINA_BERSAHABAT DENGAN KEGAGALAN

3 0 0
                                    


Bersahabat dengan Kegagalan

Aku menyusuri taman belakang Yonsei University, menikmati angin sepoi-sepoi di sore hari. Malas rasanya pulang ke kosan cepat cepat karena teman-temanku belom pada balik ke kosan, lagian kampus masih mulai minggu depan. Ini sudah memasuki awal September, musim gugur tiba. Ini musim yang paling aku sukai selama di Korea. Oh iya Angela itu nama asliku tapi teman-teman ku di Korea lebih senang memanggilku Kim Rae Young. Sejak aku di Korea 2 tahun yang lalu nama itu sudah melekat di diriku.

Aku sekarang semester 4, aneh kan September biasanya di Indonesia sudah semester lima, tapi di Korea semester baru dimulai Maret ke Juli, dan Agustus ke pertengahan Februari itu semester ke dua. Dua tahun yang lalu, dengan berat hati mama dan papa ngelepasin aku ke Korea, mama menolak keras aku pergi ke Korea, berhubung aku anak satu satunya mereka. Iya aku tahu Indonesia ke Korea (Seoul Incheon International, Korea Selatan (ICN) itu memakan delapan sampai duabelas jam perjalanan. Dan tidak mungkin orangtuaku sekali sebulan ke Korea hanya untuk menemuiku.

Semua berawal saat aku menyukai salah satu penulis Korea yang terkenal dengan kata kata puitisnya, karya karya novelnya, yang merupakan alumni Yonsei university. Dia adalah Song Hye Peach. Bagi sebagian orang mungkin itu alasan yang konyol, namun bagiku itu alasan yang kuat untuk menekadkan diriku terbang ke Korea. Saat aku pertama kali menginjak kaki di Yonsei harapan untuk bertemu dengan hye peach semakin besar, berharap aku bisa seperti dia menciptakan novel novel yang berkualitas tinggi. Ahh...rasanya ingin menangis saja sanking senangnya .

Tapi tidak semudah itu ... aku orang Indonesia dan yang kuandalkan hanya bahasa Inggrisku yang bisa dibilang lumayan. Suatu hari aku bertemu dengan Park Han Go, dia asli Seoul tapi saat SMP ia tinggal di USA dan ia lancar dalam berbahasa inggris. Itu sedikit membantuku, yah awalnya kufikir ia tak mau membantu, kita bukan di jurusan yang sama dan dia kakak tingkatku. Aku jurusan sastra korea sedangkan dia adalah jurusan bisnis ekonomi. Yah wajar orangtuanya punya bisnis ekonomi di USA, Busan, Daegu, Ulsan dan di Pulau Jeju. Mungkin ia ingin melanjutkannya atau bahkan disuruh oleh orangtuanya.

Sama sepertiku yang awalnya dipaksa papa untuk ngelanjutin bisnisnya yang ada di Bali. Namun mama mau tidak mau harus mendukungku. Lagian aku sama sekali tidak berniat untuk mempelajari bisnis.

***

Hei Rae Young! Mau minum tidak? Boleh ucapku. Sekarang aku memasuki semester kelima. Yah...hampir tiga tahun di Korea soju sudah masuk dilist minuman favoritku, apalagi memasuki musim salju. Ajak kating itu dong ucap Park Dae Rae menggodaku. Emang dia siapa ucapku. Ahk...gausah boong kali kalian sama sama suka . Ucap Oh Mi Rae. Aku geleng geleng dan mempercepat langkahku. Mi Rae dan Dae Rae adalah teman dekatku dari semester dua. Mereka sepupuan dan masuk di jurusan yang sama. Mereka juga yamg membantuku mempelajari bahasa korea diluar kampus. Aku sering menginap di apartement mereka dan sebaliknya.

Tanpa berkabar mama dan papa ternyata hari ini sedang di Korea, aku syok bukan main. Kenapa tidak memberitahuku, aku rindu mereka. Mi Rae, Dae Rae aku pulang duluan ya? Kenapa tanya mereka bersamaan. Orangtuaku datang ke apartemenku jadi aku harus menemui mereka. Oh baiklah salam buat orangtuamu ucap Mi Rae. Hati hati lanjut Dae Rae. Lain kali kita bisa minum kok. Aku meninggalkan mereka di Pojangmacha ( tempat makan di kaki lima ). Aku memasuki apartement, mama dan papa tengah duduk di ruang tamu, aku memeluk mereka melampiaskan rasa rinduku pada mereka. Bagaimana kuliahmu? Ada masalah? Tanya papa. Baik baik saja pa, papa tetap saja tidak mau basa basi ya. Ucapku menggoda papa.

Papa gak rindu ya sama Angela tanyaku. Ya siapa sih yang gak rindu anak semata wayangnya ini ucap papa menepuk pundakku. Jadi kapan kamu wisuda? Tanya mama. Huft...ma aku masih lama wisuda ucapku manja. Kan kamu udah semester lima, sebentar lagi semester enam, berarti satu setengah tahun lagi mama kesini lagi kan buat wisuda kamu. Iya iya ...ucapku malas. Entah kenapa aku tidak suka pertanyaan itu, kan emang benar aku masih lama wisudanya kalo udah waktunya bakal wisuda juga kok. Mama sama papa menginap ya seminggu atau dua minggu lah. Ucap mama sambil membereskan barang barang mereka.

#EXOFFIMVT2019Where stories live. Discover now