Aku Siap!!!

4.9K 299 22
                                    

Moment yang paling menegangkan seorang istri prajurit adalah ketika ia harus merelakan suami tercintanya melaksanakan tugas negara yang tidak biasa.
Ikhlas... Ikhlas... Ikhlas...
Semoga Allah selalu menyertai perlindungan-Nya untuk para suami di medan tugas... Aamiin...

__G__

***

Hari raya Idul Fitri telah berada di ambang pintu.

Tanda bahwa Ramadhan yang penuh cinta dan rahmat-Nya akan segera berakhir.

Sedih? Pastinya.

Karena mungkin saja sisa usia ini tak akan pernah sampai untuk bisa menemuinya lagi. Semoga saja Allah masih memberikan usia yang barokah kepada kita semua agar bisa bertemu Ramadhan di tahun - tahun yang akan datang. Aamiin...

Dan aku sendiri belum tau pasti apakah suamiku benar - benar akan mengikuti satgas usai lebaran nanti atau tidak. Ia masih diam, seperti menyembunyikan sesuatu dariku.

"Yank.... Tadi ada ambulans lewat mau anter bu Nazar ya? Emang sakit apa?" tanyaku begitu penasaran saat ia pulang dari kantornya yang tidak biasanya begitu telat.

"Oh tadi itu om Nazar telpon minta dianter ke Hermina, istrinya muntah terus dari kemarin dan gak bisa ikut puasa. Eh, tolong ambilin handuk ya sayang!"

Dengan seenaknya ia melepas atribut loreng dan meletakkannya diatas lantai, lalu hanya bercelana pendek ia berlari kecil masuk ke kamar mandi.

"Iiiiiiiiih.... Kebiasaan banget sih!" dengan menahan amarah aku memungut baju itu dan menaruhnya ke dalam ember wadah cucian kotor, lalu aku mengambil handuk yang ada di sampiran.

Byur.... Byur.... Byur!

Sengaja aku menunggunya selesai mandi tanpa mengetuk pintu. Suamiku itu paling tidak suka bersama - lama di kamar mandi, jadi bisa ditebak hanya dalam waktu kurang dari 3 menit ia pasti sudah selesai.

Pintu kamar mandi terbuka sedikit membuat celah untuknya dapat melongokan kepala, "Yank, mana handuknya?"

Aku berdiri di sisi dinding kamar mandi sebelah pintu, mencoba untuk mengejutkannya, "Baaa!!!"

"Astaghfirullahal'adziim!" kepalanya sedikit terbentur sisi pintu,"Aduuuh!"

"Hahahahaha.... Kena dech! Hahahaha.... " Aku tertawa lega tanda kemenangan.

"Apaan sih? Mana handuknya? Nanti keburu maghrib lho!?" ia mengulurkan tangannya.

"Ini... Eits! Ini lho mas, ambil yang betul. Nanti jatuh 'kan bisa basah, hihihi... " Aku mengulurkan handuk yang sengaja masih jauh dari jangkauan tangannya.

"Ya Allah, udah ah jangan ngeledek terus!" tangannya berusaha meraih handuk itu hingga tak sadar hampir separuh tubuh 'ON' - nya nampak melalui celah.

"Wooow! Keliatan tuch! Dikit lagi yank! Asyiiiiik.... Hahaha..."

"Wes thalah! Gak usah pake handuk juga gak papa," ia langsung menutup pintu kamar mandi tanpa mendapatkan handuknya.

"Ciyeee... Ngambek niyeee! Eh... Lagi puasa lho! Lagian dari kemarin ngeledek aku sih! Gantian dong! Hihihi...."

"Mana handuknya?" teriaknya dibalik pintu.

Catatan Hati Seorang Istri PrajuritTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang