[#EXOFFIMVT2019] SHINO KEI_WISH UPON A STAR

2 0 0
                                    


Wish Upon A Star

Oleh: Shino Kei

"Yeon Gieun!" teriak Tuan Heo menggemparkan gendang telinga semua orang yang ada di atas panggung pementasan. Seorang gadis yang sedang asyik bergumul dengan lilitan kabel lampu segera meninggalkan pekerjaannya dan tergopoh-gopoh menghampiri pria yang tadi memanggil namanya itu.

"Bagaimana bisa kau melupakan tirai ini, eoh? Lalu kenapa kau mengurusi lilitan kabel? Itu tugas para pria!" teriak pria yang terlihat tidak pernah merawat jambangnya itu.

"Maaf." Gieun berkali-kali menunduk minta maaf kemudian bergegas mengambil tumpukan tirai yang harus ia pasang di bagian belakang panggung.

Ini bukan pertama kalinya Gieun dibuat kelimpungan. Atasannya di divisi dekorasi itu memang akan selalu berubah jadi menyeramkan setiap kali mendekati hari H pementasan. Tipe orang perfeksionis yang tidak akan membiarkan sedikit pun ketidakberesan di depan mata.

Selang beberapa menit, suara itu kembali menggelegar.

"Yeon Gieun-ssi!"

Dengan sigap Gieun meninggalkan tumpukan gorden yang bahkan belum satu pun berhasil ia pasang, kemudian berlari menghampiri Tuan Heo yang sudah berkacak pinggang.

"Apa ini?" tanyanya seraya memperlihatkan kulit pisang yang tergeletak di sudut panggung sebelah kiri, tempat para pemain akan memunculkan dirinya saat pementasan.

"I-Itu," Gieun menjawab tergagap dan ia tak sanggup menyelesaikan kalimatnya. Satu hal yang bisa ia lakukan hanyalah segera berjongkok dan memungut kulit pisang salah alamat itu kemudian menyingkirkannya jauh-jauh.

"Satu jam lagi kita istirahat tiga puluh menit!" teriak Tuan Heo kemudian.

Beberapa kru mengembuskan napas lega, terutama Gieun yang sejak dua jam tiga puluh menit yang lalu belum merenggangkan ototnya sama sekali. Ia lelah, sangat lelah. Namun, apa daya ia hanyalah kru yang harus menuruti perintah atasan. Satu-satunya hal yang bisa menyemangati gadis itu untuk bertahan adalah kehadiran seseorang yang matanya sejak tadi tidak henti memperhatikan gerak-geriknya.

***

Gieun menghentikan langkahnya ketika baru keluar dari ruang penyimpanan logistik. Ia terburu-buru sebenarnya, tetapi pemandangan di luar jendela sana begitu mengusik perhatiannya. Ada peristiwa alam langka yang sedang terjadi di luar sana.

"Wah," gumam Gieun dengan takjub.

Lalu gadis itu teringat dengan sebuah dongeng yang diceritakan oleh neneknya dulu. Konon katanya jika kita membuat permohonan ketika ada bintang jatuh, maka keinginan kita akan terkabul. Sebenarnya Gieun tidak sepenuhnya percaya. Namun, ia penasaran.

Gieun menangkupkan kedua tangannya di depan dada kemudian memejamkan mata. Mengucapkan dua keinginan terbesarnya. Ia ingin menjadi penata artistik yang andal. Ia juga ingin perasaan sukanya kepada seorang pria terbalas. Mungkinkah terkabul?

"Sedang membuat permohonan?" tanya seseorang yang berdiri di sebelah Gieun. Pria itu adalah Yoo Seungjun, seorang production designer yang mengetuai Departemen Artistik di rumah produksi tempat Gieun bekerja. Seseorang yang menjadi sebab utama Gieun mampu bertahan menjadi bawahan Tuan Heo. Pria yang ada di dalam permohonannya barusan.

"Tuan Yoo." Gieun merunduk kikuk ketika melihat atasannya itu.

"Membuat permohonan dengan bintang jatuh? Kau masih percaya?" tanyanya seraya tersenyum geli.

"Ah, itu. Tidak. Bukan begitu," jawab Gieun kebingungan. Dalam hati Gieun merutuki dirinya. Tidak sepenuhnya percaya, tetapi justru mencobanya. Bodoh sekali.

#EXOFFIMVT2019Where stories live. Discover now