[#EXOFFIMVT2019] XIEONELF_MIRACLES REALLY EXIST

4 0 0
                                    


Miracles Really Exist

Xieonelf

Langkah huyungnya tertapak di atas trotoar daerah Yongsang-gu. Digenggamnya botol hijau bertuliskan 'Soju'. Entah sudah berapa botol ia minum hingga membuatnya seperti ini. Beberapa kali ia nyaris terjatuh akibat kurangnya keseimbangan tubuh. Matanya kian sayup nyaris terpejam. Namun, ia usahakan agar tetap terjaga. Sesekali ia cegukan disela-sela deraian air matanya kian jatuh. Diteguknya soju hingga tetes terakhir dan ia nyaris terjatuh. Beberapa saat ia terdiam untuk menyeimbangkan tubuhnya dan kembali melangkah dengan langkah huyung di bawah sinar rembulan.

Jalanan sepi nyaris tak bersua membuat tak ada seorangpun perduli pada gadis ini. Rambutnya telah teracak asal, tubuhnya membungkuk, masih memegangi botol soju telah kosong.

Bel yang diletakkan di bagian atas pintu berbunyi menandakan ada pelanggan masuk. Ia langsung mendudukan tubuhnya pada tempat kosong. Akibat kurangnya keseimbangan serta kesadaran, tanpa sengaja tubuhnya menabrak meja kosong dan ia langsung membungkuk, "Mianhae-yo" ucapnya pada meja tapi yang dilihatnya seorang pria.

Sepasang mata mengamati gadis yang baru saja duduk. Keningnya berkerut menatap gadis itu. Bukankah ia yang sudah meminum tujuh botol sendirian, batinnya. Beriringan dengan tangan gadis itu teracung, ia segera menghampirinya.

"Ada yang bisa saya bantu Nona?" Gadis itu malah terisak begitu menengadah melihat wajah itu.

"Saya pikir, anda butuh Haejangguk"

Gadis itu tak bergeming. Air matanya masih menetes dengan sendirinya. Merasa tak di hiraukan, laki-laki itupun berniat kembali dengan membawakan semangkuk Haejangguk. Namun, begitu ia berbalik gadis itu menahan langkahnya.

"Hajima. Jebal-yo" Nadanya penuh serak. "Jangan tinggalkan aku lagi. Jangan biarkan aku sendiri dalam keterpurukan ini. Tolong," lirihnya dengan mata tertutup.

Tak habis pikir, ia hanya bergeleng dan melanjutkan jalannya.

Satu pukulan berhasil menyapa lengannya membuat ia tersentak. Begitu berbalik, dilihatnya gadis telah hilang kesadaran. Ia pun menghela napas kasar.

"Bibi! Buatkan semangkuk Haejangguk untuk gadis ini!" Ia pun duduk di hadapan gadis ini. Tidak ada yang bersuara, selain suara tangisnya. Sesekali tangisnya terhenti, dan menit berikutnya ia meraung.

"Kenapa aku tidak mati saja?" Laki-laki itu masih diam.

"Seharusnya kami tidak bertemu ayah sepertinya! Kau tau? Kini ia menelantarkan kami! Dan sekarang ..., adikku hilang karnanya." Ia kembali meraung, dan laki-laki itu masih setia mendengarkannya.

"Hidupku sudah berakhir! Semua hariku sial! Sudah tidak ada lagi keajaiban. Semuanya pergi! Lee Bom-Jae ..., betapa aku sangat merindukannya. Apakah ia sudah makan malam? Bagaimana bocah sepertinya sendirian malam ini?" Ia mengatupkan kedua tangannya menutupi seluruh wajahnya. Tangisnya semakin menjadi tanpa derai air mata.

"Kau ...," lirihnya. Laki-laki itu tersentak heran. "Iya kau, Pabo! Siapa namamu?"

"Aku Kim Jung-Dom" Selesai ia memperkenalkan diri, semangkuk Haejangguk disajikan oleh bibi. "Kau kenal dengannya, Jung-Dom?" bisik bibi penasaran.

"Aniyo." bisiknya pula, melirik gadis aneh itu.

"Yasudahlah, tapi dia cantik juga." Bibi malah tersenyum jail, sela menggoda. "Fighting" ujarnya dan ia pun berbalik badan memeluk nampannya meninggalkan dua manusia itu.

"Namamu siapa?" tannya Jung-Dom pula. Gadis itu kembali menengadah, "Kyuhra." Ia terisak dengan kepala terasa berat.

Ternyata, benar kau.

#EXOFFIMVT2019Where stories live. Discover now