#EXOFFIMVT2019

[#EXOFFIMVT2019] KIMSEOYUNRI-BESOK ADALAH CINTA UNTUKMU

"Mengapa kamu datang ke sini?"

"Aku datang untuk membantumu, Gunho. Lihat saja cangkirmu ini masih belum kamu bersihkan. Tidak seperti biasanya kamu melakukan ini."

"Sebenarnya aku tadi sudah berniat untuk membersihkannya, sebelum akhirnya kamu datang dan mengentuk pintu rumahku," jelas Gunho dengan ratapan sendu.

"Benarkah? ah, aku minta maaf, seharusnya aku memang tidak datang sepagi ini untuk menggangumu."

Kali ini giliran Gunho yang tidak langsung menjawab perkataan gadis itu, melainkan langsung bergerak menghampiri gadis itu setelah menutup pintunya. Gunho memandangi gadis itu, yang ternyata sedang membasuh tangannya pada air keran yang masih mengalir deras.

"Tidak masalah, tapi, apakah tujuanmu datang hanya untuk itu?"

Sejenak gadis itu terlihat menggerutkan keningnya, seakan tengah memikirkan sesuatu sebelum akhirnya ia mulai menjawab pertanyaan Gunho.

"Tidak, sebenarnya aku ingin jalan-jalan dan memintamu untuk menemaniku."

"Mengapa harus aku?"

"Karena kamu adalah temanku," ujar gadis itu dengan tersenyum sembari menoleh pada Gunho yang menatap lurus padanya. Pada saat itu Gunho justru menarik sebuah senyuman hambar. Membuat gadis itu mendelik dan tiba-tiba menarik lengan Gunho.

"Kamu mau pergi denganku atau tidak? Jika kamu berani menjawab tidak padaku, maka aku akan memberikan sebuah pukulan pada lenganmu."

Gunho pasrah, ia tidak lagi berkutik dengan ancaman gadis itu, meskipun ia tahu gadis itu hanya berniat menggodanya, karena gadis itu tidak akan tega untuk memukul Gunho.

"Arasseo, aku akan mandi dulu."

"Oke, tapi jangan lama-lama!"

Gadis itu memang sudah lama berteman baik dengan Gunho, namun jika diperhatikan penampilannya sekarang jauh berbeda dengan yang terakhir kali ketika bertemu dengan Gunho. Ia memang memiliki tubuh kurus dengan tinggi badan yang sedikit lebih tinggi dari Gunho, serta rambut yang biasanya terkuncir rapi, sekarang mulai dibiarkan terurai, mungkin karena ia telah memotong rambutnya sampai setinggi bahu.

Meskipun ia sengaja merubah penampilannya itu, tetapi sayangnya, Gunho sama sekali tidak peduli bahkan hanya diam seribu bahasa. Gadis itu bahkan terus berjuang dengan tetap berdiri sembari menunggu Gunho, sampai ia selesai mandi. Biarpun gadis itu sedang merasa kesal dengan Gunho, gadis itu tidak akan pernah bisa marah padanya.

"Mandinya lama sekali, dia hampir sama seperti seorang ga ucapan gadis itu terpotong ketika mendadak melihat Gunho yang baru saja datang menghampirinya dengan pakaian yang telah rapi dan wajahnya yang terlihat cerah. "Kamu sudah selesai?"

"Tentu saja, kamu bisa melihatnya sendiri."

"Wah, ternyata, Shin Gunho-ku yang dulu telah kembali. Tampilanmu yang seperti inilah yang aku ingin lihat."

"Bagaimana denganmu? Apakah kamu sudah selesai mandi sebelum datang ke sini?"

"Memangnya kamu pikir, saat aku bermaksud datang ke sini dan berusaha untuk mengajakmu keluar, apakah aku tidak bersiap-siap dulu, begitu?"

"Entah, aku juga tidak tahu." Gunho membalas dengan mengedarkan pandangannya ke samping, dengan begitu ia bisa menahan senyuman yang siap meluncur dari wajahnya.

"Yasudah, sekarang coba kemarikan tanganmu," pinta gadis itu.

"Muoseul wihae?"

"Berikan saja padaku!"