[#EXOFFIMVT2019] MADE DARWANTI_LIGHTS

4 0 0
                                    


LIGHTS

Oleh : Made Darwanti

"gamsahamnida (terimakasih), jung hwa. Terimakasih untuk semua cinta yang kau berikan. Jeongmal-jeongmal mianhae (aku sungguh-sungguh minta maaf), jung hwa. Aku tidak bisa berada disisimu sampai kapanpun. Berjanjilah untuk bahagia, demi aku. Saranghae (aku mencintaimu), jung hwa. Aku mencintaimu, sangat."—kim yun mi.

Video perpisahan itu berakhir, jeon jung hwa mengusap sudut matanya yang berair, ia masih belum percaya bahwa kekasihnya—kim yun mi pergi begitu saja meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.

"jinjja pabo! (benar-benar bodoh), kamu bodoh yun mi-ya. Bagaimana aku bisa bahagia? Wae? (kenapa?) Apa yang sebenarnya terjadi padamu?" . jung hwa menutup laptopnya kemudian beranjak pergi kekamar mandi dan membasuh wajahnya.

Bukan hanya sekali jung hwa memutar video itu. sudah 3 tahun lamanya, video perpisahan sepihak itu dibuat. Ada rasa sesal yang hinggap dihati jung hwa, ada rasa kecewa yang tidak bisa terlukiskan. Jung hwa bersiap-siap untuk berangkat menuju kampus. 3 tahun yang lalu dia adalah seorang siswa SMA. Tapi, sekarang status nya sudah berubah menjadi mahasiswa.

3 tahun lamanya pula, dia masih belum percaya dengan kepergian kekasihnya itu. ada rasa tak rela yang menghantui dirinya, ada rasa penasaran yang membuatnya ingin mengetahui apa yang sebenarnya dialami kim yun mi. pasalnya, selama mereka berpacaran dahulu, tidak ada gejala atau tanda-tanda kim yun mi sakit. Tapi, kenapa tiba-tiba kim yun mi dikabarkan meninggal dan terakhir kalinya membuat video perpisahan untuk jung hwa.

Jung hwa berangkat kekampus naik bus yang biasa ditumpanginya, kampusnya pun masih disekitar seoul. Ia melupakan sejenak masalah video tadi.

Jung hwa duduk disalah satu kursi bagian belakang, penumpang bus terlihat lumyan banyak. Saat dipertengahan jalan, seorang nenek terlihat masuk kedalam bus dan membawa banyak kardus dikedua tangannya. Jung hwa memperhatikan nenek itu., dia mendekatinya dan menawarkan bantuan untuk nenek.

"halmeoni (nenek), duduk saja disini. Biar aku yang membawakan barang-barangmu" ujar jung hwa mengambil alih barang nenek itu.

"aigo-ya. Gomawo (terimakasih)" ujar sang nenek kemudian menurut untuk duduk dikursi yang sempat jung hwa tempati tadi.

"ireum I mwoyeyo?(namamu siapa?)" Tanya sang nenek pada jung hwa yang sedang berdiri sambil memegang kedua kardus ditangannya.

"nae ireum I jeon jung hwa (namaku jeon jung hwa), halmeoni" kata jung hwa sembari tersenyum sopan kepada sang nenek.

"mampirlah kerumahku, aku akan membuatkan teh untukmu" nenek tersenyum misterius kepada jung hwa. "Ne?" Tanya jung hwa dengan raut wajah kebingungan.

"kau sedang ada masalah bukan? Jika kau mau datanglah kerumahku, aku akan membantumu.."

"..pergi ke masa lalu"

Seketika, jung hwa menoleh dan melihat nenek itu. ia terkejut karena nenek itu mengetahui apa yang sedang dipikirkannya. Nenek itu tersenyum lembut. "kau akan tahu penyebabnya jika kau kembali kemasa lalu" lanjut nenek.

"bagaimana nenek bisa tahu?"

nenek tak menjawab dan hanya tersenyum. Bus yang ditumpangi mereka berhenti disalah satu halte. Nenek mengambil alih barang bawaanya. Jung hwa masih tertegun mengamati nenek. Saat nenek akan melewati jung hwa untuk keluar nenek mengatakan sesuatu.

"datanglah ke ansan. Aku akan membantumu" ucap nenek kemudian pergi meninggalkan jung hwa yang masih terheran-heran ditempatnya.

~lights~

#EXOFFIMVT2019Where stories live. Discover now